Fidiyah cahya kurniati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru, Jendela Ilmuku
Gambar di ambil dari situs sasisabu

Guru, Jendela Ilmuku

Guru, Jendela Ilmuku

Sungguh hebat perjuanganmu mendidik kami , setiap hari kau tak kenal lelah memberikan ilmu kepada kami. Walaupun sering membuat ulah kau senantiasa memaafkan kesalahan kami.

Sejak umurku 5 tahun, saat awal mula aku mengenal apa itu guru, saat itu lah aku sadar bahwa engkau jendela ilmu bagi kami. Engkau guru yang hebat dan berhasil karena ingin mengantarkan muridmu ini lebih dari dirimu sendiri, ilmu yang engkau berikan adalah hadiah paling indah untuk kami.

Sejak dulu bahkan sampai sekarang engkau sering menjadi inspirasi untuk masa depan kami, engkau pernah berkata " Jangan peduli kan kata orang lain terus lah percaya dengan keyakinanmu sendiri " Kata-kata itu membuatku menjadi yakin dengan keinginanku, aku sering merasa bahwa guru adalah orang yang berharga dalam hidupku karena mereka orang yang menuntunku untuk lebih maju, mereka senantiasa mendampingi walaupun aku sering membuat kesalahan bahkan sering sekali tidak patuh dengan perintah nya.

Walaupun banyak halangan seperti saat hujan, sakit ataupun saat ada acara saat guru ingin berangkat sekolah, bahkan saat hujan guru selalu memperjuangkan untuk datang ke sekolah, walaupun dalam keadaan sakit pun mereka memperjuangkan untuk datang ke sekolah. Mereka mengajariku ekstrakurikuler dan mengajak untuk mau berprestasi, mereka juga mengajarkanku tentang apa itu tata krama. Walaupun banyak teguran tapi kami tahu jika itu merupakan caramu untuk membuat kami menjadi lebih baik lagi.

Aku pernah melihat ketika salah satu guru sedang kehujanan saat berangkat ke sekolah, beliau hanya mengenakan seragam yang di selimuti mantol di tubuh guru itu dan helm untuk melindungi kepalanya. Lalu saat aku berjabat tangan dengannya, tangannya sangatlah dingin bahkan sampai bagian ujung jari–jarinya keriput, yang menandakan tubuh nya memang sedang merasakan dingin. Serasa aku merasakan apa yang guruku saat itu rasakan. Tetapi sang guru tidak beristirahat malah mereka melanjutkan tugasnya untuk mendidik kami, bahkan saat sakit mereka hanya mementingkan anak murid mereka, bukan dirinya.

Tak hanya guru sekolah, tapi juga guru ngajiku mereka baik ,karena mereka aku bisa membaca Al-Quran. Saat masih iqra, mereka dengan tulus dan ikhlas mengajariku, bahkan mereka sangat sabar menghadapi kenakalan yang aku perbuat. Sering sekali aku menjahili guru ngajiku tetap beliau tetap perduli, beliau menegurku dengan suara yang lembut dan nada yang rendah. Ia adalah guru sekolah sekaligus guru ngajiku, saudara yang rumahnya bejejeran dengan rumah orang tuaku, beliau adalah guru SD yang dulunya mengajariku dan sekarang menjadi guru ngaji di desa yang mengajarkan ilmu agama, sampai sekarang beliau juga masih menjadi guru yang mengajar di SD Negeri Ngaliyan.

Aku juga teringat saat pulang ngaji dari masjid, saat itu hujan dan aku tidak membawa payung ataupun mantol. Dan saat itu guru ngajiku membawa satu buah payung yang seharusnya dipakai beliau pulang, tetapi beliau menawarkanku untuk pulang bersamanya. Dijalan kita seraya berbincang dan memberikan nasihat agar tidak membuat ulah dimasjid karena di situ bukan tempat untuk bergurau. Disitulah aku sadar kalau perbuatanku memang sangat keterlaluan, beliau memberitahuku dengan kata-kata yang sangat baik halus dan lembut.

Sedikit demi sedikit ilmu yang mereka berikan kepadaku, sangat berguna untuk masa depanku, bagiku setiap guru meninggalkan cerita yang indah dan tak terlupakan. Guru adalah ujung tombak pembangunan sebuah negara, pundak mu adalah tempat bertumpu untuk muridmu. Bangsa ini akan terus mengenangmu, dengan cara mereka tetapkan hari guru untuk mengenang jasa-jasa mu. Dan semua orang akan tahu betapa bergunanya jasa dari seorang guru untuk memajukan kesejahteraan bangsa ini.

Tapi mengapa banyak yang tak memiliki rasa empati terhadap guru, seharusnya kita memiliki rasa saling menghargai perjuangan nya bukan malah menghinanya. Mereka sangat rendah hati dan tak kenal lelah, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah wadah pendidikan untuk kami, yang selalu mengajar kan hal–hal yang baik dan cara–cara bertingkah laku yang baik, beliau seorang guru sekaligus orang tua di sekolah yang selalu membimbing kami.

Lantunan doa yang bersautan di langit menandakan banyak sekali orang yang sangat peduli dengan adanya dirimu guru. Kami akan senantiasa mendoakan mu agar selalu bersama kami, membimbing kami, menuntun kami agar menjadi lebih maju seperti dirimu. Semua doa itu mewakili kata hatiku yang selama ini aku rasakan dan aku pendam, kini menjadi gabungan dari berbagai doa-doa. Dan doa-doa itu pasti akan tersampaikan kepada mu.

Betapa mulianya jadi seorang guru, ia bagai mata air yang tak pernah hentinya mengeluarkan air. Ilmu yang ia berikan dan ajarkan akan senantiasa bermanfaat sepanjang masa. Untuk menjadi guru adalah impian banyak orang bukan semata-mata karena uang tapi karena jasa yang selalu dikenang oleh banyak orang. Guru sangat berjasa dan berkorban bagi negara tanpa pamrih, Karena itu guru seharusnya di hormati dan dimuliakan. Dan seharusnya kita mendekati nya untuk mencari ilmu, bukannya menjauhinya karena takut akan ilmu.

Terima kasih guruku karena telah mendidik dan memberikan motivasi yang berguna, jasa-jasa mut akan selaluku kenang sepanjang masa dan terus terukir indah didalam hati.

Biodata penulis

Fidiyah Cahya Kurniati, lahir di Temanggung pada Tanggal 15 12 2007, saat ini masih duduk di kelas IX SMPN 2 Bejen, yang beralamat di Dusun Krajan, Desa Ngaliyan, Kecamatan Bejen, kabupaten Temanggung.

Penulis masih tinggal bersama orang tua di desa yang sama dengan tempat bersekolah, hanya beda dusun. Alamat penulis di dusun Krajan RT 01 RW 03 Ds. Ngaliyan, kec. Bejen, Temanggung. Nomor HP yang bisa dihubungi 081218612363 dan email yang penulis gunakan adalah [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post