Irsyad fahrezy

Berubah merubah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rembulan dan Pancaran Keindahan

Malam ini sungguh terasa jenuh. "Krik...krik...krik" suara jangkrik sangat keras dan nyaring terdengar di telingaku. Kutatap pesona bulan dimalam ini, begitu cantik dan indah seperti dirinya.

Entah berapa lama sudah aku menatapi keindahan suasana malam itu, sungguh karunia tuhan yang membuatku cukup terharu, menatap tajam sambil bersandar didepan pintu, tidak terasa aku justru kalut dalam lamunanku.

Melihat ribuan bintang yang indah , seakan saling bersinar dan berbaris gagah. Sungguh, ciptaan tuhan yang begitu indah. Apakah hanya aku saja yang kadang terpikir bahwa diantara gemerlapnya cahaya bintang, ada satu cahaya yang tak kalah mapan, tak lain dan tak bukan ialah sang rembulan.

Mau sampai ribuan orang membicarakan tentang keindahan bintang, bintang tetaplah bintang, walau indah tidak akan membuatku setertarik sang rembulan. Cahaya bintang memang terang nan indah, seakan menggambarkan luasnya langit yang megah. Namun bagaimanapun juga aku sudah terlanjur menyukai sang rembulan.

Aku suka bagaimana rembulan memancarkan cahaya putihnya, aku juga suka saat bulan berubah warna sedikit kemerahan, seakan sedang meneteskan air mata dan kesedihan.

Jika ditanya apalagi soal keindahan bulan, entahlah. Bulan sudah cantik dengan sendirinya, aku suka saat bulan berubah bentuk menjadi purnama, berubah bentuk menjadi sabit, sungguh ciri khas yang hanya bisa kutemukan dari bulan.

Semua pembicaraan tentang bulan tidak akan ada habisnya. 1 lembar puisi pun tidak akan mampu menggambarkan pesonanya. Entah bagaimana cara tuhan menciptakannya.

Keesokan paginya aku menyambut hari dengan ditemani hangatnya embun pagi. Hari terakhir aku masuk sekolah, mungkin juga hari terakhir untuk aku bertemu dan menatap dirinya.

Pada dasarnya setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, itulah yang terjadi pada diriku saat ini, ketika tiba kelulusan sekolah, mungkin saja kita tidak akan tahu apa nasib masing masing dari kita selanjutnya.

Aku sudah cukup lama menyukai dirinya, semenjak kami pertama kali bertemu saat mencari kelas ketika awal masuk sekolah. Sungguh tak terasa begitu cepat waktu berlalu.

Pertama kali melihat tatapannya saja sudah membuatku tenggelam dalam lamunan, entah gejolak apa yang menghadirkan keindahan, melihat senyumnya saja sudah membuat hatiku tak lagi merasa kesepian.

Wanita cantik, manis, sedikit lugu dan bermata sayu. Entah racun apa yang membuat diriku terpikat padanya. Aku suka dengan kecantikannya, Aku suka dengan sifatnya, Aku suka dengan kepribadian dan kesederhanaannya, Aku suka cara bersikapnya, tutur katanya, dan juga humornya.

Jika ditanya apa lagi yang kusuka darinya, mungkin aku akan menjawab cara dia berteman dan cara dia bersosial. Dia sama persis seperti sang rembulan, cantik nan indah dengan semestinya.

Dia seakan manusia sempurna yang diciptakan Tuhan untuk aku kenal, Dia persis seperti rembulan. Dia sudah cantik dan indah walau tanpa dijelaskan secara rinci bagaimana kecantikan tersebut.

Seperti halnya sang rembulan, bulan akan selalu lebih indah dan cantik diantara gemerlapnya lautan bintang yang bercahaya. Jika dilihat dengan seksama, ribuan hingga jutaan bintang yang ada disana, akan ku pastikan bahwa bulan lah yang paling indah diantaranya.

Walau bagaimanapun, bintang tetaplah bintang, walau cantik nan indah, dia terlihat biasa dan sama saja. Sedangkan sang rembulan pasti akan selalu terlihat lebih indah diantara kilaunya bintang yang menyelimutinya.

Seperti halnya dia. Dia akan selalu terlihat lebih cantik dan menawan, walau ribuan hingga jutaan orang mengatakan bahwa banyak yang lebih baik dari dirinya, banyak yang lebih cantik dari dirinya, ribuan wanita yang cantik tetap tidak akan menandingi kecantikannya.

Dia...selalu sempurna di mataku, senyum dan raut wajahnya yang lugu, serta pesona matanya yang sayu, sungguh akan selalu membuatku merasa rindu

Terimakasih untuk dirimu yang selalu hadir menghiasi hatiku, yang sudah mewarnai suramnya hidupku, serta bisa membuatku selalu teringat akan namamu.

Ku panjatkan doa semoga kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti, menjalani sisa hari tanpa harus terpisah lagi, menua bersama hingga ajal saja yang dapat mengakhiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post