DHEA AMINDA SARI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BERAWAL DARI GROGI BERBUAH PRESTASI

BERAWAL DARI GROGI BERBUAH PRESTASI

BERAWAL DARI GROGI BERBUAH PRESTASI

Oleh Dhea Aminda

Jika berbicara tentang impian, kira-kira apa yang akan kita jawab ?

Setiap orang pasti memiliki impiannya masing-masing. Tentu saja kita semua pasti ingin impian itu tercapai. Terutama saya sebagai salah satu siswi remaja di MTsN 2 Jember memiliki mimpi besar menjadi anak berprestasi. Lantas bagaimana cara saya menggapai dan mewujudkannya? Kita tentu harus berusaha dan terus gigih berdoa. Kira-kira apa impian kalian? Apakah bisa menjadi anak berprestasi?

Aku bertanya pada diriku sendiri tentang cara menjadi anak yang berprestasi. Dan ternyata itu tidaklah mudah, harus ada usaha yang patut dilakukan salah satunya dengan belajar. Aku telah melihat banyaknya siswa-siswi berprestasi yaitu teman-temanku yang sangat pintar itu memenangkan olimpiade IPA, Matematika, tetapi aku tidak bisa seperti mereka, aku mungkin punya keahlian lain. Hingga suatu saat pengambilan rapor, aku sadar nilai bahasa Inggrisku besar dan teman-temanku mengakui dan mendukung. Aku merasa sangat senang dan mulai belajar dengan berselancar di kanal YouTube, tanpa sengaja melihat salah satu vidio seseorang wanita yang mahir berpidato bahasa Inggris. Aku merasa kagum bercampur takjub, “Wow, apa aku bisa kayak gitu?“ Selain itu, kulihat juga video model soal olimpiade Bahasa Inggris dan terbersit pemikiran, kenapa tidak mengikuti olimpiade bahasa Inggris.

Kemudian, muncul informasi dari WA grup kelas tentang classmeeting yang akan diadakan sekolahku. Aku pun tertarik dan kebetulan wali kelas juga memintaku jadi peserta olimpiade dan lomba pidato bahasa Inggris. Sekilas, aku memang cukup senang, tapi juga grogi apa bisa ikut lomba pidato bahasa Inggris, apalagi berbicara di depan banyak orang. Aku tetap berusaha menampilkan yang terbaik yang aku bisa melalui belajar materi olimpiade itu dan menghafalkan naskah pidato.

Saat hari H classmeeting, aku mengikuti olimpiade bahasa Inggris terlebih dahulu. Aku masuk ke ruang olimpiade dan melihat peserta lain yang kelihatannya lebih hebat dariku, membuatku takut tersaingi. Aku pun mulai mengerjakan soal dengan teliti dan hati-hati. Beberapa menit kemudian, kulihat sudah banyak peserta selesai. Tapi aku harus tenang, dan harus meneliti sambil terus berpikir, “Apakah jawabanku benar?“ Aku berusaha yakin dan pasrah berdoa. Keesokan harinya, aku bersiap pergi ke sekolah dengan perasaan sangat gugup, karena akan berpidato di depan banyak orang. Di sepanjang perjalanan aku terus memperagakan pidatoku hingga memasuki tempat lomba. Aku berusaha tidak grogi, sambil menunggu giliranku. Akhirnya, tibalah giliranku dipanggil dan mulai membaca dengan gugup hingga pidato kuakhiri. Aku merasa gagal dan hanya pasrah pada hasilnya.

Tak terasa, tibalah hari pengumuman pemenang classmeeting. Aku merasa antusias melihat temanku yang menang, tapi juga grogi pada hasil lomba terutama pidato. Saat pengumuman pemenang olimpiade bahasa Inggris dan pidato tiba, benar dugaanku sang MC tidak menyebut namaku di daftar pemenang lomba pidato. Akupun merasa sedih, tapi aku tetap menerima ini karena penampilanku juga buruk. Saat pengumuman pemenang peserta olimpiade bahasa Inggris, aku berpikir yang sama. Nyatanya, aku kegirangan mendengar MC memanggil namaku. Aku sempat tak percaya. karena berhasil memenangkan lomba meskipun hanya juara harapan. Aku sangat senang saat naik panggung sambil memegang sertifikat. Keberhasilanku itu seolah memotivasi untuk terus berusaha mewujudkan impianku dengan semua potensiku dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Kita bisa mencapai dan mewujudkan impian melalui usaha dan berdoa, karena tiap orang bisa berprestasi dengan caranya sendiri. So, bersemangatlah mewujudkan impian dengan cara masing-masing.

Biodata Penulis :

Nama: Dhea Aminda Sari

Email: [email protected]

Nomor: +62 888-1594-462

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post