JEMARI MENARI DI ATAS KERTAS

Oleh: Fauziah Kandela

Siswa SMAN 1 Kebomas, Gresik

Hobiku corat-coret di atas kertas sudah kuminati sejak duduk di kelas 3 SD. Semua dimulai ketika kakakku satu-satunya mengajakku untuk menonton anime Boku no Hero Academia. Anime yang menceritakan pahlawan itu membuatku terpikat dengan gambarnya yang unik lagi keren. Pemeran lelaki pada anime itu juga membuatku jatuh hati dengan wajahnya yang menawan. Dengan kekuatan es dan api, ia mengalahkan banyak penjahat. Mulai dari sini kutertarik dan berpikir, alangkah senangnya jika aku bisa menggambar karakter yang kusuka dan memajang di tembok kamar.

Aku pun mulai menggambar di buku tulis yang berisi berbagai karakter. Mulai dari karakter anime sampai karakter My Little Pony. Saking seringnya menggambar, sampul buku tulisku ini robek-robek. Tak kehabisan ide, aku menyampulnya dengan kertas kado agar tetap terlihat rapi kembali. Begitu seterusnya. Ketika kover kertas kado itu sudah lusut dan terlihat jelek, segera kuganti dengan kertas kado yang baru. Aku membelinya dengan uang sisa sangu, dan kubeli di toko dekat rumahku.

Kerap aku menyanyi lagu Jepang dengan suara yang kecil di kelas. Tetapi teman sebangkuku masih saja bisa mendengar nyanyian yang terdengar asing baginya. Ia bertanya kepadaku dengan apa yang kunyanyikan. Aku pun menjawab dengan antusias. Sayangnya, respon yang kudapat tak sesuai dengan yang kubayangkan. Ia malah mengganggapku aneh. Aku menjawab dengan hanya memberikan senyuman kepadanya dan tak menghiraukan perkataannya. Jujur, kata-katanya membuatku sakit hati.

Aku terus melakukan hobi menggambarku ini. Tanpa kusadari, halaman dari lembaran buku itu habis. Langsung kuambil buku tulis baru yang lebih tebal dan menempelkannya menggunakan staples. Aku sesekali memperlihatkannya kepada sahabatku. Ia menyukai gambaran milikku ini. Senang rasanya ketika ada yang menyukai gambarku. Hari demi hari, kutorehkan pena pada kertas.

Semua hal itu menyenangkan, hingga tibalah aku duduk di bangku kelas lima SD. Aku mulai meninggalkan hobi ini. Aku mulai fokus pada pelajaran, terutama matematika, yang paling sukar kupelajari. Sampai sekarangpun aku tetap harus sering latihan agar bisa berhitung dengan cepat. Menggambar bukan prioritas utama bagiku, dan lama-kelamaan aku meninggalkannya.

Sekarang aku jarang menggambar. Sedih dan aneh rasanya. Hobi yang dulu sering kulakukan sekarang menjadi susah untuk kulakukan.

Kini aku menemukan hobi baru, yaitu menulis. Menulis menarik bagiku sebab dapat melampiaskan yang ada dipikiranku. Imajinasi yang sulit kusampaikan pada orang lain, menjadi mudah dengan cara ini. Aku juga dapat berbagi pengetahuan kepada orang lain. Aku rasa hobi baruku ini tak beda jauh dengan hobi lamaku. Sama-sama menari di atas kertas.

Tentang Penulis

Fauziah Kandela lahir di Gresik. Sekarang ia bersekolah di SMAN 1 Kebomas, Gresik kelas X. Ia memiliki hobi menggambar dan menulis.

Ia sudah menerbitkan sebuah buku dengan judul Maaf Moka Kumpulan Cerita Pendek (2020) yang diterbitkan oleh Pustaka MediaGuru. Korespondensi dapat melalui email [email protected]