Inaya.Nur

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kehangatan yang Bersinar Bagaikan Bintang

Kehangatan yang Bersinar Bagaikan Bintang

Kehangatan yang Bersinar Bagaikan Bintang

Oleh: Inaya Nur

Keluarga merupakan satu satunya ikatan yang tidak bisa diputus dengan cara apapun. Walau meninggalkan rumah sekalipun, keluarga tetaplah keluarga, hal itu benar-benar tidak bisa dipungkiri.

Terkadang orang bilang ‘ngapain saya pulang? Orang rumah juga enggak ada yang sayang dan peduli’. Mungkin kata-kata itu sering sekali terdengar, tidak hanya ‘terkadang’ lagi. Percaya atau tidak, semua anggota keluarga itu saling menyayangi. Mungkin yang punya saudara, dan sering bentengkar sampai pakai nangis –kadang sampai dibilang perang dunia ke-3, saking hebohnya-, mungkin atau pasti pernah keceplosan kata ‘kakak enggak sayang sama adek’ atau sebaliknya, benar kan?

Kata-kata seperti itu hanya sementara, kenapa? Karena besoknya akan baikan juga. Atau ada yang mendiamkan saudaranya berhari hari? Tak jarang sih terjadi seperti itu. Tapi percaya atau tidak, walaupun kamu dengan saudaramu saling bertengkar atau saling diam setiap hari, kalau dia masih punya setidaknya hati yang bersih, saudaramu pasti masih punya rasa sayang sama kamu.

Perhatikan matanya, mata itu menjelaskan semuanya, senyumnya bisa dipalsukan, gerakan bibir yang mengatakan ‘enggak sayang’ bisa saja palsu, satu hal yang pasti, sorot mata paling dalam yang dia tunjukkan tidak akan bisa dipalsukan. sekilas ketika dilihat mungkin kamu berpikir bahwa dia benar-benar tidak menyayangimu, tapi coba kamu terawang!, apa yang ada dibalik mata yang menunjukkan kemarahannya. Dibalik matanya yang menunjukkkan kemarahan, pasti ada kasih sayang, itu hal pasti.

Ada yang hubungannya dengan keluarganya tidak harmonis, sehingga mengganggap keluarganya tidak sayang atau tidak peduli, banyak orang berpikir seperti itu. Tapi seperti yang sudah saya katakan, tidak ada keluarga yang tidak sayang dengan anggotanya. Terkadang mereka hanya bingung, bingung bagaimana menunjukkkan kasih sayang mereka, atau terkadang kamu yang tidak memahami bagaimana mereka menyayangimu. Hanya karena mereka sibuk, kamu mengganggap mereka tidak meyayangimu.

Jika ada waktu luang berkumpullah dengan keluargamu, dan ketika berkumpul itu perhatikan mereka. Lihat ayahmu, lihat bagaimana eskpresinya ketika beliau melepas semua penat saat melihat candaanmu. Lihat ibumu, lihat bagaimana dia mendengar sepenuh hati semua curhatanmu. Mereka itu sayang padamu, kalau mereka bingung bagaimana menunjukkkan kasih sayang itu, maka kamu hanya perlu memahami kasih sayang itu.

Seorang ayah selalu siap melihat candaan putranya, seorang ibu selalu siap mendengar curhatan putrinya. Mereka selalu siap menjadi pelindung bagi anak-anaknya. Seorang kakak selalu siap bermain dengan adeknya, dan juga selalu siap untuk melindunginya. Untuk mengeluarkan semua candaan, curhatan dan semua permainan untuk keluargamu, hanya satu hal yang perlu kamu lakukan, apa itu? Kamu hanya perlu menentukan waktu yang tepat untuk mengeluarkannya. Ketika waktu itu tiba keluarkan semuanya, tinggalkan aktivitasmu sementara.

Saya selalu punya motifasi untuk mencintai keluarga yang saya miliki. ‘kamu masih punya Ayah dan ibu, bahkan kamu punya saudara yang tidak semua orang miliki’. kaliamat ini sangat simpel dan dianggap sepele, tapi bagi saya, kalimat itu sangat istimewa. Saya merasakan sendiri bagaimana rasanya memiliki saudara, dan bagaimana rasanya ketika saudara saya tidak di rumah. Terkadang memang saya merindukan kesendirian untuk menenangkan pikiran, tapi terkadang melihat saudara-saudara saya tertawa bersama, bercanda dan berkelahi bersama, bagi saya yang melihatnya, hal itu merupakan kebahagiaan tersendiri untuk saya, apa lagi kalau orang tua kami ikut bersama, kami terasa lebih terkontrol dan rukun.

Seperti yang sudah saya jelaskan, hanya perlu memahami saja. Ketika kamu menyadari kasih sayang dari keluargamu, kamu akan merasakan kebahagiaan tersendiri. Kasih sayang dari keluargamu yang kamu inginkan, semuanya akan langusng terasa. Ketika kamu tidak bisa memahami dan merasakan melalui nalurimu, maka mintalah kepada ayahmu, katakan kepada ayahmu ‘luangkan waktu untukku’ atau kalau memiliki saudara katakan ‘luangkan waktu untuk kami'.

So, luangkan waktu bersama keluargamu, pahami kasih sayang yang mereka berikan, bersandarlah pada mereka, keluarga itu satu-satunya tempat bernaung, satu-satunya tempat untuk pulang. Kasih sayang itu bagai bintang yang bersinar bersama, mereka saling menghangatkan.

Assalamua’laikum wr.wb.

Kenalkan nama saya Inaya Nur, lahir di Sleman, 25 Desember 2007, sekarang saya bersekolah di SMP MTA Gemolong kelas VIII (2021/2022). Kalau ingin berkenalan dengan saya bisa lewat E-mail [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post