Teknologi Kubatasi, Demi Mencetak Prestasi

Oleh: Afifah Fitria Zahrah

Teman-teman pernah dengar tidak? Kalau ada orang yang sukses karena sebuah teknologi. Contohnya nih, Mark Zuckerberg. Dia adalah salah satu orang yang sukses dengan cara memanfaatkan teknologi. Iya, Mark Zuckerberg ini adalah pendiri perusahaan Facebook dan Instagram. Beliau memanfaatkan teknologi untuk membuat aplikasi medsos ini.

Kini Facebook dan Instagram sudah menjadi aplikasi medsos yang cukup terkenal di seluruh dunia. Kalau aplikasinya aja terkenal, pendirinya pasti terkenal juga, dong. Liat aja nih, Mark Zuckerberg aja sekarang sudah menjadi sukses karena pintar memanfaatkan teknologi untuk mencari cuan.

Ngomong-ngomong soal teknologi, benda ini adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Nah teman-teman, salah satu teknologi yang sering kita gunakan adalah handphone. Terutama di kalangan remaja. Pastinya para remaja punya banyak pengalaman ketika menggunakan salah satu teknologi ini, termasuk aku.

Aku pernah merasa bahwa aku tidak bisa membatasi penggunaan handphone, terutama game. Hal ini dimulai ketika aku mendownload salah satu game online, yaitu mobile legends. Mungkin teman-teman udah pernah mendengar game online ini, ya. Sejak pertama kali main, game itu memang seru karena permainannya menantang. Tak disadari, ternyata aku ketagihan dan terus ketagihan. Aku sampai lupa waktu, dan mulai malas mengerjakan PR dari sekolah.

Mulai saat itu aku jarang mengerjakan PR di rumah. Aku malah mengerjakan PR di sekolah. Padahal PR harusnya dikerjakan di rumah. Aku juga lama-lama sadar, bahwa beberapa hari ini nilai-nilaiku banyak yang turun. Aku pun berpikir sejenak. Ternyata prestasiku menurun sejak aku mendownload game ini. Sejak saat itu, aku mulai membatasi bermain game dan fokus mengejar nilai. Apalagi saat ini aku duduk di bangku kelas 9. Udah mau lulus ya, kan. Hehehe.

Memang, membatasi penggunaan handphone itu sulit. Karena main handphone itu candu. Namun, ini demi nilai-nilaiku. Sejak saat itu, aku mulai membatasi agar main mobile legends ketika ada waktu senggang dan hari libur. Namun, beberapa minggu ini aku lumayan sibuk belajar mendalami pelajaran yang belum aku pahami. Aku malah lupa dengan game itu. Tanpa disadari, ternyata aku sudah nggak pernah lagi main game itu.

Buat teman-teman yang mungkin merasa kesulitan buat membatasi game atau medsos, nih. Aku kasih saran, ya. Mungkin teman-teman bisa beralih fokus ke nilai mulai sekarang. Buat teman-teman yang masih pelajar, jangan lupa menabung nilai untuk melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. Kalau kita udah menabung banyak nilai, nanti jadinya mudah buat daftar sekolah lanjutan, deh. Terus teman-teman bisa juga tingkatkan kemampuan di bakat dan minat masing-masing

Teknologi itu tergantung pada penggunanya, yaitu kita. Kalau penggunanya bisa mengendalikan teknologi untuk kegiatan positif, maka ia akan berdampak baik juga untuk kita. Namun, jika kita sudah tidak bisa lagi mengendalikan teknologi ini, maka teknologi ini akan memberikan dampak negatif tanpa kita sadari. Teknologi pun menjadi tantangan tersendiri untuk kita dalam membatasinya.

Biodata Penulis

Halo teman-teman.. Afifah Fitria Zahrah biasanya dipanggil Afifah atau Zahrah. Sahabat bisa panggil Afifah. Afifah lahir di Jember, Jawa Timur. Tepatnya pada tanggal 09 Oktober 2008. Saat ini ia sedang menempuh pendidikannya di MTsN 2 Jember. Afifah saat ini duduk di bangku kelas 9. Untuk lebih dekat, teman-teman bisa menghubungi surel [email protected]. Sekali lagi terima kasih sudah membaca, ya!