Hana Humairah Z (New)

All the girls are girling-girling >~<...

Selengkapnya
Navigasi Web

Empat anak kucing menemukan rumah mewah

Pada suatu pagi yang cerah, empat anak kucing yang lucu dan ceria—Bintik, Koko, Bulan, dan Putih—bermain di halaman rumah mereka yang kecil. Mereka sudah cukup besar untuk menjelajah, dan rasa penasaran mereka membawa mereka jauh dari rumah induk mereka. Mereka berlarian melalui gang-gang sempit, melewati pohon-pohon besar, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah jalan besar yang penuh dengan rumah-rumah megah.

Mata Bintik berbinar-binar melihat sebuah rumah besar di ujung jalan. Rumah itu terlihat seperti istana, dengan pagar tinggi yang terbuat dari besi berlapis emas dan taman yang sangat luas, dihiasi bunga-bunga warna-warni. “Kalian lihat itu? Itu pasti rumah orang kaya,” kata Bintik, si kucing paling berani di antara mereka.

Dengan hati-hati, mereka melangkah lebih dekat ke pagar. Tiba-tiba, pintu besar rumah itu terbuka, dan seorang wanita tua keluar sambil tersenyum. “Oh, siapa yang datang ke sini?” tanya wanita itu dengan suara lembut. Anak-anak kucing saling berpandangan dan, karena merasa ramah, mereka melangkah maju.

“Selamat pagi, Nyonya,” kata Koko, yang paling sopan dari mereka semua. “Kami hanya ingin melihat-lihat rumah yang indah ini. Kami tidak bermaksud mengganggu.”

Wanita itu tertawa kecil. “Tidak apa-apa, nak. Sini, masuklah. Aku senang ada yang mengunjungi rumahku.” Dengan tersenyum, wanita itu membuka pagar dan membiarkan anak-anak kucing masuk.

Ketika mereka melangkah masuk, mereka tercengang. Rumah itu lebih besar dan lebih indah dari yang mereka bayangkan! Di dalamnya terdapat tangga megah yang mengarah ke lantai dua, lukisan-lukisan indah di dinding, dan lampu kristal yang berkilau. Tapi yang paling mengejutkan adalah ruang makan yang besar dengan meja panjang penuh makanan lezat!

“Wah, ini tempat yang luar biasa!” seru Bulan, yang biasanya paling banyak berbicara.

“Ini rumah sangat nyaman,” kata Putih, si kucing paling pendiam, yang memandangi segala sesuatu dengan kagum.

Wanita itu tersenyum lembut melihat mereka terpesona. “Aku memang tinggal sendirian di sini, anak-anak. Mungkin kalian bisa tinggal sementara di sini, kalau kalian ingin.”

Keempat anak kucing saling bertukar pandang, merasa ragu. Tetapi, mereka tahu mereka sudah terlalu jauh dari rumah induk mereka dan cuaca mulai berubah. Akhirnya, mereka setuju untuk tinggal semalam di rumah yang megah itu.

Malam itu, mereka tidur dengan nyenyak di sofa empuk yang besar, sementara wanita tua itu duduk di kursi dekat perapian, membaca buku. Kucing-kucing itu merasa sangat aman dan bahagia. Mereka tahu, meski rumah wanita itu sangat besar dan mewah, yang paling penting adalah rasa kasih sayang yang diberikan.

Keesokan harinya, wanita itu memberi mereka makanan enak dan mengantar mereka kembali ke rumah asal mereka dengan mobil mewahnya. “Jangan ragu untuk datang kapan saja, anak-anak,” katanya dengan senyum hangat.

Anak-anak kucing kembali ke rumah mereka, membawa kenangan indah tentang rumah orang kaya. Mereka belajar bahwa meskipun tempat itu sangat berbeda dari rumah mereka yang sederhana, kebahagiaan datang dari kasih sayang yang diberikan dengan tulus, bukan dari harta benda.

Sejak itu, mereka sering mengunjungi wanita tua itu, menjalin persahabatan yang manis dan penuh keceriaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post