Iman Tri Nopiansah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terpenting Itu Halal
Foto bersama dengan pedagang Cilok Cinta

Terpenting Itu Halal

Nama : Iman Tri Nopiansah

Kelas : 11 OTKP

Sekolah : SMKS Hikmah Banjar

Dalam mengerjakan tugas PKK atau kewirausahaan yang pertama, saya mengunjungi salah satu pedagang Cilok. Nama pedagangnya bernama bapak Mamat Rahmat dengan nama ciloknya yaitu Cilok Cinta. Beliau saat ini sudah berumur 50 tahun dan sudah merintis usaha dagang cilok semenjak 2010 sampai saat ini. Jadi pak Mamat sudah 11 tahun menjadi pedagang cilok.

Pak Mamat ini lahir dan sekarang tinggal di Cimenyan. Memang beliau sejak kecil sudah menyukai cilok karena rasanya enak jadi membuat ketagihan. Maka dari itu setelah keluar dari sekolah menengah pertama langsung belajar membuat cilok dari pamannya yang juga satu profesi.

Tadi tepatnya di Alun-Alun Kota Banjar beliau juga menjelaskan rute berdagang dari sekitaran Pasar Banjar, Banjar Atas dan daerah sekitarnya, modal awal berbisnis membuat cilok hanya sebesar 85 ribu rupiah. Keuntungannya per hari bisa mencapai 150 ribu rupiah. Jadi sekitar satu bulan bisa memperoleh keuntungan mencapai 750 ribu rupiah.

Namun setelah adanya virus Corona di Indonesia, keuntungan dagang menjadi mulai berkurang. Per hari hanya bisa mendapat 35 ribu dan keuntungan satu minggu paling besar hanya 140 ribu rupiah saja. Memang pandemi ini sangat merugikan berbagai pekerjaan salah satunya pedagang Cilok Cinta Pak Mamat.

Pak Mamat juga menurut saya memiliki sifat dan watak yang memiliki kemauan mewujudkan keinginan secara kreatif. Hal ini terbukti dengan penamaan ciloknya yaitu "Cilok Cinta." Saat saya tanya beliau menjawab bahwa penamaan itu harus bagus dan jangan sama dengan cilok buatan orang lain agar terlihat menarik konsumen atau pembeli. Nah dari sinilah saya bisa melihat bahwa pak Mamat memiliki jiwa yang luar biasa dalam kewirausahaan.

Saat ditanyai mengenai motivasi kerja pak Mamat Rahmat adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya, isteri, dan anaknya. Beliau sudah berjanji akan terus berusaha bekerja sebaik mungkin agar dapur keluarganya bisa tetap mengepulkan asap.

Nah itulah salah satu cerita saya dalam tugas pertama atau perdana dalam menyelesaikan tugas PKK. Semangat dan kemauan yang kuat pasti akan menghantarkan kita kepada masa depan. Semoga kita semua selalu melakukan langkah yang positif dan bisa membahagiakan kedua orang tua. Salam literasi!

"Kerja itu menurut saya adalah yang terpenting halal. Percuma dong kalo rezekinya haram gak akan bisa berkah. Meski pun saya diejek atau lainnya saya akan tetap bersabar dan terus berkreasi sebisa saya. Buat adik nih kejar terus cita citanya sampai tercapai jangan berkecil hati. Jika bapakmu jadi tukang jahit maka kamu harus bisa menjadi bos tukang jahit. Tapi ingat kejar keinginanmu itu dengan kejujuran agar halal hasilnya." Pedagang Cilok Cinta, Mamat Rahmat.

Dayeuhluhur, 10 Februari 2021.

Babak Rahmat sedang melayani pembeli Cilok Cinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post