Ferzly Aulia Najmu Tsakib

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentingnya Keseimbangan Kesehatan Fisik dan Mental

Pentingnya Keseimbangan Kesehatan Fisik dan Mental

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas jasmani (tubuh/fisik) dan rohani (jiwa/mental). Fisik yang sehat dan jiwa yang kuat merupakan salah satu nikmat dan karunia dari Tuhan yang harus kita syukuri. Kesehatan fisik dan mental idealnya harus hadir secara bersamaan dan seimbang pada diri setiap individu. Dengan demikian manusia dapat hidup dengan berkualitas baik, sehat, bahagia serta dapat berprestasi dan berkontribusi bagi sesama manusia.

Kesehatan fisik adalah keadaan dimana setiap organ atau bagian tubuh dapat bekerja dengan baik dan normal sebagaimana fungsinya. Hal ini bisa diartikan bahwa ketika seseorang tidak menderita suatu penyakit medis apapun dalam tubuh/fisiknya maka bisa dikatakan orang tersebut sehat secara fisik. Sedangkan Kesehatan jiwa/mental berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 pasal 1 yaitu “Kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.” Pengertian kesehatan mental menurut UU diatas juga sejalan dengan definisi kesehatan menurut WHO (World Health Organization) yang menyebutkan bahwa kesehatan mental bukan sebatas terbebas dari penyakit mental melainkan suatu kondisi dimana individu sadar akan kesejahteraan psikologis dirinya dan punya kemampuan untuk mengelola stress yang wajar, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan aktif di lingkungannya.

Cakupan Kesehatan mental sangatlah luas, seperti yang diutarakan oleh Carol Ryff Phd seorang psikolog Amerika. Beliau menyebutkan ada 6 model kriteria Kesehatan mental, yaitu ;

1. self acceptance (penerimaan diri)

adalah seseorang yang memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri baik hal positif maupun negatif.

2. environmental mastery (penguasaan lingkungan)

adalah ketika seseorang memiliki rasa penguasaan dan kompetensi dalam mengelola lingkungan, memanfaatkan kesempatan di lingkungan sekitarnya secara efektif.

3. positive relationships (hubungan positif dengan orang lain)

adalah ketika seseorang memiliki hubungan yang hangat dan saling percaya dengan orang lain, mempunyai empati, kasih sayang dan hubungan yang kuat dengan orang lain.

4. purpose in life (tujuan hidup)

adalah seseorang yang memiliki tujuan dalam hidup dan perasaan hidup yang tepat.

5. autonomy (otonomi yang tinggi)

adalah seseorang yang dapat menentukan sendiri dan mandiri, mampu menahan tekanan sosial untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang baik.

6. personal growth (perkembangan pribadi)

adalah seseorang yang memiliki perasaan perkembangan yang berkelanjutan. Hal ini bisa dilihat dari cara seseorang memiliki keinginan diri untuk tumbuh dan berkembang, terbuka untuk pengalaman baru, memahami potensi diri, serta melakukan perubahan yang mencerminkan pengetahuan dan efektivitas diri.

Meskipun pikiran hanya di dalam benak saja, namun pikiran negatif bisa berdampak pada fungsi-fungsi organ tubuh yang lainnya. Jika hal tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka orang tersebut dapat mengalami gangguan kondisi medis tertentu. Menurut American Psychological Association (APA), seseorang yang mengalami stress seringkali mengalami sakit perut. Emosi yang berbau negatif seperti amarah menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi dan meningkat yang menyebabkan sakit kepala dan meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Melansir dari Mental Health Foundation, orang dengan tingkat kesusahan tertinggi punya peluang 32 persen terkena serangan kanker dan meninggal.

Demikian juga dengan mental yang sehat akan membuat pikiran menjadi positif sehingga tubuh akan berfungsi dengan baik secara emosional, psikologis, sosial, yang akan berpengaruh pada cara berpikir dan perilaku seseorang. Sebaliknya kesehatan mental yang buruk seperti gangguan kecemasan (memberikan respon terhadap sesuatu secara berlebihan), gangguan psikotik (kesadaran yang terganggu dengan gejala yang sering muncul halusinasi dan delusi), gangguan mood (depresi,bipolar dan siklotimik), skizofrenia (sulit membedakan kehidupan nyata dan mimpi), gangguan makan, gangguan kecanduan (rokok, alkohol, narkoba, judi), gangguan kepribadian (misalnya kepribadian antisosial), depresi dll. dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan fisik, seperti terganggunya fungsi organ-organ tubuh akibat terserang berbagai macam penyakit.

Seperti halnya kalimat Mens Sana In Corporesano, kalimat bahasa Latin yang berarti “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” pepatah ini terbukti kebenarannya karena orang yang memiliki kesehatan terjaga dan tubuh yang stamina akan membuat orang itu tidak cepat lelah, tidak mudah sakit dan pikiran yang positif. Dengan kondisi fisik yang senantiasa prima maka diharapkan kesehatan jiwa/mental juga akan kuat. Kedua kesehatan tersebut merupakan hal yang saling berkaitan erat satu sama lain. Karena Kesehatan fisik dan mental mempunyai peran yang sama pentingnya dalam hidup manusia.

Seperti yang dikatakan oleh Charles Goodstein seorang profesor klinis psikiatri di Langone School of Medicine New York University, menyatakan bahwa otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang melepaskan hormon penting dan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Sehingga ketika terdapat gangguan mental berarti secara biologis, terdapat gangguan sistem kerja otak manusia. Contoh yang paling sering terjadi adalah stress, orang yang stress seringkali mengalami sakit kepala. Ketika stress tidak tertangani dalam waktu yang lama dapat menyebabkan stress kronis. Ketika stress sudah mulai berlebihan, maka sistem peredaran darah akan terganggu, aliran darah ke jantung juga akan mengalami penyumbatan, terhambatnya suplai oksigen yang dibutuhkan sel tubuh dapat melemahkan sistem imun tubuh.

Karena kesehatan fisik dan mental saling terkait satu sama lain, maka upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik juga merupakan upaya untuk menjaga kesehatan mental meskipun kadang tidak berdampak secara langsung. Meskipun demikian untuk mencapai dua kesehatan tersebut diperlukan usaha yang konsisten dan berkelanjutan.

Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental adalah sebagai berikut :

● Berpikir positif, yaitu selalu berpikiran positif terhadap apa yang terjadi dimasa lalu dan tidak terlalu khawatir akan masa depan. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya depresi, hipertensi dan gangguan terkait stress lainnya.

● Bersyukur, yaitu menerima dan mensyukuri atas segala yang dimiliki.

● Menjaga kesehatan fisik, yaitu dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Seperti, mengkonsumsi makanan yang bergizi/bernutrisi, mengkonsumsi vitamin, serta minum air putih yang cukup. Hal ini sangat penting untuk menjaga fungsi otak dan organ organ lainnya.

● Tetap aktif, misalnya dengan melakukan olah raga. Pilihlah olah raga yang kita sukai sehingga dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih senang.

● Hindari mengkonsumsi alkohol, merokok dan narkoba, karena dapat merusak organ tubuh.

● Tidur yang cukup dapat mengelola suasana hati dan emosi serta dapat mencegah depresi dan gangguan kecemasan.

● Bersosialisasi serta menjaga hubungan baik dengan sesame dan keluarga.

● Lakukanlah aktivitas yang disukai, yang menyenangkan dan menyehatkan.

● Selain perlunya kita meminta pertolongan orang lain jika kita membutuhkan bantuan, misal seorang professor (psikolog/pakar), kita juga harus membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

● Mendapatkan vit. D secara alami dari sinar matahari. vit D baik untuk kesehatan mental karea membantu otak melepaskan bahan kimia yang meningkatkan mood.

Boehm, seorang peneliti di Harvard School of Public Health's Department of Society menyatakan bahwa individu yang optimis memiliki risiko sekitar 50 persen lebih rendah mengidap penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan individu lain yang tidak/kurang optimis.

Itulah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Jika semua kriteria diatas sudah terpenuhi dan terlaksana secara konsisten, maka kualitas hidup diharapkan lebih maksimal, produktivitas kita sebagai manusia juga akan meningkat, sehingga dapat menghasilkan kreativitas dan inovasi inovasi yang bermanfaat bagi kehidupan kita dan orang lain. Mengingat pentingnya kesehatan fisik dan mental dalam kehidupan ini, maka kita juga haru peduli bukan hanya kepada diri sendiri namun juga kepada keluarga dan orang disekitar lingkungan kita. Dengan demikian bisa tercipta kehidupan yang sehat aman, nyaman tentram dan kebahagiaan pun dapat tercapai.

Meet The Writer !

Halo haloo! Perkenalkan nama aku Ferzly Aulia Najmu Tsakib, pendeknya bisa dipanggil Najma. Aku lahir di Bekasi tanggal 27 Juni 2010, yang berarti aku umurnya 13 tahun. Aku saat ini sedang duduk di bangku kelas 2 SMP dan bersekolah di Al Muslim. Hobi aku sebenernya ada banyaaak banget, tapi hobi utama aku ada menulis dan menggambar. Cita cita aku juga ada dua, akuu bercita cita ingin menjadi sebuah psikolog/programmer. Semoga essai aku bisa membantu banyak orang menambah wawasan mereka yaa..terima kasii sudah meluangkan waktu membacaa..!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post