Jasmine Sonia Failasufa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
13# Kadal di 10 Tahun Silam
Horror Edition

13# Kadal di 10 Tahun Silam

Kutemukan album lama di ruang kerja bapak. Sekilas, aku melirik isinya. Namun entah mengapa, aku ingin kembali membuka-buka lembaran album itu. Kuletakkan pantat di kursi, kemudian memulai kegiatan bernostalgia tentang 10 tahun silam.

Aku ingat. Saat itu, aku masih berumur delapan tahun. Rengekanku dan kakak laki-lakiku pada bapak dan ibu untuk berlibur ke rumah kakek, membuat mereka mengabulkan permintaan kami. Tentu saja kami senang, berkumpul bersama keluarga besar. Menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama memendam perasaan ingin bertemu. Namun, ketika aku membuka lembaran terakhir pada album itu, senyumku pudar. Foto yang diambil di hari terakhir di rumah kakek itu, membuatku mengingat kejadian yang tidak akan terlupakan.

Malam 10 tahun silam itu, paman mengajak kami semua untuk bermain kembang api di perkarangan belakang rumah. Di sisi lain karena luas, perkarangan belakang rumah kakek adalah tempat yang paling tepat untuk melakukan istirahat dari pikiran jenuh. Ditemani rumputan hijau dan rawa-rawa yang begitu memanjakan mata dengan kesan abstraknya. Akan tetapi, ketika paman mengajak kami ke perkarangan belakang rumah kali itu, seketika hanya ditemani penerangan bulan dan kelamnya langit dengan bintik-bintik kecil yang indah, perkarangan belakang rumah itu malah terkesan menakutkan. Rerumputan hijau yang berkilau karena embun di pagi hari, seolah menjadi keganasan monster yang siap melahap siapapun yang melintas diatasnya. Bahkan, rawa-rawa yang terkesan unik dengan abstraknya, terlihat begitu mengerikan. Seakan-akan ingin menarik siapapun untuk terseret ke dalam lumpurnya yang begitu memacu andrenalin.

Namun, paman mulai menyalakan penerangan. Beberapa api kecil terlihat di beberapa titik di perkarangan belakang rumah itu. Membuat kami langsung melupakan perasaan ngeri ketika memberikan kesan pertama kali.

“Jangan dekat-dekat rawa-rawa!” teriak paman ketika saudara kandungku, kakak laki-lakiku, mulai berjalan mendekati rawa-rawa.

“Kenapa, Paman?” tanyaku dengan polosnya.

“Ada kadalnya. Kalian semua jangan dekat-dekat, kalian bisa dimakan sama kadal nanti! Ih, serem!” jelas paman. Terlihat ia begitu meyakinkan seluruh keponakannya, menggiring semua anak untuk menjauhi rawa-rawa itu.

Sayangnya, ketika aku baru saja melangkah meninggalkan rawa itu untuk mengikuti paman. Kakakku menarikku kembali untuk mendekati rawa-rawa.

“Kak, nanti dimarahin paman!" rengekku menolak. Namun, kakak malah semakin mencengkeram tanganku. Seolah tidak mau aku meninggalkannya sendirian.

"Shuuttt," potongnya yang menyuruhku untuk diam, "kalau kamu diam ya paman nggak tahu. Lagipula, selama kakak sekolah.. nggak ada tuh yang ngatain kadal bisa makan orang. Coba bayangin, kalau kita dapat kadal. Terus dibawa sekolah, pasti kita akan terkenal!" ucap kakak laki-lakiku yang 4 tahun lebih tua dariku terlihat antusias mencari kadal yang dimaksud paman.

Sepanjang rawa aku terdiam. Pikiranku mulai terbesit bayangan-bayangan menakutkan yang muncul dari rawa. Jika kadal itu benar ada, sudah pasti akan memakan aku dan kakak. Namun, melihat kakak yang tidak memudarkan semangatnya. Aku hanya bisa menemaninya menyusuri rawa-rawa sepanjang kurang lebih 10 meter itu.

Tiba-tiba saja andrenalinku terpacu cepat. Membuat bulu kudukku kembali meremang. Suhu di luar rumah memang cenderung dingin, apalagi kini aku berada di dekat rawa.

"Kak, ayo kembali," rengekku.

Kakakku hanya menggelengkan kepalanya kecil. "Tunggu sampai kita bawa pulang kadal itu."

Belum sempat aku menjawab ucapan kakak, terdengar suara dari arah rawa. Tentu saja aku menoleh untuk memastikan. Sejujurnya, nyaliku menciut ketika aku harus menatap hamparan luas rawa itu. Apalagi ketika malam gelap. Tiba-tiba saja, lumpur di tengah rawa bergerak. Perlahan, kemudian agak cepat. Aku mencoba mencerna apa yang aku lihat.

Segera kutarik tangan kakak. Menjauhi rawa-rawa itu dan kembali mendekat pada perkarangan rumah. Aku tidak peduli menginjak monster rumput malam itu, yang aku pedulikan adalah lari dari tempat itu. Napas yang terengah-engah membuat jantungku mulai tidak terkontrol.

"Ada apa?" tanya kakak.

Namun aku tetap terdiam. Menghiraukan pertanyaan kakak dan tetap terus berlari tanpa menoleh. Karena aku yakin betul apa yang aku liat di rawa tadi. Seorang manusia begitu mengerikan sedang mengejar kami dengan cepat dari dasar rawa.

:)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wahhhh! Keren!

29 May
Balas

Coba bacanya pas malem aja. Biar tambah keren. Hehehehe. Trims ya buat suportnya! ♡

29 May

Kakaaaaakkkk, tadi malam aku on, tp gk ada postingan, jd aku main game, hehe. Sama-sama!

29 May

Ups! Maaf, ya.. update yang kemarin sepertinya terlalu larut. Maafkan Author :((((

29 May

Iya, no problem kak! Yg sekarang jangan larut banget ya!

29 May

Mohon maaf yaaa :((((( yang kemarin belum bisa update :((( sedang sibuk kemarin :' hari ini diusahakan update, deh •_<

30 May

Uwiiih. Aq jadi takut ah ka main ke hutan sebelah. Soalnya jg ada kayak... Rawa²nya gt T-T. Mirip parit jg sih. Antara rawa sama parit

29 May
Balas

Heiiii. Rawanya 'kan bedaaa. Astaga kamu ini.. lagipula, ngapain main ke rawa" segalaaa. Btw, kayaknya itu blasteran antara rawa sama parit. Mungkin, namanya Warit = Rawa Parit. :'

29 May

Heh... Ngukuk saia. Ng... Enak aj gt yah main ke dalem hutan. Kali² nemu harta kartun gt >.<

29 May

Rawan bukan rawa T÷T

29 May
Balas

Rawa dek.. bukan rawan :)

29 May

-_- aku kebalik tadi di awal tulisnya rawan dan mulai sampai bawah tulisnya rawa aku jadi bingung? ?_?

03 Jun



search

New Post