DHEA AMINDA SARI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENDIDIKAN TAK TERNILAI HARGANYA

PENDIDIKAN TAK TERNILAI HARGANYA

PENDIDIKAN TAK TERNILAI HARGANYA

Oleh Dhea Aminda S.

Seiring perkembangan IPTEK yang semakin maju, menimbulkan pro dan kontra dari segelintir orang yang memandang rendah pendidikan. Bagi mereka lembaga pendidikan dianggap sebagai tempat yang membosankan dan menakutkan, karena hampir di semua lembaga pendidikan terjadi kericuhan, seperti maraknya jual beli ijazah, pelecehan seksual, kekerasan yang dilakukan guru, dan sebagainya. Padahal, pendidikan sangat penting, agar dapat melanjutkan kehidupan dan menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi. Beberapa orang bahkan berkeinginan meraih kesuksesan secara instan tanpa harus bersusah payah menggali ilmu. Kita tidak bisa memandang pendidikan serendah itu atau bahkan tidak ternilai harganya. Bagi sebagian orang yang tidak mampu bersekolah, karena keterbatasan ekonomi, atau terbatasnya infrastruktur yang menjangkau tempat tinggalnya. Sudah selayaknya kita bersyukur, karena dapat bersekolah, mendapatkan banyak kemudahan infrastruktur, dekat dengan fasilitas internet yang memadai, sehingga dapat membantu penyelesaian tugas sekolah tanpa harus bersusah payah naik ke tempat tinggi yang ada sinyal internet.

Suatu hari, saya pernah mewawancarai seseorang terkait seberapa berharganya pendidikan dan ilmu bagi mereka, pendapat mereka terkait keutamaan pendidikan dalam kehidupan mereka. Sebagian besar dari mereka menjawab, bahwa pendidikan itu tak terlalu penting dan tak semahal itu. Mereka berpikir, jika pendidikan memang tak ternilai harganya, mengapa harus membayar mahal biaya sekolah untuk kualitas pendidikan yang baik. Tak dapat dipungkiri jika kita pasti membutuhkan biaya lebih untuk sekolah, tetapi biaya yang dikeluarkan tidak seberapa dengan ilmu yang didapatkan.

Umumnya, orang-orang yang mencapai kesuksesan telah sekolah di luar negeri. Mereka lebih memilih sekolah di luar negeri, karena sistem pendidikan di sana jauh lebih efektif dan kualitas lebih baik daripada dalam negeri. Di balik itu semua, mereka terus giat belajar untuk mencapai kesuksesan dan dapat sekolah di luar negeri. Namun, di balik itu semua juga lahir orang sukses dari keluarga kurang mampu. Walaupun berasal dari tingkat perekonomian yang kurang mampu, tetapi semangat untuk sekolah di luar negeri telah membuat mereka semangat belajar dan mencari beasiswa atau biaya hidup seminim mungkin saat di luar negeri. Alhasil, melalui tekad kuat mereka berhasil menggapi cita-cita sekolah di luar negeri dengan beasiswa atau pun harus dibantu kerja keras melalui pekerjaan sampingan yang dapat membantu biaya hidup di luar negeri. Berdasarkan latar belakang ini, kita telah disadarkan pentingnya pendidikan untuk memperbaiki kehidupan lebih baik, meskipun harus bekerja keras, tekad kuat, dan giat belajar. Melalui cerita-cerita penyemangat tersebut saya dapat menarik kesimpulan, mereka saja bisa, mengapa kita tidak?

Beberapa waktu lalu, saya mengenal seorang YouTubers bernama Jerome Polin yang cukup terkenal dengan jumlah subscribersnya mencapai 10 juta lebih. Melalui kanal Youtube nya, dia membagikan video tentang kehidupannya sehari-hari di luar negeri. Kini, dia baru saja lulus dari salah satu universitas di Jepang, dan pulang ke indonesia. Semua kisah hidupnya sangat menginspirasi saya untuk terus menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, dalam bukunya yang berjudul “Mantappu Jiwa”. Buku itu telah menceritakan semua pengalaman hidupnya yang diawali dari mimpi dan semangat besar dari seorang anak keluarga sederhana untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Ia memulai semua mimpinya melalui beragam olimpiade nasional maupun internasional, meskipun harus rela mengorbankan waktu bermainnya hanya untuk belajar, belajar dan belajar. Ia terus rajin belajar untuk mewujudkan mimpunya, tetapi selalu gagal berkali-kali. Setiap kegagalan telah memotivasi dirinya untuk bangkit dan kembali bersemangat mengikuti berbagai tes atau perlombaan bergengsi yang diadakan swasta maupun pemerintah, dalam negeri maupun luar negeri. Setelah lulus SMA, ia mulai mengikuti tes-tes yang dianggap sulit oleh banyak orang, untuk masuk ke universitas yang diimpikan sejak kecil. Hingga akhirnya, semua kerja keras tersebut tidak terbuang sia-sia, dia membuktikan pada dunia setelah berhasil menjadi salah satu mahasiswa salah satu universitas ternama di Jepang.

Hebat bukan? Semua cerita Jerome ini membuktikan bahwa ilmu sangat berharga yang dapat mengantarkan dirinya menuju kesuksesan seperti sekarang. Secuil kisah dari Jerome ini telah mengajarkan kita bahwa belum tentu sukses tanpa pendidikan.

Biodata penulis

Dea Aminda Sari, lahir di Jember 2 Juni 2001 yang gemar membaca dan menulis untuk mengisi waktu luang. Literasi adalah caraku untuk meraih kebahagiaan dan impian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post