Ester Juliana Silalahi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dampak Negatif dari Hati Negatif

Terdapat berbagai faktor untuk memajukan negeri, misalnya pendidikan. Pendidikan yang menjadi dasar untuk menggerakkan negeri, berperan besar untuk masa depan. Dengan pendidikan yang terarah, diharapkan penerus bangsa dapat bersaing dengan penerus negara lain. Tidak sedikit anak dan pelajar Indonesia yang membanggakan tanah air di luar negeri. Tetapi, tidak sedikit juga pelajar dan anak-anak Indonesia yang belum berhasil dan justru terjerumus ke dalam pergaulan dan kebiasaan negatif.

Hati dan pikiran sering berbeda pendapat atau pandangan. Itulah yang dikatakan oleh orang banyak. Menurut saya, terkadang itu benar. Jika hati mengatakan itu tidak baik, belum tentu pikiran atau otak kita mengatakan hal yang sama. Hati di sini menuju ke sebuah perasaan. Perasaan dengki, bahagia, sedih dan sebagainya. Dan pikiran di sini menuju ke logika. Logika membantu kita memikirkan apa yang akan terjadi jika melakukan sesuatu, dan perasaan membimbing kita untuk melakukan sesuatu atas dasar emosi atau suasana hati. Logika tidak selalu benar dan tidak selalu salah. Namun hati, jika sudah berada di jalan salah maka langkah berikutnya akan menuju kegagalan.

Di koran, berita, ataupun sosial media, banyak beredar masalah anak sekolah yang terpengaruh hal negatif. Banyak anak-anak sekolah yang melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak sekolah yang semestinya. Sebagian besar terpengaruh oleh pergaulan pertemanan yang buruk. Dan ada juga yang mengikut trend yang melemahkan mental dan otak mereka. Tentunya ini memengaruhi kinerja berpikir mereka. Nilai mereka menurun, materi yang disampaikan guru tidak dapat dimengerti, dan fokus mereka terganggu. Tak hanya kinerja otak, kegiatan dalam sekolah juga menjadi kacau. Hingga mengakibatkan mereka malas ke sekolah, sering bolos, dan jarang mengumpulkan tugas.

Hal ini sudah sangat parah dan seperti normal saja. Padahal banyak masa depan anak Indonesia yang hancur akibatnya. Hal ini berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena mereka yang diharapkan menjadi penerus yang hebat dan berkualitas, malah menjadi pribadi yang negatif dan menjadi manusia yang tidak dapat membawa kebanggan kepada tanah air. Mengapa hal itu bisa menjadi separah ini? Banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya, tergantung sang murid. Salah satunya adalah terkait masalah perasaan.

Memasuki usi puber, emosi dan perasaan seorang remaja dapat berubah-ubah. Tetapi jika emosi dan perasaan tersebut condong ke arah yang negatif, maka hasilnya anak tersebut akan melakukan hal negatif. Inilah mengapa kita perlu memiliki hati atau perasaan positif untuk meraih prestasi kreatif yang bersaing di tingkat Internasional. Dan dengan pendidikan diharapkan penerus dapat memiliki hati positif untuk menghasilkan karya kreatif.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post