Febrina Annisa Dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Saksi bisu sejarah

Saksi bisu sejarah

Assalamualikum teman-teman...

Hari ini aku dan keluargaku pergi kerumah Nenekku (Ibunya papaku). Tepat seminggu setelah nenekku meninggal dunia. Hatiku masih tak bisa menhan tangis. Terus teriris ketika ke rumah nenek. Semenjak nenek meninggal rumah terasa begitu sepi.

Aku sengaja menyibukkan diri dengan bermain hp atau kegiatan lainya. Supaya aku tidak terus bersedih. Aku juga tak mau membuat nenek tak tenang dan ikut bersedih karenaku.

Kebetulan tiba-tiba saja aku teringat kalau aku pernah membaca bahwa ada sebuah peninggalan sejarah. Dan lokasinya tak jauh dari rumah nenekku. Walaupun jaraknya tak begitu jauh tapi aku tak pernah kesana.

Karena selama ini kalau aku kerumah nenek ya aku dirumah aja. Bahkan tetangga dekat rumah nenekku pun aku tak kenal, saking anak rumahanya. Jalanya pun yang aku tau yang pernah kulewati saja. Karena pas banget aku ingat dan juga kebetulan tak jauh dari rumah nenek, aku mengajak papa dan mama untuk pergi kesana.

Papa pun menerima permintaanku. Dan kami segera berangkat kesana. Aku memang belum pernah kesana. Bahkan jalanya saja aku tak pernah lewati. Walaupun hanya berjarak 5 menit kalau naik mobil.

Selama diperjalanan, sangat menyenangkan. Pemandanganya begitu indah. Hawanya juga sejuk. Membuat suasana hatiku bisa terobati. Karena kampung papaku itu termasuk daerah pegunungan, gunung Marapi pun terlihat begitu dekat dan jelas. Cuaca pun sangat cerah dan mendukung. Dengan pemandangan sawah yang luas dan hijau membuat mata indah memandangnya.

Sesampainya disana aku terpana dengan apa yang kulihat. Surau bingkudu yang begitu indah. Kalian tau ngak apa itu surau?. Kalau bahasa indonesianya itu mushalla.

Masjid/ surau bingkudu adalah salah satu masjid tertua di indonesia yang didirikan oleh kaum paderi di tengah kecamuk pedang paderi di Sumatra barat pada tahun 1823. Masjid dengan arsitektur khas Minangkabau ini terletak di Jorong Bingkudu, Nagari Canduang koto laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra barat.

Saat ini, selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat islam dan sarana pendidikan agama bagi pelajar, juga digunakan sebagai kantor pusat Tim Koordinasi Pemberantasan Kemiskinan Jorong Bingkudu. Masjid bingkudu telah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten agam sebagai cagar budaya pada tahun 1989.

Selain keaslianya yang tetap terjaga, arsitektur pada masjid ini juga sangat mudah untuk dikenali, terutama pada bentuk atap yang terdiri dari 3 tingkatan dengan sedikit cekungan. Seperti halnya Rumah Gadang, bangunan masjid ini memiliki kandang atau kolong setinggi 1,5 meter.

Ruang utama dihiasi dengan lampu gantung kuno dan beberapa lampu dinding yang terpasang pada setiap tiang di dalam masjid. Pada bagian depan ruang terdapat mimbar tua yang tahun pembuatanya dapat dirujuk dari tulisan angka 1316 hijriah (sekitar tahun 1906). Mimbar berbentuk huruf L tersebut terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan tangga naik dan turun yang sengaja dibuat terpisah, dengan tangga naik dibuat menghadap ke depan sedangkan tangga turun mengarah ke samping.

Hiasan ukiran khas minangkabau terdapat pada tiang-tiang bagian atas dan pada balok pengikat antara satu tiang dengan tiang lainya merupakan kekhasan Masjid Bingkudu.Didepan masjid terdapat kubah yang dirancang seperti kubah dengan bentuk lingkaran persegi delapan. Menara lama dialihfungsikan sebagai rumah garin dan tempat musyawarah tokoh masyarakat sekitar.

Seperti masjid tua lainya di indonesia, masjid ini memiliki bedug atau disebut tabuah dalam bahasa minang. Tempat wudhu masjid ini berbentuk persegi panjang yang dibuat terpisah dari bangunan utama di selatan. Di sekitarnya, terdapat 3 kolam ikan. Tidak jauh dari kolam-kolam tersebut, terdapat makam Syeikh ahmad taher, ulama setempat yang dikenal sebagai pendiri sekolah pendidikan islam madrasah Ulumi Syriah yang meninggal pada tanggal 13 juli 1962.

Sebagai salah satu peninggalan budaya islam indonesia dan saksi bisu sejarah kita harus mempertahankan dan melestarikannya. Setelah lama melihat-lihat sekeliling aku akhirnya pergi kembali ke rumah nenek.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekian dulu ya teman-teman. Semoga bermanfaat ya. Assalamualaikum.

JANGAN LUPA KOMEN YA...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post