Muhammad Fakhri Lukman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pustaka Tempat Amanku

Pustaka Tempat Amanku

Ribuan dan ribuan buku yang bertumpukan menutupi dinding perpustakaan Rindawan, saking banyaknya buku yang terdapat di dalam perpustakaan yang sepi itu, kalau di taruh dari lantai, tingginya bahkan melebihi gedung 4 lantai.

Saking besarnya perpustakaan tua itu, tumbuhlah sebuah pohon liar di tengah-tengah perpustakaan itu, membuat suasana di dalam pustaka itu menjadi lebih alami dan cerah, burung-burung juga jadi senang untuk datang berkunjung ke perpustakaan itu.

Ramia, seorang gadis kecil yang sering berkunjung ke perpustakaan tua itu, mengintip pengunjung-pengunjung perpustakaan lainnya dari balik pintu pintu masuk, matanya berputar-putar sambil melihat segelintir pengunjung yang sedang asik membaca buku pilihan mereka, Gadis itu berlari masuk ke perpustakaan, langkah larinya sangatlah ringan, seolah-olah dia sedang terbang. Dengan cepat dia bergerak dari satu sisi perpustakaan ke sisi berikutnya, setelah berhenti di rak yang dia inginkan, dia akhirnya mengambil setumpuk buku.

Para pengunjung lain sama sekali tidak memedulikan Ramia, mereka terlalu sibuk terkemuka dengan buku yang sedang mereka baca, suara langkah kaki Ramia sama sekali tidak terdengar oleh mereka, masuk dari kanan, keluar dari kiri.

Walaupun tubuh Ramia itu bisa terbilang kecil, dia sama sekali tidak merasakan kesushan ketika dia membawa semua tumpukan buku itu, karena dia sudah terbiasa melakukan hal itu, sehari dalam 1 minggu, Ramia akan elalu pergi ke perputakaan tua ini dan sibuk menghabiskan hari-harinya hanya dengan membaca, setelah kenyang membaca, barulah dia pergi kembali ke dunia nyata.

Ramia kemudian membawa tumpukan buku itu ke pohon besar yang ada di tengah perpustakaan, di taruhnya buku-buku itu di sekitar akar-akar pohon itu, dan kemudian Ramia duduk di sela-sela akar, punggunnya bersandar ke batang pohon yang besar itu, lalu dengan perasaan santai dia mulai membaca, kadang-kadang, Ramia berganti-ganti posisi di akar pohon itu, karena pohon itu memiliki banyak akar yang besar-besar, Ramia bisa berganti banyak-banyak posisi.

Beberapa jam pun berlalu, Ramia yang sedang asik membaca buku disadarkan oleh seorang penjaga pustaka.

“Balik ke rumah dulu dek, sudah malam, perpustakaannya mau ditutup.” Ucap penjaga pustaka itu.

Ramia yang bersedih hanya bisa mengangguk, di bawanya beberapa buku yang dipegangnya ke meja penjaga perpus, kemudian dia meminjam buku itu dan dibawanya pulang ke rumah.

Ketika sudah sampai di pintu depan gerbang rumahnya, Ramia dengan pelan-pelan membuka gerbang besi itu, tubuhnya secara insting berjalan masuk dengan pelan.

Dibukanya pintu masuk kerumahnya dengan pelan-pelan, supaya tidak membangunkan siapapun yang sedang istirahat didalamnya.

Ketika Ramia masuk ke dalam ruang tengah, hidungnya langsung diserang oleh bau menyesakkan putung asap rokok ada puluhan kaleng minuman yang bertuliskan ‘Vodka’ yang berserakan dilantai-lantai, hampir sema sekali tidak ada sumber cahaya di dalam rumah itu, hanya ada lampu sorotan dari TV.

Dengan berhati-hati, Ramia berjalan berjinjit sambal melewati kaleng-kaleng itu, setelah berhasil memanuver semuanya, Ramia akhirnya berhasil masuk ke dalam kamarnya.

Ketika Ramia menutup pintu kamarnya, tanpa sengaja, Ramia membanting pintunya, membuat suara ‘Dug’ bergema keras di rumahnya.

Tubuhnya Ramia membeku secara insting, bulu kuduknya berdiri, suasana di rumahnay secara tiba-tiba terasa menjadi sangat dingin, dengan menahan nafas, Ramia mendekatkan telinganya ke pintu, berusaha mendangar apakah orang tuanya itu terbangun atau tidak.

Ketika sudah lebih dari 5 menit dan tidak ada tanda-tanda orang tuanya bangun, Ramia mengeluarkan nafas lega.

Setelah mengganti bajunya, Ramia kemudian berbaring dikasurnya, sambal membaca buku yang di pinjamnya, Ramia mulai tertidur pulas. Hal yang terakhir kali dia pikirkan adalah perpustakaan tua itu dan bagaimana nyamannya kalau dia bisa tinggal disitu, jauh dari orang-tuanya yang menyeramkan.

Muhammad Fakhri Lukman

Kelas XI MIA 1 SMA 15 Pekanbaru

lahir pada tanggal 27,06,2003 di jakarta

alamat emailnya [email protected]

nomor WA yang aktif adalah 082268849045

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post