Faiza Karimatuz Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

The Adventures Grabiela and Verelina - (1)

“Grabiela! Ayo kita berangkat.” Ajak sahabatku, Verelina. Aku mengikuti Verelina yang naik ke atas permadani terbangku, Pregave namanya.

“GOWWADABRA...!!!” Teriak kami bersamaan. Pregave melesat dengan cepat.

Hari ini, kami akan menyelidiki tentang Batu Permata Larity Sakti sekaligus mencarinya. Konon, jika seseorang memiliki Batu Permata Larity Sakti, dia akan menjadi orang terhebat dan tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun.

Orang-orang yang menyelidiki atau mencari Batu Pemata Larity Sakti itu sudah sangat banyak. Tapi banyak pula yang tidak berhasil. Dan juga, malah ada yang tewas dan tersesat karena mencari Batu Permata Larity Sakti.

Meski begitu, kami tetap yakin untuk mencari Batu Permata Larity Sakti. Lagipula, orang tua kami mengizinkan – sebetulnya tidak sih. Ibuku tidak pernah peduli aku melakukan hal apa. Sedangkan ayahku, aku tak tahu dia ada dimana. sementara sahabatku, Verelina.

Dia benar-benar diizinkan. Karena dia anak yatim piatu. Tidak memiliki orang tua. Tetapi dia dirawat oleh orang tua angkatnya. Dan orang tua angkatnya selalu mengabulkan permintaan Verelina jika itu dapat membuat Verelina senang. Oh... tentu Verelina sangat bahagia memiliki keluarga seperti itu.

Sangat berbeda dengan keluargaku. Ah... Lupakan saja. Aku tidak perlu membahas keluarga membosankanku disini.

Aku melihat peta yang kugenggam. Peta yang kupakai katanya peta legendaris. Aku menemukannya di kamar ibu dan ayah saat aku sedang membersihkan kamar mereka. Aku menemukannya di dalam peti yang terbuat dari kristal yang berkilauan.

Aku heran. Bagaimana peta legendaris itu ada di dalam kamar ibu dan ayah. Siapa yang telah meletakkannya di kamar ayah dan ibu? Tapi tak apa. Karena aku menemukan peta legendris itu, aku menjadi dapat menyelidiki tentang Batu Permata Larity Sakti.

“Sekarang kita harus ke Hutan Everglends.” Seruku kepada Pregeve memerintah. Permadani terbangku menurut.

***

“Turun disini.” Kataku kepada permadani terbang ketika permadani terbangku telah memasuki area Hutan Everglends.

Aku dan Verelina turun bergantian dari atas permadani terbang. Dan berjalan berdampingan.

“Grabi, coba kamu lihat. Di atas gambar Hutan Everglendsnya itu ada gambar lagi. Itu gambar apa ya?”

“Hmm... Mirip seperti... Seperti Batu Permata Larity Sakti...”

“Wah kalau sama, berarti Batu Permata Larity Saktinya ada disini dong! Berarti kita tidak perlu jauh-jauh menyusuri tempat yang ada di peta ini!”

“Iya juga ya... Ayo kita jalan lagi!” Teriakku semangat.

“Eh, berarti, peta ini palsu dong.” Tambahku.

“Iya ya. Kenapa di peta ini ditunjukkan banyak tempat yang harus kita singgahi? Sepertinya ini peta palsu.”

“Mungkin itu hanya untuk mengecoh saja.”

“Tapi di atas gambar letak tempat lainnya juga ada gambar batu permata sakti yang mirip sama Batu Permata Larity Sakti.”

“Memangnya kamu tahu Batu Permata Larity Sakti itu kaya apa?”

“Tahulah.”

“Tahu dari mana?”

“Dari buku.” Verelina nyengir lebar.

***

Di tengah-tengah perjalanan, seekor hewan menghadang jalan kami.

“Whoa…!!! Itu apa Grabiela!” Jerit Verelina ketakutan.

“Psst… Diam.” Perintahku.

Hewan itu tidak terlalu mengerikan. Bahkan dia lucu. Hanya saja, postur tubuhnya berbeda dengan hewan yang ada di Kota Muscaria.

“Ya, ampun Ver… Itu kan cuma kelinci. Dia itu lucu banget loh. Ngapain takut sama dia? Hmm… Apa kita bawa dia saja ya? Ih… Lucu banget nih kelinci…” Aku mengelus-elus bulu putih halusnya – masih dalam keadaan berdiri.

“Jangan dibawa!” Tegas Verelina.

“Kenapa? Pokoknya aku mau ngajak dia ikut petualangan kita. Titik.” Aku meraih kelinci itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post