Di sebuah desa yang terpencil, hiduplah seorang remaja bernama Shena.Dia sekarang berumur 16 tahun.Saking terpencilnya,di sana air dan kebutuhan lainnya sangat langka.Bahkan jika ingin mendapatkan air harus menempuh jarak yang jauh.Shena sudah terbiasa dengan keadaan yang seperti ini.Semenjak kecil Shena hidup serba kekurangan, kurangnya pasokan air dan kebutuhan sehari-hari seperti sembako menjadi hal utama kemiskinan para warga di sana.Kebanyakan orang-orang disana bekerja sebagai buruh.Shena hanya bisa menerima apa adanya karena di sana tidak ada sekolah dan sumber pendidikan lainnya.Semua orang di sana pun mendapatkan nasib yang serupa seperti Shena dan keluarganya.Tidak ada bantuan dari pemerintah,warga disana hanya mengandalkan menjadi buruh yang diberi gaji begitu kecil.

Suatu hari,orang tua Shena keluar bekerja bersama para warga lainnya namun Shena ingin ikut orang tuanya katanya dia sudah bosan di rumah setiap hari.Orang tuanya pun mengijinkan Shena ikut untuk menemani mereka bekerja.Sebelum berangkat, biasanya Shena membakar dedaunan kering di halaman rumah.Tetapi Shena ikut menemani orang tuanya bekerja dan lupa mematikan api tersebut.Setelah sampai,Shena menemani dan membantu orang tuanya yang membuat orang tuanya senang.Disisi lain api mulai merambat di sekitar rumah Shena dengan mudah karena kebanyakan rumah disana terbuat dari jerami kering yang mudah terbakar.Semua rumah disana kosong dan anak-anak yang disana juga ikut bersama orang tuanya untuk bekerja.Di perjalanan pulang semua orang bercanda tawa dan mereka juga tidak tahu padahal rumah mereka sudah terbakar.Setelah hampir sampai, beberapa warga heran karena ada asap yang begitu banyak.Semua pun berlarian ke arah rumah masing-masing tetapi semua rumah mereka terbakar oleh api yang lama-kelamaan semakin besar.Semua warga sangat sedih karena cuma ini satu-satunya tempat tinggal mereka, sementara warga lainnya sibuk berpikir bagaimana cara memadamkan api dengan sumber air yang begitu jauh.Semua warga memutuskan untuk mengungsi sementara.Shena pun menyadari kesalahannya yang lupa mematikan api.

"Maaf semuanya, sebenarnya semua ini terjadi karena aku lupa mematikan api saat membakar dedaunan kering." Ucap Shena sambil menangis yang menyesali perbuatannya.

"Tidak apa-apa, semua manusia pasti melakukan kesalahan.lupa itu adalah hal yang wajar bagi setiap manusia karena apa yang datang pasti lebih baik setelah hilang, tetapi lain kali harus hati-hati." Jawab salah satu warga.Semua warga memaafkan Shena termasuk keluarganya.

Keesokannya,para warga kembali ke rumah mereka dan mencari barang mereka yang masih utuh dan bisa digunakan lagi.Berita kebakaran ini sudah tersebar dimana-mana termasuk di telinga pemerintah.Dengan cepat, pemerintah disana memberikan bantuan pembangunan rumah dan pasokan air serta sembako.Warga-warga sangat senang karena mereka mendapatkan rumah yang lebih baik dan indah.Sementara di setiap rumah diberi sumur sendiri-sendiri yang membuat warga tidak harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air.Pemerintah pun pasti akan memperhatikan keadaan di desa tersebut dan memberikan akses transportasi serta lowongan pekerjaan yang menjadikan hidup disana menjadi tenteram dan aman.

Kita semua harus menjalani dengan sabar dan kerja keras.Jika ada cobaan, berusahalah untuk tenang dan yakin kalau yang datang pasti akan lebih baik daripada yang sudah hilang.Jangan menyalahkan sesama manusia karena manusia pasti melakukan kesalahan.