Harits

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PARADOX Chapter 2. Part 1

PARADOX Chapter 2. Part 1

[Unfeel]

Saat umurku lima tahun. Terjadi pemberontakan di klan Manusia Biasa. Membuat klan itu terpecah menjadi dua bangsa. Yaitu bangsa kulit gelap dan bangsa kulit putih.

Awal mula perang saudara itu terjadi karena adanya perbudakan & diskriminasi bangsa kulit gelap. Mereka yang sudah geram dan tidak tahan lagi. Memutuskan untuk bersatu dan melawan “tuan-tuan” mereka, yaitu bangsa kulit putih.

Aliansi tiga klan, (Ghost, Teleportation, dan Mirror). Memutuskan untuk tidak ikut campur dalam perang saudara klan Manusia Biasa. Beberapa utusan aliansi, termasuk aku, pergi untuk memata-matai perang saudara tersebut.

Dari segi kekuatan, kegigihan, dan “amarah.” Bangsa kulit gelap jauh lebih unggul dibanding bangsa kulit putih. Awalnya mereka hanya saling menembakkan panah dan beradu pedang. Tapi seiring berjalannya waktu, kumpulan orang-orang cerdas dari mereka menemukan dan membuat senjata mutakhir yang berbahaya.

Klan Manusia Biasa mulai menembakkan senjata yang dikenal dengan “senapan api.” Senjata itu, walau musuh berada di kejauhan pun, mereka tetap bisa saling membunuh.

Setelah kami amati. Ternyata salah satu teknologi klan Mirror, [Teleskop] dipakai dan dipasang di senjata mereka. Karena itulah mereka tetap bisa saling membunuh walau dari jarak jauh sekalipun. Perang itu terus berlangsung selama tiga tahun.

Kemenangan pasukan bangsa kulit gelap mulai terlihat. Pasukan kulit putih mulai kewalahan. Kami (pengintai utusan aliansi) mulai menyusup lebih dalam lagi. Adik ibuku, bersama beberapa temannya, menyusup dan menyamar menjadi salah satu pasukan kulit putih. Aku dan beberapa orang dari klan Ghost menyamar jadi pasukan relawan kulit gelap.

Atas perintah dari Aliansi, kami menangkap kedua pimpinan pasukan kulit gelap dan kulit putih.

Namun, pamanku (adik ibuku) dan temannya membawa suatu senjata yang lain. Senjata yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Benda itu lonjong dan besar. Beratnya ratusan kg. dan dibadan senjata itu seperti ada jam (??).

Pamanku menaruh senjata itu di tengah ruangan rapat.

“Click, click, click…” jam itu berbunyi semakin keras.

Pimpinan aliansi bertanya kepada kedua pemimpin klan Manusia Biasa (yang telah kami tahan). Wajah kedua manusia itu pucat pasi. Mereka gemetar ketakutan. Mereka berdua bilang, kalau itu adalah prototype Nuklir pertama! Dan yang menempel di badan Nuklir itu bukanlah sebuah “jam.” Melainkan sebuah [Timer!]

“3… 2… 1… CLICK!!” Dengan cepat, pamanku memelukku dan berteleportasi ke “pegunungan salju.” Kami melihat… sebuah ledakan besar… ledakan pertama dalam sejarah tujuh klan.

Ledakan itu… bentuknya seperti jamur merah yang terus melambung tinggi. Dalam sekejap, jutaan manusia, hewan, tumbuhan, dan bangunan lenyap tanpa bekas menjadi debu.

Seluruh dunia merasakan guncangan ledakan itu. Getarannya terasa bahkan sampai ke klan terjauh.

Pamanku, dia menangis, berteriak histeris.

“ANDAI SAJAA!! ANDAI SAJA AKU TAK MENCURI BENDA ITUU!! PASTII!! PASTI TAK AKAN MENJADI SEPERTI INII!!.” Ia berteriak dan terus menangis.

Sementara aku, aku terdiam. Mataku membulat dan mulutku menganga. Aku sangat syok. Tak bisa berkata dan tak bisa bergerak. Air mataku mengalir membasahi salju dan tanaman.

“IBUU!!” Akhirnya aku berteriak, dan jatuh pingsan. Bruk!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waw, ada yang menebar bawang disini. Siapakah dia?

18 Feb
Balas

siapa? *merasa penasaran

21 Feb



search

New Post