M E R D E K A ...

Ujung tajam penaku menoreh tinta di kertas.

Bebas menari menggores putih jalan menuju masa depan.

Terbesit sesuatu di atas kepala.

Tajamnya bambu runcing pahlawan bangsa.

Dari tajamnya bambu menoreh warna merah.

Demi satu kata MERDEKA.

Pena ku terus bercerita dengan bebas.

Bebas mencatatkan sejarah dan asa.

Dalam pejaman mata syahdu ku ingat-ingat.

Sangat dalam cita-cita bangsa.

Dengan darah dan air mata.

Demi satu kata MERDEKA.

Mentari bersinar menghangatkan kulitku.

Tanpa sedikit pun yang menggangu.

Perlahan mengalir goresan pena penuh semangat.

Tanpa melupakan goresan luka pahlawan Bangsa.

Demi satu kata MERDEKA.

Setiap hari di Medan perang.

Berharap lepas dari kekang.

Walau merah di ujung senjata.

Terkadang merah tepat di dada.

Untuk yang rela meregang.

Mengorbankan waktu dan ruang.

Menatap anak cucu riang.

Bebas berdiri bangsa yang tidak akan gersang.

Mengisi kreasi luhur cita cita Sang Pahlawan.

Merdeka telah diraih.

Kebebasan telah diraih.

Cita cita para pahlawan telah di raih.

Disini ku berdiri

Bersujud syukur tanpa henti

Berjanji Berdikari

Di Bumi pertiwi

Merdeka, Merdeka, Merdeka

BY. Fazia Almira Mecca

Fazia Almira Mecca lahir di Bandar Lampung, tepatnya saat idul adha 2011 yaitu 6 november 2011. Putri sulung dari pasangan Muhammad Faizal dan Eliza Swasti ini termasuk penggemar bacaan fiksi dan motivasi contohnya novel, dan ditahun 2019 Zia telah menerbitkan buku pertamanya, yang disusul buku keduanya ditahun 2020. Dan ditahun 2021 ia beristirahat membuat buku, namun buku ketiganya diterbitkan tahun ini, tahun 2022.

Zia, panggilan akrab untuk penulis cilik ini, bersekolah di SD Muhammadiyah Metro Pusat. Penulis cilik ini bercita-cita menjadi dokter. Zia memiliki hobi berupa membaca novel, dan menjelajahi media sosial. Gadis kecil ini juga pernah memasuki olimpiade IPA dan meraih juara dua tingkat kota, juara lima membuat puisi, dan lain lain. Ingin berkenalan lebih jauh? Zia aktif di @fazia_almira