Ashiilah Wijaya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu, Engkau Hebat

Ibu, Engkau Hebat

Ibu, Engkau Hebat

Oleh: Ashiilah Wijaya

Setiap orang pasti tidak akan terlahir di dunia ini tanpa sosok ibu. Bagiku, ibu adalah segalanya. Uang, tenaga, kesabaran, kasih sayang, semuanya telah ia limpahkan kepada anak-anaknya. Tak terhitung lagi jasa yang telah ia berikan.

Memiliki ibu yang tangguh adalah salah satu anugerah yang paling aku syukuri hingga saat ini. Tanpanya aku bukanlah apa-apa. Dirinya juga telah mengajarkanku bagaimana cara menerima dan menjalani kehidupan yang berat ini.

Terlahir sebagai anak perempuan pertama, membuatku tahu sebagian besar kisah hidup ibuku. Dirinya sering bercerita padaku tentang manis dan pahitnya kehidupan yang telah beliau alami. Tak terkecuali tentang masa pernikahannya, dari awal pertemuan hingga masa di mana kandasnya ikatan suci mereka berdua.

Ayahku berkali-kali menjalin hubungan dengan orang ketiga. Namun, ibu selalu membukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada ayahku. Setelah mengalami banyak masalah seperti itu, ia tidak pernah meminta cerai dan malah memutuskan untuk mempertahankan kehidupan pernikahannya. Jika ditanya alasannya, ia selalu menjawab "Ibu nggak mau anak-anak Ibu tumbuh tanpa sosok ayah. Ibu ingin kalian punya keluarga yang utuh.” Alasan dirinya bertahan tak lain adalah demi aku dan adikku. Saat di mana hatinya terluka parah, justru kehidupan anaknya adalah hal paling utama yang ia pikirkan.

Tak hanya sampai di situ, mereka juga sempat berpisah (talak). Aku tidak tahu pasti apa yang menyebabkan mereka berpisah. Namun, tak lama setelah itu, ayahku mengajukan rujuk kembali. Kehidupan kami kembali berjalan normal.

Sayang, sepertinya ayah belum belajar dari masa lalunya. Setelah rujuk, ternyata ia kembali melakukan hal yang sama, yaitu menjalin hubungan dengan orang ketiga. Dan pada akhirnya mereka berdua resmi bercerai. Saat aku kecil, ketika mereka bercerai, aku hadir di kantor pengadilan tersebut. Tapi aku tidak diizinkan masuk dan harus menunggu di luar bersama keluargaku yang lain. Pada waktu itu aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Hanya ada kebingungan yang menyelimutiku saat aku berada di sana.

Setelah melewati beberapa tahun yang berat menjadi seorang single mother, ibuku bertemu dengan seorang pria. Atas persetujuan kami sekeluarga, akhirnya mereka berdua menikah dan kami berempat hidup berbahagia hingga saat ini.

Jujur, menurutku lahir dan tumbuh di keluarga yang berantakan seperti ini sangat amatlah berat. Masa di mana seharusnya aku dan adikku mendapat kasih sayang dan perhatian penuh dari kedua orangtua, justru harus merasakan kehilangan salah seorang dari mereka di kehidupan kami.

Untunglah, aku dan adikku memiliki ibu yang hebat. Ia mampu membagi waktunya untuk pekerjaan dan untuk merawat kami. Berkat kasih sayang dan pengorbanannya yang besar, kami tumbuh dengan baik tanpa merasakan kurangnya sosok ayah di sisi kami.

***

Terima kasih telah bertahan, Bu. Maaf bila aku masih sering menyakitimu. Berbahagialah sekarang dan jangan biarkan air matamu menetes lagi atas hal yang menyakitkan. Dan selamat hari ibu, aku ucapkan kepada dirimu sang wanita hebat yang telah melahirkan dan merawatku hingga saat ini. I love you.

Profil Penulis

Ashiilah Wijaya, lahir di Bandung, 15 Mei 2007. Ia merupakan anak perempuan pertama dari dua bersaudara. Kini dirinya sedang menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Tanjungpandan.

Membaca, bersepeda, dan menulis jurnal harian adalah hobinya setiap hari. Ia memiliki impian untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Padjadjaran.

Dan di masa depan nanti, dirinya ingin menjadi guru di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk menghubunginya, kalian bisa e-mail ke [email protected] atau melalui Whatsapp di nomor +62 851 6260 5152.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post