Bilqis cahaya ramadhani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Inspiratif Film  (Gara-gara Warisan)

Inspiratif Film (Gara-gara Warisan)

Assalamualaikum, halo semua! kali inii, pada hari Senin ini. saya Bilqis cahaya ramadhani ingin membagikan sebuah cerita inspiratif dari film yang berjudul Gara-gara warisan. Saya menulis ini sesuai dengan apa yang saya tonton saat itu, maaf jika ada kesalahan yang saya tulis. Dibawah ini ceritanya!

Gara-gara Warisan

Gara-gara warisan adalah suatu film yang menceritakan keluarga yang terlihat harmonis. Di dalam keluarga tersebut terdapat ada tiga bersaudara. Ada Adam si anak paling tua, Laras si anak Tengah, dan ada Dicky si anak bungsu.

Tiga bersaudara itu memiliki sifat yang sangat berbeda. Adam adalah sosok yang kerap menyalahkan sikap keras ayahnya atas selalu memanjakan anak terakhirnya, Laras mempunyai sifat yang independen dan idealis, sedangkan Dicky adalah sosok anak yang dimanjakan oleh sang ayah.

Dengan sikap ayahnya yang selalu memanjakan Dicky, Adam dan Laras merasa tersingkirkan dan merasa tidak disayang. Dari kecil sang ayah selalu saja mengutamakan Dicky daripada Adam atau Laras. Suatu saat keluarga itu bertengkar dengan hebat yang mengakibatkan Adam dan Laras memilih untuk pergi meninggalkan rumah.

Kedua saudara Dicky telah meninggalkan rumah, sekarang hanya tersisa Diki saja dan ayah, ibu di rumah. Tumbuh dewasa Dicky menjadi anak yang sangat bengal, dia tidak pernah mendengarkan apa kata ayah dan kakaknya. Dicky menjadi sering bermain ke tempat yang sangat tak baik dengan pacarnya.

Suatu hari Dicky datang ke tempat itu, saat di sana Dicky dipanggil oleh seseorang dan disuruh mengantarkan sesuatu barang ke tempat entah di mana. Saat sampai Dicky merasa kebingungan karena tempat yang dia kunjungi sangat sepi. Tiba-tiba entah dari mana ada seseorang yang menendang Dicky hingga terjatuh. Tak hanya itu, Dicky juga terkena tonjokan yang membuat muka dia lebam.

Dicky langsung pulang kerumah, Ayahnya sangat panik saat melihat luka anaknya. Disitulah pertengkaran dimulai lagi, sang Ayah menelepon kedua anaknya untuk pulang kerumah, sebab ada yang ingin dibicarakan. Sampainya mereka, Ayah memberitagu bahwa guest house miliknya akan dijual, demi membayar atau menebus kesalahan anak bungsunya.

Adam dan Laras jelas tidak terima karena guest house itu adalah satu-satunya warisan yang dipunya. Dari awal pun ketiga bersaudara itu tidak pernah akur karena mereka bersaing memperebutkan warisan berupa guest house itu. Setelah pertengkaran berakhir, sang ayah memutuskan untuk tidak jadi menjual guest house itu dan lebih memilih agar sang anaknya saja yang mengurusnya.

Jadi, yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah jangan selalu memanjakan anak bungsunya saja, namun orang tua bisa memberikan perilaku yang adil untuk semua anaknya. Selain itu, janganlah kita bersaing apalagi sesama saudara kandung sendiri. Gara-gara warisan juga dapat mengajarkan kita untuk sabar dalam menghadapi semua rintangan yang ada dan mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat.

Senin 12-02-2024.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post