Habibah Al Maulidy Sukarno

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hakikat Alam Yang Sebenarnya

Hakikat Alam Yang Sebenarnya

Alam adalah naungan. Untuk kita saling hidup berdampingan. Tempat flora dan fauna hidup dan tumbuh. Semua yang diciptakan-Nya untuk kita tinggal dalam keserasian. Antara manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup dalam kisah yang sepadan. Beratapkan langit dan beralaskan bumi, semuanya punya caranya sendiri untuk menyampaikan syukur kepada Tuhan, termasuk dalam mencintai lingkungan.

Jaga Kelestarian Lingkunganmu, Agar Tetap Abadi Hingga Anak Cucu Nanti! Kiranya begitu tulisan yang sering ku jumpai dimanapun aku berada. Nyatanya, kalimat itu hanya menjadi slogan yang tertulis tanpa ada yang mempedulikannya. Justru, beberapa waktu yang lalu, ada insiden mengerikan tentang sampah yang menggunung dan menghambat aliran sungai hingga meluap dan mengakibatkan banjir. Mungkin itu sudah menjadi berita yang tak asing lagi . Seperti halnya dengan slogan terabaikan tadi, kalimat "Buang Sampah Pada Tempatnya!" pun memiliki nasib yang sama.

Padahal jika dicermati lagi, lingkungan ada karena diciptakan untuk siapa? Memberi manfaat pada siapa? Dan jika lingkungan rusak karena siapa? Jawabannya adalah manusia. Jadi sudah semestinya manusia menjaga dan merawat tempat tinggalnya sendiri. Bukan malah merusak fasilitas alam yang ada, contoh hutan. Mereka dengan teganya membabat habis pasokan oksigen demi urusan pribadi. Dimanfaatkan tanpa dirawat.

Aku heran, mengapa mereka sampai hati mengambil hak hidup makhluk lain? Bayangkan saja, ketika hutan-hutan itu ditebang atau dibakar, lari kemana fauna didalamnya jika rumahnya hangus? Seolah mereka diusir dari rumahnya sendiri. Tak terbayang bagaimana tangis mereka diperdengarkan. Akankah hati para penebang pohon itu tersentuh dan kembali sadar akan apa yang telah dilakukannya?

Kita kembali pada pembahasan dikawasan yang lebih kecil lagi, contohnya lingkungan masyarakat. Di dalamnya terdapat berbagai populasi yang hidup dengan memanfaatkan alam. Lalu bagaimana pengaruh yang diberikan alam terhadap manusia? Manusia hidup dan berkembang biak, menambah populasi dan mencari tempat tinggal baru. Lalu membangun rumah dan bekerja mencari nafkah. Itupun tak terlepas dari peranan alam. Selain itu, lingkungan sosial juga mempengaruhi kehidupan seseorang. Karena pada kenyataannya, lingkungan tidak hanya mencakup hal-hal mengenai alam dan kehidupannya. Tapi juga tentang hubungan antar komponen di dalamnya.

Dengan begitu, manusia juga memberi pengaruh terhadap alam. Entah dampak yang diberikan itu baik atau sebaliknya. Contoh di atas, penebangan liar mengakibatkan sejumlah bencana dan rentetan peristiwa. Pertama-tama tanah longsor, lalu menimbun rumah warga yang ada di bawahnya, banjir ketika musim penghujan, pengungsian beberapa desa, gagal panen akibat terjangan arus air. Lalu mereka mulai mencari usaha baru dengan membuka lahan di tempat lain. Masih syukur kalau ditebang, kalau dibakar? Polusi udara sampai negara tetangga, satwa lari tunggang langgang ke pemukiman warga. Nah, bagaimana?

Belum lagi sampah. Jika dibuat perhitungan kecilnya, satu orang membuang sampah di sungai satu kali sehari. Setiap desa ada seratus orang, seratus sampah. Setiap kota ada dua puluh desa, dua ribu sampah per hari nya. Kalau per minggu? Per bulan? Per tahun? Berapa banyak sampah? Nantinya, ketika air meluap, rumah terendam, dan perabot banyak yang rusak, lantas bagaimana?

Itulah, mengapa kita harus menjaga lingkungan. Kita dan lingkungan adalah satu ikatan yang tak terpisahkan. Seakan satu tubuh yang mempunyai tugas masing-masing. Kita sebagai manusia hendaknya menjaga dan melestarikan apa yang tersedia dari alam. Dengan begitu, alam juga membuahkan hasil yang sesuai dengan usaha kita untuk merawatnya.

Di sini, aku memang tak berusaha menuliskan bermacam cara merawat lingkungan. Aku tahu, di luar sana sudah ada berjuta kalimat persuasif yang mengarah pada kecintaan manusia terhadap lingkungan. Aku di sini hanya menegaskan hubungan kita dengan alam dan menyadarkan apa tujuan kita menjaga hasil karya Tuhan. Tak hanya itu, tujuan kita mencintai lingkungan sebenarnya untuk menjaga dan merawat apa yang telah diberikan-Nya kepada kita. Rasakan bahwa jiwa kita telah menyatu dengan alam, akankah kita bisa memaknai setiap cecap keindahannya dan bersyukur dengan merawat ciptaan Allah Yang Maha Kuasa?

BIODATA

Holaaa! Kenalin, namaku Habibah Al MS. Siswi kelas delapan di MTsN 1 Kota Blitar yang lahir di Pasuruan tanggal 30 Maret 2007. Berawal dari membaca, aku mulai tertarik dengan dunia tulis-menulis. Karena kata guruku, dengan membaca kita mengenal dunia, dan dengan menulis kita dikenal dunia. Kalau ingin berkenalan lebih lanjut denganku, silahkan berkunjung ke aku instagramku @bibah_07. Terima kasih!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post