stawberrycheese

welcome to treasure era...

Selengkapnya
Navigasi Web

Last Time ( ch.1)

Chapter 1

Hans dengan seragamnya sudah siap untuk berangkat sekolah. Bukan karena ia adalah anak rajin. Justru, karena sekarang dia adalah seorang pejuang ujian kelulusan SMA untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi. Jikalau bukan karena tekanan kedua orang tuanya, mungkin sekarang Hans adalah seorang anak SMA yang mengamen di pinggir jalan.

“ Mah, nggak sempat makan, Hans duluan, ya! Keburu telat!!” Hans berlari keluar rumah dengan rambut yang masih acak-adul. Sementara Mama dan Papa Hans hanya menggelengkan kedua kepalanya melihat perilaku anaknya yang tak karuan itu. Berbeda dengan adiknya, begitu ditekan oleh orangtuanya juga, namun tak juga mendapat perhatian lebih seperti Hans. Meskipun begitu, Hans adalah seorang Kakak yang baik, namun tertutup dengan rasa cueknya yang begitu tinggi.

“ Eh, lo cepetan dikit Jane! Gue udah telat nih gara-gara elo!” Hans meneriaki Jane yang masih mengikat tali sepatunya. Hans mulai berhenti memakai bus kota untuk pergi ke sekolah. Semenjak Jane satu sekolah dengannya, ia jadi lebih sering menggunakan sepeda motor ninjanya untuk berangkat bersama.

Bel masuk berbunyi, sedangkan Jane dan Hans terlambat dan gerbang ditutup. Tetapi bukan kehabisan akal, Hans justru mengajak Jane pergi ke gerbang sekolah belakang. Ia membungkukkan badan dan menyuruh Jane untuk menikinya.

“ Kak? punggung lo kan habis luk-” kalimat Jane terpotong saat Hans berdiri lagi dan membengkam mulut Jane.

“ Shtt! Kok lo tahu punggung gue lagi luka?” tanya Hans heran. Bukannya menjawab, Jane malah mengadu nasibnya.

“ Ya iyalah! Gue bahkan lebih berpengalaman dari lo. Di apain lo sama Papa? Dihajar?” tanya Jane balik membuat Hans semakin bingung. Belum sempat Hans mengajukan pertanyaan, seorang satpam menemukan mereka dan meneriaki mereka. Segera saja dengan refleks Jane menaiki punggung Hans tanpa ragu. Sampai di atas pagar, Jane mengulurkan tangan untuk mempermudah Hans naik. Lolos. Hanya perlu mencari alas an untuk masuk ke kelas. Jane santai karena jam pertama adalah Mr. Robert. Karena sekarang ada kesibukan, jadi beliau ini tidak masuk. Sementara Hans masih mencari alasan terbaik saat masuk kelas.

Terlihat guru sedang menjelaskan di papan tulis. Orang-orang kelas yang melirik ke arah Hans hanya membantu sebisa mungkin agar Hans bisa masuk tanpa ketahuan oleh guru. tetapi, ada saja pikirannya saat itu. Iapun mencoba memasukkan tasnya ke jendela paling belakang untuk diletakkan di mejanyadan ia tinggal masuk dan membuat alas an yang masuk akal.

“ Permisi Ibu Smith… maaf tadi saya kebelet banget bu pas apel pagi. Jadi saya ke toilet, trus ini baru balik, hehe.” Cengir Hans. Anehnya, Bu Smith percaya dan menyuruhnya untuk duduk. Teman sekelas Hans hanya melongo melihat wajah Hans penuh keberhasilan.

Bel istirahat berbunyi. Hans masih berpikir tentang perkataan Jane tadi pagi. Dan, lagi-lagi kepalanya menjadi sedikit pusing saat memikirkannya. Bukan karena apa, tetapi kejadiannya seperti pernah terulang. Tetapi Hans masih bodo amat. Tiba-tiba saja seseorang menepuk punggung Hans.

“ Aishh!” pekik Hans membuat Jones sedikit terkejut karena tangan Hans pun refleks memukul Jones.

“ Sakit bego!” Hans membenarkan posisi duduknya diikuti wajah Jones yang mendekat kearah telinga Hans.

“ Adik lo habis nge hajar geng cewe centil uy, keren banget sumpah! Gue aja kabur kalo dideketin gengnya mereka.” Jones melirik kearah Hans. Kesal karena taka da tanggapan, akhirnya Jones memukul punggung Hans sekali lagi.

“ Makanya kalo orang ngomong minimal ditanggapi dikit ellah. Eh, tpi btw kenapa sih punggung lo? Coba gue lihat!” refleks Hans beranjak dari kursinya.

“ Gila sih lo, tapi gilaan adik gue. “

haii everyonee! maaf kalo ceritanya tidak sesuai atau kurang edukasi yaaa, but, disini gw mau spoiler dikit.... ceritanya itu bakal berhubungan dengan suatu ilmuu, jadi dibaca aja yaaaaa sekian thankss

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post