Kita banyak berterimakasih kepada moyang moyang kita yang luar biasa hebat karena telah berani menghadapi zaman yang gelap dan membawakan ilmu bagi generasi penerus bangsa . Kita sebagai generasi penerus bangsa tidak sepantasnya hanya berdiam diri ketika sudah diberi peluang untuk bersinar. Kita bisa menjadi anak yang suka mengoleksi prestasi. Tentu saja, kita harus mendapatkan nya dengan hati yang suci. Aspek ini sangat penting dalam meraih prestasi untuk menilai sejauh mana kita telah memahami hal yang telah kita pelajari sebelum nya. Hati suci sendiri juga mengacu pada hati yang bersih, murni, dan jauh niat buruk.

Mungkin kedua hal tersebut terdengar tidak berhubungan, namun ternyata keduanya seringkali dikaitkan dengan ajaran agama dan spiritual yang menekankan seberapa suci hati seseorang dalam menggapai kesuksesan. Disinilah mereka akan beradu dengan pikirannya sendiri untuk memilih keputusan yang tepat. Kedua hal ini berkaitan dengan bagaimana kita menyikapi nya. Manusia memiliki sifat buruk yang tidak akan puas dengan apa yang mereka raih. Hal tersebut tentu tergolong ke dalam konteks yang buruk. Dimana mereka bisa termakan oleh keegois dirinya sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Ini ada hubungannya dengan keinginan kita untuk meraih suatu keberhasilan dan bagaimana hati kita akan menanggapinya dengan hati yang suci atau bahkan kotor. Padahal jika melihat ke depan, banyak dari mereka yang berusaha untuk meraih prestasi dengan cara yang baik.

Sebaliknya, orang memiliki hati suci adalah orang yang memiliki kepribadian positif saat menghadapi segala masalahnya. Entah itu masalah besar atau kecil, orang dengan hati yang suci akan menyelesaikan masalah nya dengan kepala dingin.

Saat hati kita dalam keadaan yang suci, kita cenderung memiliki motivasi positif untuk belajar. Motivasi belajar sendiri dapat terjadi karena faktor intrinsik hasrat dan keinginan berhasil mendorong kita untuk belajar dan mengejar suatu keberhasilan tersebut. Orang yang memiliki motivasi adalah orang yang bisa menghargai orang lain, dan jujur. Tentu hal ini dapat membawa efek positif bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, orang dengan hati yang suci cenderung lebih empati terhadap orang lain. Mereka seolah olah ikut merasakan seberapa berat proses belajar yang kita lalui. Kita juga harus menjaga perkataan dan perlakuan agar tidak menyakiti orang lain. Akan lebih baik jika kita dapat membuat orang lain senang entah dengan perlakuan atau lisan kita. Dalam proses meraih prestasi, kita juga sangat dianjurkan untuk berdoa. Berdoa adalah bagian penting dalam proses meraih prestasi. Berdoa tidak hanya berarti meminta pertolongan, tetapi juga menunjukkan rasa syukur dan pengakuan bahwa segala sesuatu terjadi karena izin-Nya. Selain itu, berdoa juga bisa menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam meraih prestasi.

Dapat disimpulkan jika ingin meraih prestasi, ingatlah untuk gunakan hati yang murni. Tidak hanya dengan itu saja, kita harus mengimbangi dengan banyak doa agar Allah memberikan kemudahan dalam proses meraih prestasi. Jika kita gagal hari ini, itu bukanlah tandanya kita harus menyerah, itu adalah tanda bahwa usaha kita belum cukup serius . Jadi coba lagi keesokan harinya tanpa mengulangi kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi kemenangan adalah milik kita karena anugrah Tuhan.

Assalamualaikum, halo! Perkenalkan nama saya Dewi Wahyufitri Dzakiyah Heryansah, biasa dipanggil Dzakiyah. Saya lahir dikota Jembner pada taggal 19 September 2009. Saat ini saya sedang duduk di kelas 8 di MTsN 1 Jember. Alamat E-mail aktif saya: [email protected] dan nomor WA aktif 083849217008. Terimakasih!