Devid sugesti ardiansyah putra

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ayahku Seorang Pengusaha

Ayah ku adalah seorang pengusaha yang selalu menginspirasiku.Setiap pagi ayah selalu bangun pagi untuk mencari nafkah.Sekitar jam 6:00 setelah beribadah dan bersih-bersih halaman ayah mulai siap" untuk berangkat ke toko.Jarak rumah ke toko tidak lah begitu jauh hanya butuh waktu 5 menit untuk bersepeda motor dengan aku.

Setelah sampe ayah dan aku mulai membereskan barang-barang usahanya untuk dijual ke konsumen.Ayah membereskan dari barang terlebih dahulu sebelum ditaruh di rak.Aku yang masih berumur 12 tahun pun dia ajari olehnya,bagaimana cara tidak rugi dalam berbisnis dan mulai mengambil hati ku tentang apa yang ingin dari bisnisnya.setelah itu mulailah dibuka toko jam 7.00.Pegawainya pun masuk jam 7 dan mulai mengelap rak dan sapu lantai hingga bersih dan enak dipandang.

Selain ayah memiliki usaha ayah mengajariku cara berinvestasi jangka panjang.Ayah mengajariku ber investasi emas bagaimana cara mengelola emas kapan emas akan naik harganya dan turun harganya.Aku pun mulai menginspirasi ayah walaupun ia tegas dalam mengahadapi kesalahan ku.Kadang" ayah mengajariku tentang menjaga kebersihan dan kerapian karena kata ayah:"selain barang yang di beli oleh konsumen tatapi juga kenyaman,jika kita kalah dalam barang masih bisa dicari tapi kalo kenyaman agak susah di cari".aku yang pada saat itu umur 12tahun tidak mengerti tetapi ayah mengulang terus-terusan jadinya aku pun mulai paham kenapa kita bisa menang bisa kalah dalam berbisnis.Jika kita menang dalam kenyaman kita bisa unggul yaitu lewat mulut ke mulut dan agak sulit dicari,tetapi barang mudah dicari dan barang itu bakal menghampiri kita jika ada produsen yang menwarinya.

Pada saat umur ku yang ke 15 aku mulai di ajari tanggung jawab.dengan cara diserahkan ke pondok.Aku yang di pondok pertama kali tidak lah merasa nyaman karena banyak aturan yang harus di jalan kan mulai dari tidurnya cuman 5 jam sehari yang awalnya 7-8 jam sekarang berkurang.tapi itu adalah masa adaptasi.Sekarang pun aku mulai betah dipondok karena mulai banyak temen yang berbagi jajan.Aku pun mulai belajar sedikit demi sedikit tentang persaudaraan dan pertemanan yang dimana aku dirumah jarang berteman dengan teman se desa.

Itulah cerita ku tentang bagaimana cara ayah ku mendidik diri ku.yaitu dengan mengajariku cara mengurusi bisnis ayahku sampe mengurusi diri sendiri dipondok ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post