Jasmine Sonia Failasufa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
19# Tidak peduli?

19# Tidak peduli?

~

Rara menghela napasnya. Melepas helmnya ketika ia sampai pada parkiran sekolah. Pikirannya sedikit terbesit dengan dua pertanyaan saat ia hendak berangkat dari rumah.

1. Apakah Alvan akan menjemputnya?

2. Mengingat Alvan yang kemarin marah, apakah Jie yang gantian akan menjemputnya?

Sayangnya, kedua pertanyaannya itu sama sekali tidak terjawab. Alhasil, ia mengeluarkan motornya dan berangkat ke sekolah sendiri.

Ngapain juga gue berharap dijemput keduanya?! Gue kan mandiri! Batin Rara, menolak perasaannya sendiri.

Rara melirik sekitarnya. Lantas, pandangannya berhenti pada sosok yang masih berada di motornya, berbincang dengan seorang perempuan.

“Pagi, Kak Alvan! Berkas-berkas perizinan sudah saya taruh di meja, Kakak,” ucap gadis itu.

“Pagi juga, iya. Makasih banyak, ‘ya,” respon Alvan dengan ramahnya.

Rara mengkerutkan keningnya dan sedikit memincingkan matanya, berharap dapat mendengar perbincangan mereka. Kenyatannya, nihil. Namun, ia dapat mendengar jelas jawaban dari Alvan.

Apa? Kenapa Alvan bilang makasih sama gadis itu?! Dan kenapa Alvan ngomongnya ramah banget! Jangan-jangan... aaaaaa, ada apa ini?! Nggak bisa gue biarin! Batin Rara dengan kesalnya.

“Sama-sama, Kak! Aku duluan, ‘ya..,” ucap gadis itu, lantas menundukkan sedikit badannya dan berjalan meninggalkan Alvan.

Rara segera berjalan, menghampiri sosok itu dengan penuh rasa cemburu. Namun, langkahnya seketika berhenti. Melihat Alvan yang turun dari motornya dengan raut wajah aslinya. Datar. Seolah, ia tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi setelah itu. Lantas, Rara teringat.

“Jangan deketin gue.”

Tiga kalimat itu sukses membuat nyalinya untuk memarahi Alvan dengan rasa cemburunya menciut, kemudian perlahan padam. Rara menatap sosok itu, berjalan memasuki gedung sekolah tanpa melihat seorang gadis yang berada di dekatnya. Setidaknya, Rara berharap Alvan melirik dan tersenyum padanya. Ketika ia tidak bisa mengucapkan selamat pagi pada Rara.

Lo beneran marah sama gue, Al? Batin Rara.

Rara menggelengkan kepalanya. Menjauhkan pikiran negatif dan berjalan menuju kelasnya.

“Pagi, Sel,” sapa Rara, memastikan gadis itu tidak lagi marah juga dengannya.

“Hm,” respon Sely balik.

Rara menghela napas pasrahnya. Kenyatannya, harapannya pudar ketika mendengar respon Sely yang terlihat tidak bersahabat dengannya pagi itu. Segera ia duduk pada bangkunya, bermain ponselnya untuk lebih mengalihkan pikirannya.

Jam menunjukkan waktu istirahat, itu berarti jam pelajaran pagi itu sudah selesai. Pak Adit, guru ekonomi, menutup kegiatan belajar mengajarnya. Lantas, meninggalkan kelas itu.

“Sel, Jie ke mana? Tumben nggak masuk,” tanya Rara, kembali mencoba berkomunikasi.

“Sakit,” jawab Sely pendek.

Rara mengkerutkan keningnya. “Kenapa dia nggak ngabarin gue?”

“Entah,” jawab Sely lagi-lagi pendek.

Helaan napas Rara terdengar. Ia benar-benar pasrah. “Sel, gue mau ke kantin, lo nitip sesuatu nggak?” tanya Rara.

Sely menggeleng sembari membalik lembaran novel yang ia baca. Rara mengangguk pelan, pertanda mengiyakan paham. Lantas, berjalan meninggalkan sosok itu.

“Maaf, Ra,” ucap Sely lirih ketika menatap gadis dengan kucir kudanya yang berjalan keluar kelas.

Rara melangkahkan kakinya, menuju kantin sekolahannya. Langkahannya berhenti, ketika ia berada di depan sosok kulkas dua pintu itu. Alvan yang keluar dari ruangan pramuka dan Rara yang ingin melewati ruangan itu.

“Lo bisa minggir?” tanya Rara dengan Alvan secara bersamaan.

Tangan gadis itu langsung menutup mulutnya.

Bisa-bisanya gue ngomong barengan sama dia! Batin Rara.

Alvan segera melangkah kembali, berlalu pada gadis itu. Lagi-lagi, dengan tatapan datarnya. Seolah, benar-benar tidak mempedulikan adanya gadis itu.

Apa? Dia beneran marah? Bingung Rara penuh dengan pertanyaan. Selama ini Alvan tidak pernah bersikap secuek itu padanya.

Gadis itu berbalik. Menatap punggung sosok itu yang masih berjalan dua petak langkah di depannya. “Al,” panggil Rara dengan segera.

Alvan berhenti. Sayangnya, ia tidak berbalik untuk menanggapi panggilan gadis itu.

Rara menghela napas. “Lo marah sama gue?”

Alvan berbalik. “Nggak,” balas Alvan pendek.

Bisakah semua orang nggak jawab ucapan gue dengan kalimat pendek!? Batin Rara memberontak.

“Lo bohong,” balas Rara.

Alvan menelan ludahnya. “Kalo iya, kenapa?” tanya Alvan dan berjalan kembali, lebih mendekati gadis itu.

Rara membulatkan matanya. Menatap manik sosok itu dengan dalam. Seolah, mencari kebenaran di dalamnya. “Lo beneran?”

Sosok itu terdiam. Kenyatannya, itu benar.

“Jawab, Al!”

“Iya, puas lo?”

Kelopak mata gadis itu mengerjap beberapa kali. Tidak percaya dengan yang ia dengar. “Kenapa lo marah sama gue? Gue punya salah apa, Al?”

Alvan terdiam. Sejujurnya, ia tidak mau membahas hal yang membuatnya benci saat itu juga.

“Al!”

“Apa?”

“Gue punya salah apa?” tanya Rara kembali, memperjelas pertanyaannya.

“Jie,” jawab Alvan. Menatap sosok gadis itu dengan tatapan datarnya.

Rara mengkerutkan keningnya. Ada apa dengan Jie?

“Kenapa?” tanya Rara.

Alvan mengusap wajahnya. “Puasin aja lo sama Jie,” ucap Alvan, membuat gadis itu membulatkan matanya kembali. Mengingat ada apa dia dengan Jie?

“Gue cuman..,” balas Rara dengan perasaan bimbangnya.

“Gue nggak maksa lo, Ra. Mau lo sama dia, gue nggak peduli,” respon Alvan.

DEG! Ap.. apa? Batin Rara penuh ketidak percayaan.

BERSAMBUNG.

Hai, Guys.. bertemu lagi nih sama cerbung Jasmin!

"Hei? Kalian kenapa diam-diaman?"-Author.

"..."-Rara.

"..."-Alvan.

"Kalian nggak sakit, 'kan?"-Author.

"..."-Rara.

"..."-Alvan.

"Hei! Kalian kemasukkan apa?!"-Author.

"..."-Rara.

"..."-Alvan.

"Biasanya kalian udah bertengkar di belakang cerita. Nah ini? Author nggak penasaran sama Alvan, tapi kalo sama Rara.. tumben diem, ada apa?"-Author.

"..."-Rara.

"..."-Alvan.

"Ya udah, Author juga diem!"-Author.

"..."-Rara.

"..."-Alvan.

"Dah lah -___-"-Author.

-Terima kasih atas dukungan kalian :)

Saran dan kritik, dipersilahkan ^_^

Do'akan kedepannya semakin baik ya cerbungnya, semoga menghibur cerbung kali ini! ^_^

Oh ya, mau tahu Authornya? Bisa kunjungi akun instagramnya kok! @minemine_19 atau @its.mineeee_19Kalian bisa berkomunikasi dengannya di sana! Dia menunggu direct kalian loh! ^_^

Atau, kirim pesan lewat emailnya:[email protected]

Salam Penulis,

Jasmine Sonia Failasufa

Muach :3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjott Kakakka

19 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

19 Apr

Lanjott Kakakka

19 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

19 Apr

Lanjut kak!

20 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

20 Apr

gimana si alvan nya seolah php in rara

19 Apr
Balas

Iya tuh! Dasar Alvan. Pembaca kecewaaaa :(

19 Apr

BAPERRRRRR....... T_T huaaaaaa kasian rara....

19 Apr
Balas

Ahahahaha. Iya, kasian Rara :(

19 Apr

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

19 Apr

Keereeen.. Lanjuuut!

19 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

19 Apr

Kak Jasmine, aaa semangaat yuk! seru banget beneran deh

19 Apr
Balas

lanjut kaakk

19 Apr

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

19 Apr



search

New Post