Chalistha Meydina Bahrum

Assalamualaikum, Halo semuanya! Perkenalkan namaku Chalistha yang berasal dari SD N 09 PPA Kota Solok. Saat ini aku berusia 12 tahun menduduki kelas 6 SD. Sem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tarianku Duniaku

Tarianku Duniaku

TARIANKU DUNIAKU

Oleh Chalistha Meydina Bahrum

Siswa SDN 09 PPA Kota Solok Sumatera Barat

Dulu saat TK saya masih belum termasuk anak yang berbicara dengan lancar, atau istilahnya cadel. Keadaan ini kadang membuat saya kurang percaya diri jika berbicara didepan umum / tempat ramai. Melihat keadaan tersebut, orang tua saya terutama mami berinisiatif memasukkan saya ke sanggar tari dengan tujuan utama untuk meningkatkan kepercayan diri saya jika tampil didepan umum / khalayak ramai. Sanggar Syofyani merupakan sanggar tari tradisional yang banyak melatih anak-anak usia dini untuk menari. Sanggar tari Syofyani ini yang menjadi pilihan mami saya sebagai wadah atau tempat untuk saya mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri. Dengan berjalannya waktu, ternyata saya sangat menyukai kegiatan menari ini, sehingga tari menjadi hobby / kesenangan saya sejak sekolah TK hingga sekarang. Penampilan awal saya di depan umum adalah saat perpisahan TK, dimana saya terpilih dalam kelompok yang menarikan tari pasambahan. Mulai saat itu, saya lumayan banyak mengetahui tari-tari tradisional secara langsung, seperti tari pasambahan, tari batok, tari cewang, tari piring dan tari-tari tradisional lainnya.

Saat saya berada di kelas 1 SDI Excellent Kota Bukittinggi, saya semakin banyak menghafal tari. Salah satu tari yg saya pelajari adalah tari selendang. Tari itu kita menggunakan property selendang persegi dengan ukuran skitar 30x30 cm dan menggunakan pakaian tari adat minang. Untuk tari selendang ini, saya dan teman-teman sebanyak 6 orang dalam satu kelompok diundang untuk mengisi acara perayaan ulang tahun PT.Bank Rakyat Indonesia,Tbk yang diselenggarakan di Hotel Royal Denai View Kota Bukittinggi. Untuk perlombaan pertama, saya mengikutinya di Padang, pada saat Saya kelas 2 SD. Pada hari itu saya mengikuti 2 macam tari yang diperlombakan yaitu tari selendang dan tari saputangan.

Pada saat kelas 3 SD saya pindah ke Kota Solok. Di Solok saya juga mengikuti sanggar tari. Sanggar itu bernama sanggar galatiak . Sanggar itu terletak di depan sekolah saya, yakni SDN 09 PPA Kota Solok. Pada saat masuk sanggar itu saya mengulang lagi tari saya yang dulu seperti tari cewang dan batok. Perbedaan sanggar yang di bukittinggi dan di solok adalah jumlah siswa/anggota sanggar dan bahan pembelajaran sanggarnya. Sanggar syofyani bukittinggi hanya belajar tari dan anggota kelompoknya di batasi sedangkan sanggar Galatiak tidak disana saya tidak hanya belajar tari tapi juga fashion show dan anggota sanggarnya sangat banyak mulai usia 4 tahun.

Di sanggar tari Galatiak terdiri dari 3 kelompok yaitu kelompok A, B, dan C. Pertama saya masuk sanggar tari saya berada di kelompok A pada saat itu saya masih mempelajari tari yang sama dengan yang saya pelajari di Bukittinggi. Saat ujian kenaikan tingkat di sanggar Galatiak, saya yang saat tersebut telah berada di kelas 4 SD mempersembahkan tari Batok dan Tari cewang. Alhamdulillah, saya berhasil meraih peringkat 2 dan naik ke kelompok B. Saat di kelompok B ini, saya ada mengikuti lomba tari di padang dimana saya menarikan tari cewang, tapi saat itu saya belum berhasil meraih juara.

Di kelas 5 SD saat mengikuti ujian kenaikan tingkat, alhamdulillah saya berhasil meraih peringkat 2 dan naik ke kelompok C. Di kelompok C ini, saya mengenal dan mempelajari banyak sekali tari tradisional yang musti dikuasai. Di kelompok ini saya mempelajari tari panen , tari bagurau , tari rantak , tari kipas kreasi dan banyak lagi.

Di kelompok C ini saya lebih sering mengisi acara, diantaranya : peringatan HUT Bundo Kanduang Kota Solok, Baralek Kadis Pariwisata, dan beberapa acara dibawah naungan dinas pariwisata Kota Solok. Saat HUT Bundo Kanduang, kami menampilkan tari pasambahan, dimana saya termasuk dalam kelompok yang membawa carano. Pada saat kami mengisi sebuah acara baralek Kadis pariwisata, kami menampilkan tari kreasi kipas dan payung, dimana saya salah satu penari kipas. Demikian juga dengan penampilan-penampilan lainnya dari kami sekelompok dalam mengisi acara, yang semua itu kami lakukan dengan perasaan senang dan penuh kekompakan.

Pada saat mendekati ujian kenaikan kelas, saya memilih untuk istirahat / ijin latihan sampai selesai ujian dan setelahnya saya kembali bergabung dengan teman di sanggar Galatiak untuk latihan tari-tari tradisional lainnya.

Saat berlatih merupakan masa-masa penuh kesenangan yang tentu saja ada drama-drama kecil yang mengisi hari-hari saya selama bergabung dalam sanggar Galatiak. Salah gerakan, gerakan tari yang terlalu cepat/ terlalu lambat, lupa membawa properti tari, teman-teman yang saling mengingatkan gerakandan masih banyak lagi drama yang penuh kesenangan yang saya jalani dalam berlatih dan bergabung di sanggar Galatiak ini.

Demikian untuk kisah saya kali ini, semoga menginspirasi teman-teman untuk jangan ragu menunjukkan dan mengembangkan hobbi, minat bakat yang kita senangi di keseharian kita. Saya, yang melalui tarian-tarian tradisional dapat semakin meningkatkan kepercayaan diri saya dalam tampil di khalayak ramai. Kisah saya tidak berhenti disini, tapi akan berlanjut di waktu dan kesempatan berikutnya.

Wassalam

Terimakasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Prestasi yang bagus sekali, tetap lanjutkan anakku..semoga dapat menginspirasi bagibteman-teman lainya

21 Dec
Balas



search

New Post