Nayah (Inayah U.)

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Among Us, Siapa Impostor???

Among Us, Siapa Impostor??

Dari judul aja kalian udah tau kan sama game yang satu ini, ya Among us. Yang dibuat oleh InnerSloth pada tahun 2018 ini menjadi ramai dibicarakan. Game ini mencatat peningkatan unduhan hingga 661% loh atau setara dengan 18,4 juta per 20 Agustus 2020, Banyak banget ya. Singkat cerita game ini adalah permainan yang mengajarkan kita tetap waspada karena tidak ada yang bisa dipercaya, di game ini ada Crewmate yakni teman seperjuangan dan ada impostor yakni penjahat yang sedang menyamar jadi crewmate. Didalamnya terdapat aksi saling tuduh, saling menyalahkan, berbohong, hingga mengeksekusi pemain yang diduga sebagai penjahatnya. Ternyata banyak Youtuber gaming yang main game ini di channel mereka. Terlepas dari viral game ini ada hal yang patut kita khawatirkan. Dimasa pandemi pemain game online ternyata meningkat hingga 75%, (tulis di kolom komentar ya berapa gamenya jangan jangan banyak juga, waduh!) game memang sangat adiktif ya... seperti game among us ini bikin pemain nya mau main lagi, lagi, dan main terus. Kalo kata gamer game itu hiburan dikala bosan. Tapi game itu ibarat racun berbalut madu loh, meski game begitu menghibur ternyata menyimpan banyak sekali nampak negatif pecandu game. Game online menjadi faktor besar dan merusak moral, mental, dan sosial generasi.

Pengamat pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema mengatakan "bahwa sebagus apapun game, dia tetap bisa menjauhkan generasi dari dunia nyata dan interaksi sosial. Meski ada game yang bisa berinteraksi secara online, seperti game among us ini, tetapi pada hakikatnya game tetap bisa merusak kehidupan sosial generasi muda. Apa lagi juga seperti among us ini, yang malah ngajarin kita untuk selalu curiga, waswas, dan fitnah sana-sini, berbohong, hingga mengkhianati teman. Bukan gak mungkin lagi kan kalau kebiasaan di game perlahan lahan akan terbawa ke kehidupan nyata nih. Too most poison game sob banyak racun nya. Bahkan di tahun 2018, WHO sampai menetapkan kecanduan game sebagai gangguannya mental. Gak cuma itu ya, fakta game seperti ini malah bikin anak anak jadi malas dan alhasil suka rebahan. Berputar sama game tampa batas waktu. Waktupun jadi terbuang percuma.

Padahal seharusnya waktu dipakai untuk memperbaiki diri dari kekurangan, entah itu kurang dengan pelajaran dibangku sekolah maupun kuliah, atau kurang nya kita dalam ber islam. Kalo ditanya nih lebih banyak mana? Waktu untuk main game atau waktu untuk belajar islam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi shallallahu'alaihi Wa sallam. beliau bersabda. " Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat "(HR.Tirmidzi)

Tetapi dinegara yang menganut kapitalisme ini apa pun yang dikatakan untung pasti akan dipertahankan, banyaknya pengguna game membuatnya menjadi lahan bisnis yang bisa meraut keuntungan besar. Negara yang punya wewenang untuk melarang game perusak moral dan mental, generasi ini pun malah membebaskan nya, Islam benar benar tak lagi menjadi tolak ukur. Tapi kapitalisme, demokrasi, kebebasan, individualisme menjadi ide yang didewakan(di ikuti). Meski merusak yang penting untung.

Apalagi yang menjadi target nya millenials. Generasi yang kelak akan memimpin perubahan.

Berbeda dengan islam, dimana penguasa harus menjadi pengurus dan pelindung umat. Termasuk dalam melindungi umat dari kerusakan akal. Dan hal ini akan mungkin terjadi dengan penerapan syariah islam secara Kaffah dibawah naungan Khilafah.

Perlu dicatat nih. Bahwa islam gak akan anti dengan teknologi mutakhir, malahan menurut sejarah islamlah pelopor perkembangan teknologi dunia. Cuma beda dong dengan zaman sekarang dalam islam perkembangan teknologi selalu sejalan dengan pelaksanaan hukum syara, mulai dari untuk ibadah, muamalah, hingga dakwah, dan jihad.

Termasuk juga game, permainan ada dimasa islam, tetapi kontennya selalu positif dan mencerdaskan. Konten game bakalan dibuat untuk mendukung proses pendidikan.

Jadi perkembangan teknologi tetap berdasarkan keimanan untuk kepentingan agama. Gak kayak sekarang, makin maju teknologi malah makin buyar aja generasinya.

Sebagai seorang muslim kita harus menggunakan teknologi untuk hal yang sejalan dengan hukum syara'. Seoptimal mungkin kita gunakan teknologi untuk menyebarkan ajaran Islam kaffah ketengah tengah umat.

~SELESAI~

Jangan malah buang waktu saling bunuh di game online ya...

tolong di follow ya🙏🏻

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

paan sih among us itu? btw, kamu ga buat profil kamu? oyah. bener tuh kata fariza (pakai ini aja yh namanya). bagus bagus!

03 Dec
Balas

Among us itu game onli e gituu

15 Dec

sebenernya mau komentar apa sih si Nisa ah

15 Dec

Among us itu game online kayak game saling tuduh, bunuh, berbohong gitu lah. Btw yang jawab ko lucu ya

17 Dec



search

New Post