Jasmine Sonia Failasufa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

12# Murid

Suara dering bel pertanda akan masuk, berdering begitu nyaringnya pada setiap sudut kamar di asrama. Segera kukenakan hijab dan mengambil buku, mendekapkannya di dada. Lantas, segera cepat ke gedung utama. Kunaiki satu persatu anak tangga dengan keringat bercucuran karena harus sedikit berlari, kemudian berbelok di lantai tiga. Mengingat, kelas yang kumasuki malam ini berada di ujung. Sunyi. Bahkan, setiap kelas yang kulewati hanya terlihat gelap. Tidak ada satupun penerangan yang menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. Tanpa pikir panjang, segera kulangkahkan kaki begitu cepat. Tentu saja karena hawa dingin malam ini memacu andrenalinku secara tiba-tiba. Kuucapkan salam sembari memasuki kelas itu. Terlihat seluruh siswi dengan kerudung bermacam-macamnya sedang terdiam menundukkan kepala. Ah, mungkin mereka masih belum akrab denganku. Lagipula, aku masih mengajar pelajaran tambahan di kelas itu selama tiga hari berturut-turut. Wajar saja jika mereka masih jadi pendiam. Lantas, dengan serempak, seluruh anggota di kelas itu menjawab salamku. Kutanggapi dengan anggukan. Kemudian, membuka materi yang menjadi bahan pembelajaran kali itu. Tanpa aba-aba, seluruh siswi langsung membuka halaman yang kumaksud. Sejujurnya, itu membuatku sedikit heran. Bagaimana mereka tahu sedangkan aku tidak mengutarakannya? Sudahlah, itu tidak terlalu menjadi masalah. Kulirik jam dinding. Ah, setengah jam lagi akan segera pulang. Namun, terlihat seluruh siswi masih terdiam dan menundukkan kepala, benar-benar menandakan sedang berpikir keras untuk mengerjakan soal yang kuberikan. Karena bosan, aku mulai memainkan spidol yang kupegang. Memutarnya, bahkan memukul meja menjadi irama nada. Beberapa anak melirik melihatku, namun kembali fokus mengerjakan soal. Tuk! Eh? Segera kuambil spidolku yang terjatuh. Namun, entah mengapa. Ketika aku hendak mengambil spidol, aku mulai merasakan hawa dingin yang merasuk ke tulang. Ini benar-benar perasaan aneh. Tidak pernah kualami hal seperti ini. Rasanya, angin dingin menyelimuti seluruh tubuhku. Kemudian, ketika kuambil spidol itu. Tatapanku terdiam sejenak. Kukedipkan mata beberapa kali untuk kembali mencerna apa yang kulihat saat itu juga. "Baiklah. Mari kita akhiri pelajaran kali ini," ucapku setelah kembali msngambil spidol. Lantas, langsung berjalan keluar kelas setelah mengucapkan salam. Dengan perasaan benar-benar takut, aku dengan cepat menuruni anak tangga. Kembali ke kamar asrama tanpa menolehkan kepalaku melihat kelas itu. "Bu?" panggil seseorang padaku ketika aku sedang duduk di depan kamarku. Yang masih msncoba mencerna apa yang kulihat tadi. Apa benar aku melihat hal seperti itu? Apa karena aku kelelahan? "Bu?!" "Iya?" responku. Kemudian, kudapati empat anak di depanku dengan senyumnya. Ah ya, aku mengingat mereka. Mereka muridku. "Ibu guru tidak apa-apa?" tanya salah satu dari mereka. Tentu saja aku tidak apa-apa. Mana mungkin kuceritakan hal yang kulihat ketika di kelas tadi. "Ibu hari ini ke mana? Tumben tidak masuk kelas," lanjut muridku tadi. Eh? "Iya.. ibu guru hari ini ke mana.." Lantas, aku terdiam. Jadi benar, apa yang kulihat di kelas tadi bukanlah hanya imajinasiku. Namun, anggota kelas tanpa kaki yang membuatku benar-benar bergidik ngeri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjut!! Saia suka banget sama cerpen horor nya!! Ga terlalu serem sih T_T

25 May
Balas

Bikin yang lebih serem ya!!! Kalo ga bisa, sih gpp. Aku follow ya

25 May

Ehehehehe. Lagi belajar dengan genre horor nih! Feelnya emang kurang dapet. Soalnya, authornya mempunya jiwa radikus! Jiwanya Raditya Dika. Wkwkwkw. Keknya lebih pas posting blog aja deh. Iya, aku follback, 'ya! Trims ya buat suportnya! ♡

25 May

Ngeri kak T-T lanjut!!

25 May
Balas

Wkwkw. Iya trims ya buat suportnya! ♡

25 May

Sereemmmm

25 May
Balas

Trims ya buat suportnya! ♡

25 May

Sama"

25 May

gilaa,, serem amat.. tanpa kaki,, aduh,, aku baca malem lagi

25 May
Balas

Wkwkwkwkwk. Hati" loh ya~

25 May

gilaa,, serem amat.. tanpa kaki,, aduh,, aku baca malem lagi

25 May
Balas

Seremmmm bangett kak

25 May
Balas

Trims ya buat suportnya! ♡

25 May



search

New Post