Athia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibuku Malaikatku

Ibuku Malaikatku

Penulis : Athia

Ibu adalah wanita yang tangguh dan hebat, benar kata pepatah bahwa, “Surga di telapak kaki Ibu” sebab, jasa dan kasih sayangnya tidak dapat dibalas dengan apa pun. Tanpanya, kita sebagai seorang anak tidak akan bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik seperti sekarang ini dan Ibu adalah sosok wanita berhati malaikat. Seberapa durhaka dan berdosa anaknya, Ibu tidak pernah berhenti untuk terus menyayangi, mencintai, dan mendoakan buah hatinya.

Ibuku adalah malaikatku, karena dirinyalah aku bisa hidup dan tumbuh menjadi sosok yang pintar, berbakat, sholehah, dan dewasa. Ibuku adalah sosok penyabar yang penuh cinta dan kasih sayang, sehingga berhasil membuatku merasa menjadi anak yang beruntung karena memiliki Ibu seperti dirinya.

Kala diriku berbuat kesalahan, dia selalu memberikanku sebuah nasehat yang membuatku tersadar akan kesalahan yang kubuat. Ibuku sering memarahiku ketika diri ini melakukan hal tidak baik, tetapi dia tak pernah sekalipun bermain tangan atau berbuat kasar padaku.

Kemarahannya bukan karena dia benci padaku, melainkan karena dia begitu sayang dan teramat mencintaiku sehingga dirinya tak ingin diriku melangkah ke jalan yang salah. Saat aku sedang ada masalah, Ibuku adalah teman curhat dan tempat berkeluh-kesah yang baik lagikan tepat,

Ibuku selalu memberikan pendapat, saran, serta motivasi yang mendorongku untuk bisa berpikir jernih dan mengambil tindakan yang benar dengan kepala dingin tanpa gegabah juga melibatkan emosi dalam menyelesaikan masalah yang kuhadapi.

Jika diriku memiliki pertanyaan untuk menuntaskan rasa penasaranku, Ibuku adalah sosok yang berada di garda terdepan untuk membagikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan menjawab segala pertanyaanku dan jika dirinya tidak bisa menjawab pertanyaanku, Ibu memintaku untuk berpikir kritis seraya membaca buku agar pertanyaanku terjawab dan bisa menuntaskan rasa penasaranku juga menambah ilmu pengetahuanku.

Ibu merupakan malaikat tak bersayap yang menjadi sekolah pertama bagiku, banyak sekali pelajaran dan pengetahuan yang dia berikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepadaku. Tanpa lelah, tanpa mengeluh, dengan hati yang tulus, dan kesabaran penuh, Ibuku selalu memberikan segala hal indah dan terbaik untuk menciptakan kebahagiaan dan ukiran senyum indah di wajahku.

Baginya, kebahagiaanku adalah hal yang utama seakan-akan jika setetes saja air mata kesedihan muncul dari pelupuk mataku, maka dirinya akan merasa gagal menjadi seorang Ibu yang baik untukku. Ibuku adalah sosok terbaik yang selalu berusaha untuk membahagiakanku bagaimana pun caranya, yaa meskipun aku seringkali membuatnya sedih dan marah.

Saat Ibuku sedang sakit pun dirinya tak pernah berhenti untuk melakukan kegiatan dan tugasnya sebagai seorang Ibu dengan menyiapkan sarapan dan bekalku untuk dibawa ke sekolah meskipun saat itu tidak memungkinkannya untuk melakukan aktivitas sehari-harinya seperti biasa. Saat keadaan hatinya sedang gelisah dan pikirannya terbebani oleh suatu hal, Ibuku selalu berusaha sekuat tenaga untuk menutupi kegelisahan dalam dirinya dengan senyum hangat penuh keceriaan.

Kala hadir kesempatan untuk mengunjungi keluarga kami yang berada di luar kota, sebelum memutuskan untuk pergi, Ibuku selalu menanyakan kapan hari libur atau waktu luangku sebab, Ibuku selalu berkata bahwa tidak asik rasanya jika berlibur atau ke luar kota jika tidak lengkap. Itulah Ibuku, dia selalu mengedepankan dan memprioritaskan keluarganya dibandingkan dirinya sendiri.

Aku bangga memiliki Ibu berhati malaikat sepertinya yang bisa menjelma sebagai teman, sahabat, dan guru terbaik sepanjang hidupku. Meskipun segala jasa, cinta, dan kasih sayangnya tak dapat kubalas dengan apa pun, tetapi diri ini bertekad akan selalu menyayangi dan mencintainya selama hidupku.

Aku akan berusaha untuk selalu menciptakan senyum indah penuh kebahagiaan di wajahnya tanpa ada setetes air mata kesedihan dan kekecewaan di wajah cantik itu seperti halnya dia yang selalu memberikan segalanya untuk kebahagiaan dan seulas senyum indah di wajahku selama ini. Terima kasih Ibu, aku menyayangi dan mencintaimu selamanya, dirimu takkan pernah tergantikan dan akan selalu berada di dalam sanubariku.

Bagiku, Ibu adalah wanita mulia berhati malaikat yang harus kita hormati, sayangi, kasihi, dan cintai sepanjang hidup. Janganlah sesekali kita menorehkan luka, kesedihan, dan kekecewaan di dalam dirinya, karena Ibu adalah kunci surga serta kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tidaklah salah Agama kita memerintahkan untuk selalu berbakti kepada Ibu, karena dia adalah sosok wanita yang jasa, kasih sayang, dan cintanya tak dapat kita balas dengan apa pun yang ada di dunia ini.

Athia, lahir di Bondowoso, 14 April 2006. Anak dari lima bersaudara ini merupakan seorang pelajar di SMA Negeri 3 Bondowoso, ia memiliki hobi membaca dan menulis sebuah cerita. Ia mulai menekuni dunia kepenulisan sejak kelas 2 SMP dan telah berhasil mempublikasikan 8 karyanya di aplikasi literasi online bernama Wattpad. Saat ini, Athia juga sedang mengikuti lomba menulis sedunia di mana karya sastra yang dilombakan adalah puisi. Athia dapat dihubungi melalui :

Wattpad : Athiyabany

Instagram : tia_athiyya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post