IPA; Ini Perjuangan Aku!
```
"Ba!"
"Astaghfirullah!" kagetku. Aku memberhentikan kegiatanku dan menatap seseorang yang baru saja mengagetkanku. Satu-satunya adikku, Ela.
"Apaan sih?!" tanyaku kesal.
"Mbak Nia ngapain?" tanyanya dengan memanggil panggilan kecilku.
"Ngerjain tugas," jawabku pendek dan kembali fokus dengan pekerjaanku.
"Kok Mbak Nia malah kayak menggambar sesuatu sih?"
Aku meletakkan kembali bolpoinku dan menghela napas. "Kepo banget sih jadi bocah!" kesalku.
"Kan aku cuman nanya!" elaknya dan melangkah meninggalkanku.
Aku menutup mata sebentar sembari menghirup napas dan menghembuskannya. Bulan Februari adalah bulan yang membuatku sibuk dengan tugas-tugas sekolah, apalagi dengan sistem daring seperti ini.
Dua jam yang lalu, aku mendapat tugas membuat poster IPA tentang bioteknologi. Bioteknologi sendiri merupakan penerapan mikroorganisme dalam pembuatan makanan. Untung malam sebelumnya aku sudah membaca tentang materi itu. Jadi, aku hanya perlu membuat poster itu dan selesai.
Sebenarnya, guruku memberikan waktu 20 hari untuk mengerjakan tugas itu. Karena aku jarang menumpuk-numpuk tugas, aku segera mengerjakannya. Mencari gambar dari internet dan beberapa informasi tambahan.
"Hm, sepertinya aku akan membuat poster penerapan bioteknologi dalam pembuatan keju!" batinku dengan mantap dan mencari berbagai informasi internet.
Adzan Dzuhur mulai terdengar, aku memberhentikan tugasku sejenak untuk mendengarkan adzan dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Kemudian, melaksanakan kewajiban pada Sang Pencipta.
Setelah sholat, aku kembali ke kamar. Kutatap iba posterku yang setengah hampir jadi itu. Perjuanganku untuk mengerjakan tugas itu, mungkin membuahkan hasil yang indah. Aku membuka ponsel untuk membuat otak beristirahat sejenak. Men-sroll media sosial, bahkan aku sempat membaca komik online.
Aku menguap mengantuk. Akan tetapi, itu bukan hal yang membuatku berhenti dan tidur siang. Aku kembali mendekati tugas posterku.
"Ih, bahkan hampir jam lima sore, kamu belum selesai mengerjakannya?" tanya ibuku yang berada di ambang pintu kamarku.
"Susah tau, Bu! Susaaaaaahh!" rengekku dengan nada mengeluh.
"Nggak usah terlalu bagus gambarnya, penting ngerjain terus dikumpulin!" responnya.
"Mana ada gambarku yang bagus," cibirku dengan sendirinya.
Aku tetap mengerjakan tugas itu hingga pukul sembilan malam. Bahkan, aku sempat menguap beberapa kali karena mengantuk tidak tidur siang. Hanya saja, tugasku sedikit lagi akan selesai!
"Mbak Nia.. ayok tidur," rengek Ela yang menarik kerah bajuku, menyuruhku menemaninya tidur di sampingnya. Aku memang sekamar dengan dia.
"Bentar-bentar, mau selesai nih!" elakku.
"Ibu!! Mbak Nia nggak mau diajak tidur!"
Aku segera membungkam mulut gadis kecil itu. Sekaligus menyubit pipinya karena gemas.
"Jangan diaduin, Dodol..," kesalku dan memanggilnya dengan sebutan 'dodol'.
"Mbak Nia.. udah malam, tidur.. temani adik..," ucap ibu yang mungkin juga masih mengerjakan pekerjaannya di meja belajarnya.
Aku menghela napas pasrah. "Iya, Bu..," sahutku dan menatap Ela tajam. Seolah berkata, 'awas kamu'.
Sejujurnya, aku tidak berniat tidur di jam sembilan malam itu. Aku hanya menemani Ela dan kembali mengerjakan tugas, ketika anak berambut keriting itu sudah tidur pulas. Sayangnya, efek tidak tidur siang membuat mataku terpejam dan ikut membangun alam bawah sadar.
DEG!Aku terbangun seketika. Menatap jam yang menunjukkan pukul setengah tiga dini hari. Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk membasuh muka agar terlihat tidak kusut. Kemudian, kembali ke kamar dan duduk di depan meja belajar.
Aku membuka ponselku sebentar. Mengecek ada notifikasi apa di sana. Sekitar 20 menit aku menatap layar sinar radiasi itu, aku segera menutupnya untuk tidak kecanduan terlalu dalam.
Kubuka buku sketsaku. Kembali memegang bolpoin dan menuliskan beberapa informasi untuk tambahan nilai pada posterku. Aku masih menguap beberapa kali, tapi itu tidak akan menggoyahkanku untuk tidur kembali.
Dan.. alhamdulillah, akhirnya selesai juga posterku..
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Aku segera absen secara online dan membuka link untuk pengumpulan tugas. Aku memfoto tugas posterku dengan pencahayaan yang bagus, walau tidak sama dengan hasil fotografer.

Aku mengirimkannya. Kuhela napas legaku ketika aku sudah selesai menguploadnya. Kubereskan kembali peralatan-peralatanku yang berantakan sejak kemarin. Beberapa menit kemudian, aku sudah mulai merasa bosan. Teman-temanku masih mengerjakan tugas IPA mereka yang belum selesai, sedangkan aku yang mulai merasa bosan mencoba mengusir kebosananku dengan me-scroll media sosial.
Tidak selang berapa lama, aku kembali membaca pengumuman-pengumuman di grup online yang menyebutkan nama-nama siswi yang belum mengerjakan tugas. Aku tahu, aku tidak akan disebut. Sayangnya, mataku berhenti ketika membaca tugas poster yang kemarin ditugaskan secara mandiri.
“Kalian sudah menyimak dan mempelajari video tentang Bioteknologi bukan? Sekarang tugas kalian adalah membuat poster yang berisi tentang bagan pembuatan produk bioteknologi konvensional, misalnya pembuatan tempe, nata de coco, kecap dan lainnya masih banyak lagi
silahkan kalian buat di kertas HVS dengan menggunakan alat tulis apa saja. setelah itu kalian warnai ya agar lebih menarik. Tugas yang sudah selesai silahkan di foto dan diupload di Penilaian Keterampilan (KI4)
jika kurang mengerti bisa japri di 08x-xxx-xxx
Jangan lupa tugas sebelumnya yang belum mengumpulkan segera dikerjakan
Selamat belajar..”
Seketika, aku diam membeku ketika aku membaca pada kalimat ‘membuat poster yang berisi tentang bagan pembuatan produk bioteknologi konvensional’. Aku menelan ludahku dengan perasaan pucat. Kemudian, aku merasa sesak dada. Entahlah, karena apa. Mungkin karena aku mengerjakan tugas secara modern, bukan konvensional.
Segera aku kembali membuka buku sketsaku dan mengerjakan kembali. Aku berkutik di meja belajar selama sehari penuh. Alhamdulillah, ketika senja tiba.. aku sudah selesai mengerjakannya. Hanya saja, tinggal menebali menggunakan bolpoin dan mewarnainya agar terlihat lebih menarik sedikit.

Aku berniat untuk melanjutkan di hari esok. Kuamati-amati gambar yang baru saja kubuat. Tiba-tiba saja, aku merasa sesak dada lagi. Kutatap poster keduaku yang baru saja selesai dengan perasaan bercampur aduk, perasaan iba dan kesal. Perasaan iba yang membuatku bekerja keras untuk mengerjakan kembali poster awalku yang salah. Ataupun, perasaan kesal yang membuatku tersadar, di mana info bioteknologi penerapan bakteriku!!!!!
Aku mengacak-acak rambutku karena kesal. Ini sudah menjadi poster keduaku yang gagal. Aku mengambil air minum, kuteguk beberapa kali untuk membuatku berpikir jernih.
“Kan ibu sudah bilang, jangan terlalu bagus membuatnya.. bagaimana sih, Mbak.. kurang teliti nih kayak gini,” respon ibuku yang mengetahui kejadian STRESS-ku.
Aku hanya menggumam mengiyakan. Kuatur perasaan emosionalku dan kembali membuka buku sketksaku untuk menggambar berbagai bentuk. Aku berpikir sejenak. Aku sudah lelah untuk menggambar berbagai bentuk keju lagi. Jadi, kuputuskan untuk membuat roti.
Secepatnya aku mengerjakan kembali poster yang kubuat. Setidaknya agar guruku belum membuka tugas yang kukirimkan dan sudah menilainya karena salah mengerjakan. Aku mengerjakan sehari penuh lagi. Itu hari ketiga, semoga guruku belum benar-benar membukanya. Bahkan, aku sempat tidak sarapan dan makan siang karena sibuk dengan tugas-tugasku.
Dan..

Alhamdulillah.. selesai juga aku berkutik membuat poster dengan tema menerapkan bioteknologi pada pembuatan roti. Aku meneguk beberapa air lagi. Kurasa, aku tidak meminum air sejak tadi pagi hingga sore saat ini.
Malampun segera berganti pagi. Aku yang tertidur lelap, bahkan tidak merasa aku tidur beberapa jam. Rasanya, hanya beberapa menit aku tidur dan sudah pagi. Setelah sholat Shubuh, aku segera memfoto tugasku agar tidak teradi kesalah pahaman. Aku sempat meninggalkan kewajibanku membantu orang tua membersihkan rumah hanya gara-gara memfoto poster itu.
Cekrek-cekrek.. Kuhela napas legaku. Dadaku terasa sudah tidak ada beban lagi. Aku benar-benar lega karena selesai mengerjakan tugas itu, tidak peduli lagi dengan kreativitasku yang berada di bawa rata-rata. Aku hanya ingin segera mengirimkannya dan berharap guruku belum membuka tugas sebelumnya. Segera kukirim lagi melalui link tersebut. Dan, succes!
TAMAT.
Hai, Guys.. ketemu lagi nih sama blog Jasmin!
Hehehehe, maaf ya baru bisa update dari beberapa hari yang lalu. Entah, karena tugas terlalu banyak.. dan bahkan minggu-minggu ini akan ada ujian praktek, jadi aku jarang buka sasisabu.. Beberapa waktu lalu ada yang menghubungiku untuk segera menulis lagi di sasisabu, okelah.. aku ceritakan sedikit kisahku yang membuatku frustasi jika mengingatnya kembali. Pelajaran IPA. Ups!
Semoga menghibur ya blog kali ini!
Oh ya, mau tahu aku? Bisa kunjungi akun instagramku kok!@minemine_19 atau @its.mineeee_19Kalian bisa berkomunikasi denganku di sana! Ku tunggu loh direct kalian ^_^
Atau, kirim pesan lewat emailku:[email protected]
Salam Penulis,
Jasmine Sonia Failasufa
Muach :3
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gilak bagus bgt Kakak
Trims buat suportnya ^_^
Sm"
Kak, Mine.. aku nak ngumung
Kakak, td chat aku y? Lwt Wa.. disitu lgsng aku block, soal nya tkt di lihat sama Mama ku.. aku g blh kash nmr ku k siapa2, jadi aku bener² nta maap.. maap ya Kak Mine, huaaa aku bener² merasa besalah sama Kakak.. trs aku msk grup sasisabu studies itu cmn nyoba² aja, dan itupun aku langsng kluarrr maap ya Kkakaka
Iyaa.. santai aja.. soalnya kaka juga pernah di fase itu :) nomor pribadi kan emang privasi ^_^
Semangat :)
Makasih Kak minee ♥︎
Widihhh
Widihhh
Penuh perjuangan di masa-masa pandemi seperti ini T_T
nah, ini ceritanya waktu kk bilang ke aku salah ngerjain tugas kan? akhirnya kk bikin 2? kukira ngg bikin lagi
Yups! Kurang teliti deh kayaknya, aku.. bikin lagi lah.. masih lama juga deadline ngumpulin tugasnya..
yeeeey, blog kan ka mine?
bagus gambarnya, kata'mana ada' itu ga ada
Iya, itu blog.. ada.. emang kakak ngga bisa gambar kok, masih di bawah rata-rata banget :(
ngga bisa gambar gimana kak bagusnya pake banget gituh lah apa daya dengan gambarku yang sangat mat burukkk >_<
Ngga bisa, Caera.. bener-bener ngga ada jiwa seni.. :(
Cakep Kak ya Allah
Trims buat suportnya ^_^
kereen kaaakk! semangaat..
Trims buat suppornya.. semangat juga buat kamu ^_^
okaayy
wow penuh perjuangan
Syukurlah.. :)
Mbak nia pintar ^_^
Aamiin, trims dek buat do'anya
^~^ tapi banyak yang salah sih ^-^