Eka Julia Nur Azizah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terbungkam Dalam Waktu

Terbungkam Dalam Waktu

Rasa canda tawa diawal tahun 2020, suasana pergantian tahun masih begitu terasa. Saat itu canda tawa masih kerap tercipta. ketika aku masih menikmati menjadi siswa kelas 9 SMP. Aku sangat menikmati hari-hariku di SMP sebelum aku dinyatakan lulus. Hampir 3 tahun aku bersekolah rasanya begitu cepat. Pertemuan bersama teman-teman terasa sangat singkat.

Hingga sampai pertengahan Februari, berita yang sangat menankutkan karena kita hidup di dalam bayang-bayang virus yang mematikan, mulai menjadi perbincangan hangat bahkan sudah menyebar di seluruh dunia. Virus menular yang merebak hebat di kota Wuhan, Cina untuk pertama kali. Membuat aku was-was bahkan seakan terancam kedatangan virus menular di Indonesia.”Entah sampai kapan virus ini akan berakhir”.

Lebih sedihnya lagi tepatnya pada tanggal 2 Maret 2020 pemerintah mengkonfirmasi ada 2 warga Indonesia yang terjangkit virus. Orang-orang menyebutnya virus Corona-19, virus yang menyerang saluran pernapasan, virus ini sangat mudah menular karena kontak fisik. Itulah awal kepanikan mulai terjadi di seluruh kalangan masyarakat.

Seminggu setelahnya, Pemerintah mulai meliburkan seluruh sekolah di Indonesia. Libur sekolah yang katanya hanya 2 minggu, namun berlangsung sampai tahun berikutnya. Pemerintah bahkan mengadakan karantina mandiri untuk meminimalisir penularan. Semuanya menjadi sangat sepi, masyarakat merasa takut dan memlih untuk tetap diam di rumah. Kebungkaman rasa sedih, takut , panik, semua tercampur manjadi satu, bahkan sudah kita rasakan bersama.

Ditengah karantina, pandemi terus bergejolak, para pelajar harus melaksanakan kegiatan belajar dari rumah. Sekolah online terasa berbeda dari sekolah sebelumnya. Tidak ada ritual berangkat ke sekolah, mengejar waktu agar tidak terlambat. Aku rindu saat ini, sangat merindukan nya. Setiap pagi selepas membuka mata, aku langsung di suguhi dengan layar tak bernyawa dan tumpukan tugas baru. Aku rindu pagiku yang dulu, pagi cerah dengan tawa canda teman-teman di dalam kelas. Kejahilan dan keusilan mereka sangat amat aku rindukan.

Pertemuan kita hanya sebatas menatap layar memandang wajah mereka untuk sejenak melepas rindu. Begitu juga dengan para guru, hanya dapat mendengarkan materi mereka yang terkadang masih terkendala oleh jaringan. Tak ada lagi gurauan di dalam kelas, sebagai penghibur diri. Nasihat dari nya yang biasanya selalu ku dengar kini hanya bisa ku ingat.

Tugas dan penjelasan materi yang minim membuatku kerap sekali mengeluh. Aku termasuk tipikal anak yang sedikit susah untuk memahami jika tidak secara langsung. Cukup menyulitkan memang, tapi di situ aku bisa mengukur kualitas diri. Pantang menyerah dan berjuang bersama demi terbitnya pelangi.

Penutup mulut harus selalu terpakai untuk melindungi diri. Rasa sesak pasti ada, tapi aku terus menahannya. Melihat bagaimana perjuangan para medis di garda terdepan membuatku sangat menghargai perjuangan mereka.

Satu tahun kini berlalu, libur sekolah 14 hari nyatanya sampai ke hari 360. Aku merindukan pagiku yang dulu. Tawa canda nyata bukan dari sebuah layar kaca. Teknologi mungkin bisa mengajarkan teori tapi tidak dengan nilai moral dan kelakuan.

Saat aku dinyatakan lulus, rasa senang dan sedih bercampur menjadi satu. Bahagianya saat aku meraih nilai yang kuinginkan, tapi rasa sedih saat berpisah dengan teman-teman yang aku sayangi.

Akhirnya aku melanjutkan di bangku SMA. Semuanya terasa asing, mereka hanya sebatas virtual yang jarang ke temui. Dulu aku sangat mendambakan suasana sekolah di SMA, tapi mungkin waktu dan keadaan tak menghendakinya. Aku selalu berdoa kepada Tuhan sembuhkanlah bumiku. Aku sudah lelah dengan jarak, aku sesak karena keadaan. Aku yakin semua yang di usahakan, di perjuangan tak akan pernah sia-sia.

Tentang Penulis

Eka Julia Nur Azizah, Lahir di Banyuwangi 06 Juli 2004. Aku seorang pelajar dari SMA Darussholah Singojuruh tepatnya kelas X. Aku suka membaca dan menulis sejak kecil. Membaca bisa menghiburku di kala aku merasa bosan. Mimpiku sederhana saja, menjadi seorang penulis agar bisa memotivasi bangsa untuk semangat membaca. Lewat berbagi pengalamanku ini, semoga menjadi bekal untukku pada dunia Literasi.

Nomer whastapp : ( 0857-4649-1577 )

Alamat E-mail : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post