Majapahit
1. Kejayaan Kertanagara
Kertanegara merupakan raja yang memiliki cita-cita meluaskan wilayahnya sampai ke luar Jawa. Dalam pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang raja yang tegas dan bijaksana. Ia dibantu oleh patih Raganatha. Di samping itu, ia dibantu oleh dua orang menantunya, yaitu putra Lembu Tal bernama Raden Wijaya dan seorang lagi Ardaraja, putra Jayakantong (jayakatwang) dari kediri. Kertanegara mengganti undang-undang dan peraturan negara. Kemudian, menggantinya dengan yang lebih tegas.
Tindakan tegas yang dilakukannya, yaitu mengganti aparat pemerintah yang sudah berusia lanjut dengan yang lebih muda. Misalnya mengangkat seorang terkemuka bernama Banyak Wide menjadi adipati di Madura dengan gelar Arya Wiraraja. Tetapi tindakan Kertanegara tersebut dipandang kurang bijaksana, karna kurang sesuai dengan tata cara yang telah dilakukan oleh nenek moyangnya.
Selain tindakan tersebut, Kertanegara mengganti kedudukan patih Singasari dan Raganatha dialihkan kepada Aragani dengan gelar panji Anengah. Tindakan tersebut didasari karna patih muda itu memiliki jiwa dinamis yang hampir berkesamaan dengan Kertanegara. Pergeseran jabatan patih tampaknya menimbulkan reaksi buruk di kalangan orang-orang yang tidak menyukai kebijaksanaan Kertanegara. Akibatnya, di lingkungan istana Singasari muai muncul pengkhianatan-pengkhianatan.
Pada tahun 1280, Kertanegara memanggil semua pembantunya untuk melakukan rapat. Tetapi dalam rapat tersebut, Ardaraja tidak hadir dan diperoleh berita bahwa Ardaraja bersama anak istrinya pergi ke Kediri untuk menemui Jayakantong. Walaupun Ardaraja tidak hadir dalam rapat tersebut, rapat tetap dilangsungkan. Dalam rapat tersebut,Kertanegara menerima surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh kaisar Yuan bernama Kubhilai Khan. Pemberitahuan itu berisi bahwa tidak lama lagi akan datang utusan ke negara ini. Singasari diharapkan datang ke negeri Cina. Tetapi permintaan tersebut banyak tidak mendapati persetujuan karena ditakutkan Kubhilai Khan mengembangkan kekuasaannya ke Asia Tenggara.
Setelah pertemuan tersebut banyak utusan dari negeri Cina yang datang tetapi Kertanegara slalu menolaknya. Tiba pada tahun 1289. Meng Ki, utusan dari Cina datang lagi dan membuat kesabaran Kertanegara habis dan menolak mentah-mentah permintaan tersebut dan mempermalukan serta mengusir Meng Ki. Kubhilai Khan marah mendengar laporan dari Meng Ki. Akibatnya pada tahun 1292 dikerahkan sebuah armada yang terdiri dari 1.000 kapal yang membawa 20.000 tentara.
2.pengkhianatan Ardaraja
Akhir- akhir ini Ardaraja jarang berada di istana. Alasannya yaitu karena ayahnya, Jayakantong mengalami sakit-sakitan. Di tahun 1292 merupakan perang yang di lakukan Jayakantong untuk menyerang Singasari. Jayakantong menyerang Singasari dari 2 arah, yaitu utara dan selatan.
Akibat dari perang tersebut, Kertanegara tewas karena dibokong oleh prajurit Kediri.
3.Kerajaan Majapahit berdiri
1.000 kapal dan 20.000 prajurit Cina dikirim Kubhilai Khan pada tahun 1292 baru mendarat di Tuban pada tahun 1293. Mereka datang menyerbu untuk membalas sakit hati karena Meng Ki utusan kaisar telah diperlakukan Kertanegara dengan tidak hormat. Akhirnya, terjadilah perang antara pasukan Cina dan Singasari. Dalam perang ini Singasari Sudan dikuasai jayakantong. Saat kerajaan Singasari runtuh karena pertempuran tersebut, Raden Wijaya menempuh perjalanan panjang untuk membalas dendam. Setelah berhasil, Raden Wijaya kemudian mendirikan kerajaan Majapahit yang berkuasa antara 1293-1309 M.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar