JUAN ARTIEVIN CRISTOPEL NAPITU

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kohesi dan koherensi

Kohesi dan koherensi

Tersebutlah kisah, seekor raja burung parkit hidup beserta rakyatnya di sebuah hutan di Aceh. Hidup mereka damai. Kedamaian tersebut terganggu karena kehadiran seorang pemburu. Pada suatu hari pemburu tersebut berhasil menaruh perekat di sekitar sangkar-sangkar burung tersebut.

Mereka berusaha melepaskan sayap dan badan dari perekat tersebut. Namun, upaya tersebut gagal. Hampir semuanya panik, kecuali si raja parkit. la berkata, "Saudaraku, tenanglah. Ini adalah perekat yang dibuat oleh pemburu. Kalau pemburu itu datang. berpura-puralah mati. Setelah melepaskan perekat, pemburu itu akan memeriksa kita. Kalau ia mendapatkan kita mati, ia akan membuang kita. Tunggulah sampai hitungan keseratus, sebelum kita bersama-sama terbang kembali."

Keesokan harinya, datanglah pemburu tersebut. Setelah melepaskan perekatnya, ia mengambil hasil tangkapannya. Betapa ia kecewa setelah mengetahui burung-burung tersebut sudah tidak bergerak, disangkanya sudah mati. Namun, pemburu tersebut jatuh terpeleset sehingga membuat burung-burung yang ada ditanah terkejut dan terbang. Hanya raja parkit yang belum terlepas dari perekat. la pun ditangkap

Raja Parkit meminta pada pemburu itu untuk tidak dibunuh. Sebagai imbalannya, ia akan selalu menghibur si pemburu. Hampir tiap hari ia bernyanyi dengan merdunya. Kabar kemerduan suara burung itu terdengar sampai ke telinga sang Raja. Raja menginginkan burung parkit tersebut. Kemudian, D sang Raja menukar burung itu dengan harta-benda yang sangat banyak. Di istana sang Raja, burung parkit ditaruh di dalam sebuah sangkar emas. Setiap hari tersedia makanan yang enak- enak.

Namun, burung parkit tidak bahagia. la selalu ingat hutan Aceh tempat tinggalnya. Pada suatu hari ia berpura-pura mati. Sang Raja sangat sedih dan memerintahkan penguburannya dengan upacara kebesaran. Ketika persiapan berlangsung, burung itu diletakkan di luar sangkar. Saat itu ia gunakan. untuk terbang mencari kebebasanya, la terbang menuju hutan kediamannya. Di mana rakyat burung parkit setia menunggu kedatangannya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post