Cerita Inspiratif dari Kehidupan Nyata
Saat aku menginjak Sekolah Dasar (SD), aku memiliki satu teman yang baik hati, cantik, ramah, suka menolong dan sopan. Namun, ia tidak memiliki banyak teman. Ia hanya berteman dengan sedikit orang, bisa dibilang dia anak yang tertutup (introvert). Ia juga hanya berbicara seperlunya.
Suatu pagi saat saya tiba di kelas, saya melihat dia sedang membaca buku. Lalu, saya menghampirinya dan menanyakannya membaca buku apa, kemudian ia menjawab dengan ramah. Saya pun senyum kepadanya. Namun, saya juga sedih melihat nya karena ia menggunakan segaram yang kotor dan lusuh. Tak lama bel berbunyi yang menandakan pelajaran akan segera dimulai. Saat jam istirahat aku melihat ia di koridor, tapi ia tak sendiri. Ia bersama dengan anak kelas lain yang memang di pandang buruk oleh guru-guru. Mereka ternyata membully temanku dengan kata-kata ejekan yang dilontarkan. Saya merasa kasihan dan sedih terhadap temanku, lalu aku memutuskan untuk membawa ia ke kantin untuk makan bersama. Setibanya di kantin aku bertanya padanya, dan ia pun menceritakan kepadaku. Ternyata selama ini ia sering di ejek oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Selama ini aku tidak notice hal itu, temanku ini sangat sangat hebat, ia kuat dan sabar mendapat bullyan dari orang-orang. Orang-orang memang jahat sekali berbicara seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihina.
Semakin hari aku dan dia semakin dekat, ia mulai memberitahu kegiatannya sebelum berangkat ke sekolah. Ia harus masak terlebih dahulu untuk keluarganya, karena sang ibu sedang sakit. Ia juga tidak sempat untuk menyetrika seragam sekolahnya. Ia dengan kakaknya selalu bekerja sama mengurus rumah dan merawat sang adik. Terkadang ia tidak jajan saat istirahat dan memilih untuk ditabungkan uang nya. Meskipun keadaannya seperti itu, ia tetap berangkat untuk sekolah dan tidak merasa lelah untuk belajar. Aku sangat kagum dan bangga memiliki teman sepertinya.
Pesan moral yang saya ambil dari cerita ini: Kita di sadarkan untuk pantang menyerah, apapun keadaannya kita tidak boleh mudah menyerah, mengeluh dan putus asa. Jalani apa yang ada, dan dari cerita ini kita di ajarkan untuk selalu bersabar.
Jakarta 8 Februari 2023.
Tulisan ke-5
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar