Hanifa Nalita Fitri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bab 1: Awal Kisahku Di sekolah

Bagian 1 : Awal Kisahku Di Sekolah

Aku adalah seorang sulung dari 1 bersaudara yang masih kecil yang tinggal di sebuah kampung di Sumatera Barat tepatnya di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Yang sekarang terkenal dengan julukan kota dingin tanpa salju yang diapit oleh dua danau kembar yaitu danau di atas dan danau di bawah.

Aku adalah anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai seorang guru dan seorang ibu yang berprofesi sebagai seorang guru juga. Pada saat itu aku lebih kurang sudah berumur 7 tahun maka, ayah dan ibu mendaftarkanku untuk masuk ke sekolah SD(Sekolah Dasar) Yaitu SDN 13 Sungai nanam.

Selesai mendaftar, aku keliling sekolah itu untuk melihat suasana sekolahnya. Ternyata pemandangan sekolahnya sangat indah. Aku pun telah puas dengan sekolah tersebut. Maka, aku pun pulang ke rumah dengan perasaan gembira dan riang.

Setelah beberapa minggu menunggu hasil lulus keluar, Alhamdulillah aku lulus sekolah di sana. Aku sangat senang karena aku lulus bersekolah di sana. Aku pun bersiap siap untuk bersekolah di sana karena pasti aku akan mendapatkan guru, teman, dan pengalaman baru di sekolah tersebut.

Aku menyiapkan satu buku garis dua, pensil, penghapus, rol, dan peruncing pensil. Aku pun tak sabar ingin sekali cepat bersekolah disana. Tak terasa waktu semakin dekat tinggal 1 hari lagi aku pun selalu ke pikiran dengan sekolah itu.

Malam pun tiba, aku membaca doa akan tidur. Setelah selesai berdoa aku selalu berkhayal mengenai sekolah itu. Sampai aku ketiduran dengan sangat nyenyak. Tak terasa jam menunjukkan pukul 05.00 WIB, aku pun bangun dan menuju wc(kamar mandi) untuk berwudhu. Sebelum masuk aku tak lupa membaca doa masuk wc(kamar mandi) dan doa niat berwudhu.

Setelah selesai aku tak lupa membaca doa selesai berwudhu dan keluar Wc(kamar mandi). Aku beres tempat tidur dan siap itu langsung mandi untuk ke sekolah karena biar tidak berbau sama orang lain.

Setelah selesai aku membaca doa keluar wc(kamar mandi) dan tak lupa memakai pakaian sekolah. Setelah itu aku menuju sarapan pagi. Aku sarapan dengan sebuah susu dan sebuah roti. Setelah selesai aku pamit kepada seluruh keluarga dirumah dan dikasih uang jajan sama orang tua ku berapa ada ya.

Tapi terkadang aku yang minta di lebihkan bukan orang tuaku. Setelah itu aku pamit dan berangkat dengan berjalan kaki karena walaupun ada alat transportasi tapi aku lebih ingin berjalan kaki karena bisa menyehatkan badan dan juga jarak sekolahku dan rumahku juga tidak terlalu jauh.

Aku berangkat pada pukul 06.30 WIB dan sampai pada pukul 06.40 WIB di sekolahnya. Sesampai disana aku pun langsung masuk ke dalam pekarangan sekolah. Aku melihat banyak sekali murid di sekolah ini.

Aku pun melihat seorang guru dan aku bersalaman dengan guru tersebut. Setelah itu beliau bertanya, “Nak kamu namanya siapa”? Aku menjawab “Nama aku hanifa buk”.Aku pun bertanya balik” Ruangan kelas I di mana ya bu? Ibu itu menjawab dan menjelaskan nya kepada ku.

Aku pun meletakkan tas ke kelas dan mengelilingi sekolah itu. Tak terasa waktu untuk upacara bendera akan segera dimulai karena bel sekolah sudah berbunyi sampai kedengaran ditelingaku.

Aku, siswa, siswi, dan guru menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Aku sangat gugup karena tidak tahu cara melakukan upacara bendera karena aku masih murid baru disekolah ini. Tetapi aku memperhatikan anak lain dan alhamdulillah aku sudah bisa sedikit dalam upacara bendera.

Setelah selesai upacara bendera, seluruh siswa siswi berbaris dengan satu garis dari depan ke belakang untuk bergantian salam dengan semua guru disana. Setelah itu seluruh siswa siswi masuk ke kelas yang di tempati untuk belajar.

“Assalamu’alaikum anak anak”, kata seorang guru yang badannya besar. Kami pun menjawab “ Waalaikumsalam buk”.Dalam hatiku aku merasa takut karena guru SD (Sekolah Dasar)pemarah.

Ibu itu memperkenalkan dirinya di hadapan kami semuanya. Setelah itu giliran kami satu persatu yang akan memperkenalkan diri sendiri. Setelah itu ibu guru memberikan catatan perlengkapan sekolah apa saja yang akan dibeli untuk belajar dikelas I selama satu tahun.

Setelah Selesai kami belajar apa adanya. Tak terasa bel sekolah berbunyi dengan sangat keras, maka kami pun diperbolehkan untuk istirahat. Aku menemukan teman baru yaitu Fara Yelfia. Orangnya baik sekali padaku, aku senang berteman sama dia.

Tak terasa bel sekolah yang kedua berbunyi. Kami pun masuk kelas kembali untuk menerima pelajaran lagi. Dalam perjalanan ada saja anak murid yang berbicara maka ibu guru memarahinya karena berbicara ketika belajar. Aku pun mulai merasa takut dengan guru itu.

Akhirnya bel sekolah berbunyi kembali untuk pulang sekolah. Sebelum keluar kelas kami berdoa sebelum pulang dan bersalaman dengan guru tersebut. Begitulah pengalamanku pertama kali disekolah. Kadang aku merasa takut, kadang senang, dan kadang juga pun sedih. Tapi aku harus belajar dengan bersungguh sunguh.

Sesampainya di rumah, aku mengganti pakaian, mencuci kaki dan tangan, dan makan siang. Aku makan siang dengan nasi, telur, lauk pauk, dan air putih. Aku makan dengan lahap. Setelah selesai makan aku duduk santai sambil membaca buku cerita. Setelah beberapa lama akhirnya aku tidur siang sebelum pergi ke MDTA(Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah).

Setelah Satu Jam tidur siang, aku sholat zuhur dan bersiap siap untuk pergi ke MDTA untuk belajar dan mengaji. Aku didaftarkan disana oleh orang tuaku. Aku pun berangkat ke sana dengan berjalan kaki karena jarak rumahku dengan MDTA tempat aku sekolah sangat dekat dan juga tidak jauh.

Sesampai di sana guru guru sudah tiba ada empat orang guru. Aku pun bersalaman satu persatu dengan guru itu. Aku pun duduk di kelas yang telah ditunjukkan oleh salah satu guru disana. Aku pun mengaji dengan seorang guru. Gurunya sepertinya pemarah jadi aku merasa takut.

Setelah itu jam belajar masuk salah seorang guru memperkenalkan diri kepada kami. Setelah itu kami siswa dan siswi yang memperkenalkan diri satu per satu. Kami pun mulai belajar. Anak laki laki tidak mau diam selalu ingin berbicara dengan temannya.

Aku berkenalan dengan semua teman teman kelasku. Kami senang bisa kenalan dan berteman dengan riang dan senang.Setelah beberapa jam belajar di MDTA, aku dan seluruh siswa dan siswi dipersilakan belanja dan berwudhu karena waktu sholat asyar juga akan segera tiba.

Setelah selesai, kami kembali ke MDTA dan bersiap untuk melaksanakan sholat ashar. Azdan dan iqomah dikumandangkan oleh salah seorang laki laki dan setelah selesai kami mulai sholat ashar berjamaah. Setelah selesai kami tak lupa berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.

Setelah selesai kami membaca doa sebelum pulang, pamit, dan bersalaman bergantian dengan seluruh guru yang ada di sana. Sesampai dirumah aku mengganti pakaian dan menolong orang tua apa yang aku bisa. Terkadang aku tak menolong tetapi malah bermain dengan adik adik di rumah.

Waktu sholat ashar masuk aku dan seluruh keluarga bergantian untuk berwudhu. Setelah selesai semua kami sholat berjamaah dan mengaji masing masing. Kami makan bersama jika mengaji sudah selesai. Dan waktu sholat isya pun masuk, aku dan seluruh keluarga sholat isya berjamaah. Setelah selesai kami masuk ke kamar masing masing.

Dikamar aku langsung tidur karena aku udah mengantuk. Aku tak lupa membaca doa mau tidur.

Hari berganti hari, dan bulan berganti bulan. Tak terasa aku sudah belajar selama satu tahun di kelas I. Aku sudah melaksanakan Ujian mid semester I, ujian semester I, ujian mid semester II, dan sekarang aku akan melakukan ujian kenaikan kelas. Apakah aku naik atau tinggal kelas? Lanjutin baca ceritanya!

Kesimpulan dari isi ceritaku adalah:

Bahwa kita tak perlu takut dengan seorang guru karena guru itu marah bukan karena dia benci ke kita tetapi karena kita salah dan ingin mengubah perilaku kita ke yang lebih baik lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post