Setelah satu semester terlalui. Akhirnya, aku dan teman-teman sekelasku di MTSN 2 Jember menjalani ujian PAS (penilaian akhir semester) pertama. Waktu terasa begitu cepat bukan? Rasanya baru kemarin, kita semua masi menjadi anak baru. Dan sekarang, kita sudah menjalani ujian akhir semester pertama. Namun, ini bukan hal yang aneh di kelas ini. Kenapa? Berada di kelas PDCI (Peserta Didik Cerdas Istimewa), membuat waktu kami dari yang lulus 3 tahun berkurang menjadi lulus 2 tahun. Sehingga, kita harus belajar dengan cepat.

Orang-orang bilang, kelas kami hanya untuk mereka yang pintar. Namun, orang pintar tidak selamanya bisa masuk di sini. Kenapa? Karena pada hakikatnya kelas ini disediakan untuk mereka yang mempunyai semangat belajar yang tinggi. Karena percuma pintar kalau tidak mau belajar. Benar bukan? Tapi, bagi mereka yang punya semangat belajar, mereka pasti bisa membuat ilmu menjadi barokah. Sehingga kepintaran mereka akan terus bertambah dan bertambah.

Ujian PAS kami laksanakan dengan program CBT (Computer Basic Test). Semuanya berkutik dengan layar hand phonenya masing-masing. Semangat mereka membara di ruangan ini. Tak jarang, ada kendala di sistem kami. Kadang hand phone yang tidak mempuni membuat kami berulang-ulang harus memasukkan kata sandi. Karena, hand phone tidak bisa menyimpannya. Tapi itu hanya gangguan kecil bagi kita. Semangat kita telah mengalahkan masalah-masalah kecil seperti itu.

Bagi kami ujian PAS secara online pada hakikatnya tidak hanya menguji kecerdasan namun juga menguji kejujuran, menguji kedewasaan agar bersikap bijak, dan menguji kesabaran ketika banyak kendala terjadi pada saat pengerjaan soal.

But we all know. That Allah is All-Seeing, and Allah will not give trials that are beyond our capabilities. And we realize that learning is a necessity, not an obligation. Therefore, we must be enthusiastic in undergoing this learning process.