Semua orang pasti memiliki impian begitu pula aku. Sedari kecil impianku selalu berubah ubah. Ketika TK,  aku sering dibuatkan pakaian oleh nenek ku. Hasil jahitan beliau sangatlah cantik sehingga aku ingin menjadi seperti nenek menghasilkan banyak pakaian yang cantik dengan tanganku sendiri. Bahagia rasanya jika  mendengar pujian dan melihat senyum dari orang yang memakai hasil jahitanku. Keinginan ini kandas karena aku merasa betapa sulitnya menjahit ketika melihat nenek bekerja. Entah mengapa saat itu aku berpikir menjadi itu susah. Akhirnya aku menyerah sebelum memulai. Kalah sebelum berperang.

Waktu terus berjalan aku sudah memasuk sekolah dasar. Saat itu saudaraku merayakan ulang tahun di sekolah. Aku ikut membeli kue dan merayakan ulang tahun untuknya. Ketika suapan pertama masuk ke dalam mulutku, tanpa kusadari aku berteriak, “ini enak banget!”

Sejak saat itu aku ingin memliki toko kue. Aku ingin membagikan kueku kepada orang-orang yang kurang mampu. Melihat mereka tersenyum sambil mengucapkan kata enak ketika memakan kue buatanku, bahagia rasanya. Aku mulai rajin membantu mama saat membuat kue dan selalu mengajak mama setiap saat untuk buat kue. Namun itu tak bertahan lama impianku berubah kembali.

Tahunpun berganti, ketika di sekolah guru bertanya apa impianku, aku tidak tau harus jawab apa?. Aku selalu memperhatikan teman-teman yang dengan senang hati memberitahukan apa impian mereka kepada guru, sedangkan aku selalu bingung. “Apa impianku?”

Memasuki masa remaja, aku masih juga berada dalam kebingunan. Saat itu kelasku membuat lampu impian untuk dekorasi kelas. Kebingungan kembali menyerangku, "apa impianku?"

Aku mulai berpikir keras. Aku sangat suka melihat orang-orang membantu orang yang membutuhkan. Aku ingin seperti mereka dan aku berpikir “kalau aku banyak uang aku pasti bisa membantu banyak orang.” Akhirnya impianku saat itu adalah ingin menjadi orang yang menghasilkan banyak uang dan membantu banyak orang diluar sana.

Tak berselang lama impianku berubah kembali. Pada kegiatan perlombaan antar kelas membuat video kreatif, aku iseng mengusulkan ide untuk kelas. Aku mendapat banyak dukungan dari teman-teman. Hari pengumuman juara pun tiba ternyata kelasku jadi pemenang. Aku merasa senang karna ide ku berguna. Sejak saat itu aku dijuluki sutradara. Hahaha,  itu lucu sekali padahal aku hanya sedikit membantu dan ide ku pun tak terlalu menarik. Sejak saat itu impianku berubah menjadi penulis. Membuat sifat emosional orang-orang keluar marah, sedih, dan  bahagia dengan membaca hasil tulisan ku, itu yang aku inginkan. Aku tak pandai merangkai kata dan tidak memiliki imajinasi yang tinggi untuk menjadi penulis, itu memang terdengar aneh.

Sekarang aku milai tahu apa impian ku, Aku ingin menjadi bintang dilangit, menerangi kegelapan dengan sinarku, membantu dan membuat orang disekitar ku tersenyum dengan cara ku sendiri, walau itu sederhana namun sulit untuk dilakukan, tapi itu impian ku.