Hari Ini Tidak Membaca, Lusa Tidak Punya Arah
Hari Ini Tidak Membaca, Lusa Tidak Punya Arah
Karya Aurel Putri
Sebagai seorang siswa, hari hari saya diminta untuk membaca. Tidak hanya saya, namun teman teman saya lainnya. Saya bertanya tanya, apa memang membaca sangat penting ya?. Kenapa semua guru saya selalu meminta saya untuk membaca ketika gaya belajar saya auditori. Pertanyaan kenapa dan untuk apa menggentayangi kepala saya. Berkelana, mencoba mencari jawaban, masih tidak ketemu juga. Ternyata, jawaban yang saya cari adalah membaca itu sendiri.
Saya membaca satu buku, besoknya saya merasa lebih mudah menjalani sesuatu. Teori yang saya dapatkan dari buku yang saya baca membuat saya lebih efektif dalam melakukan sesuatu. Misalnya, kemarin saya membaca jurnal ilmiah mengenai salah satu jenis psikoterapi, yakni logoterapi. Saya tidak membaca banyak, sama sekali tidak. Saya hanya membaca mengenai sentral logoterapi itu sendiri, pemaknaan terhadap hidup. Hari ini, ketika saya lelah melihat tugas yang berdatangan di meja belajar saya, saya tidak merasa terbebani dengan sangat seperti minggu minggu sebelumnya.
Baik, mari kembali ke pembahasan awal kita, pentingnya membaca. Dampak positif yang bisa kita dapatkan dari membaca seringkali jauh melebihi ekspetasi kita. Saya memiliki keinginan untuk mengajak orang orang disekitar saya untuk membaca. Namun karena duduk menghadap buku selama 15 menit terlihat membosankan, teman teman saya lebih suka rebahan dan membuka media sosial. Lebih dari sekedar melihat jejeran huruf dan mengeja kata yang tersusun, membaca merupakan proses yang pengaruhnya dapat kita rasakan berkelanjutan. Membaca dapat memudahkan kegiatan sehari hari kita, bahkan memudahkan kita beradaptasi dengan sekitar kita. Seperti yang dikatakan oleh Cole (1963), “Membaca juga dapat menimbulkan rasa aman dan merealisasikan diri dalam kehidupan pribadi seperti hubungan yang lebih baik dengan keluarga dan kelompok, perubahan sikap, ide-ide baru serta semakin menghargai berbagai aktivitas dalam khidupan.” Saya merasa sangat setuju dengan pedapat ilmuwan satu ini, karena pada kenyataannya memang itu yang saya rasakan. Namun, disisi lain saya akui bahwa minat baca di daerah saya sendiri sangat kurang. Saya pernah merasakan menjadi orang yang malas membaca, yang ada di fikiran saya saat itu “Buat apasih liatin rentetan huruf seperti itu?”. Satu satunya hal yang membuat saya mulai membuka buku adalah dari rasa penasaran saya sendiri.
Berdasarkan sedikit pengamatan dan cocoklogi yang saya lakukan, saya menemukan kesimpulan bahwa satu satunya hal yang mendorong seseorang melakukan tindakan dalam hal ini khususnya membaca adalah rasa penasaran seseorang itu sendiri. Rasa ingin tahu tentang bagaimana sebuah proses dapat memberi kita manfaat dapat mengalihkan minat seseorang dari yang mulanya acuh menjadi lebih memperhatikan. Nah, maka dari itu, mendorong kemunculan rasa ingin tahu seseorang merupakan hal pertama yang saya lakukan.
Hal yang dapat saya lakukan adalah terus membaca dan menularkan apa yang sudah saya baca beserta manfaatnya ke orang-orang di sekitar saya. Ketika saya berada di sebuah pertemuan terbuka dengan teman-teman sebaya saya, saya seringkali memancing obrolan yang tidak mereka tebak sebelumnya. Saya menjabarkan beberapa hal yang saya peroleh dari bacaan saya, dan mempengaruhi mereka untuk penasaran terhadap hal yang saya baca. Sejauh yang saya amati, memang tidak terlalu besar progress dari apa apa yang saya praktekan. Namun, beberapa teman saya sudah mulai terpengaruh untuk membuka buku dan memperluas wawasan mereka.
Biodata Penulis,
Halo. Nama saya Aurel Putri, berstatus siswa berusia 17 tahun yang lahir di Jombang pada 16 Juli 2003. Bersekolah di SMAN 3 Jombang, salah satu sekolah yang terletak di tengah kota dengan nuansa menyenangkan. Kalian bisa menghubungi saya vie email **(censored)** , juga melalui whatsapp di **(censored)**, jangan lupa kunjungi media sosial saya, tepatnya instagram dengan username @_aurelptr. Sekian dari says, semangat membaca, mari memberontak dari kebodohan.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar