anu_paper

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pandemi Official's Blessing
Tema: Bahagia di Masa Pandemi Sumber Thumbnail: @STARember at Weibo

Pandemi Official's Blessing

Aku ingat kalau pagi ini aku terbangun oleh suara petir yang menggelegar bak sinetron Ind*siar. Kalian tahu, suaranya persis ketika tokoh antagonis kena azab. Dan hal ini berhasil membangunkanku dari tidur pagi, juga berhasil membuatku berpikir kalau ajalku sudah tiba. Astagfirullah, lebay. Tapi begitulah keadaannya. Dengan rambut acak- acakan dan nyawa belum terkumpul, aku terduduk di atas kasur. ‘Gila, bikin kaget saja,’ umpatku dalam hati padahal masih pagi. Tolong, jangan ditiru.

Setelah kesadaran mulai terkumpul, aku berniat untuk mengisi absen lewat go*gle classro*m. Kutekan pelan tombol power hp yang segera menampilkan senyuman manis salah satu karakter dari donghua favoritku. Hatiku berdebar. Bukan, bukan karena karakter itu mukanya kelewat tampan (tapi memang tampan, sih), hatiku berdebar kaget karena jam telah menunjukkan angka delapan lewat entah berapa menit, aku lupa. Aduh, aku telat bangun padahal hari ini harus menyerahkan tugas dan mencari referensi untuk lomba. Salahkan novel yang kubaca sampai larut malam. Mau bagaimana lagi, plotnya seru.

Kembali ke cerita.

Dengan kaki yang masih rada lemas, aku berlari ke dapur dan menemukan Mamaku di sana. Sibuk dengan... Apapun yang dilakukan seorang ibu di pagi hari. Mataku segera melihat keluar jendela, mendapati langit kelabu bersama rintik- rintik hujan. “Tami, kamu kenapa?” tanya Mama melihat penampilan anaknya yang acak- acakan. Aku balas memandang Mama, dengan sedih berkata, “Hujan, ma. Padahal hari ini mau kumpul tugas trus bayar untuk kelas menulis.” “Cuma rintik kok, kamu bisa pergi. Tapi siapa yang mau mengantarmu ke sekolah?” tanya Mama lagi. “Coba aku telpon Papa,” jawabku kemudian mengambil hp.

Intinya, pagi itu aku berhasil membayar untuk kelas menulis. Tapi, aku gagal mengumpul tugas karena gurunya berhalangan datang. Apa boleh buat, takdir telah berkata demikian. Dan sebagai manusia kurang beruntung, hamba hanya bisa menerima. Habis- habis tenaga saja, duh.

Adegan di atas merupakan salah satu hal yang merepotkan selama pandemi ini berlangsung, menurutku. Tapi selebihnya, tidak apa- apa. Jujur, sama seperti kebanyakan siswa di Indonesia yang pernah berdoa semoga sekolah libur sampai satu tahun, aku menikmati ini.

Jarang aku bisa mendapatkan me time. Dimana aku bisa puas rebahan sambil balajar (sedikit info. Selama kelas menulis online tadi, tak ada waktu aku tidak rebahan. Mohon maafkan siswa pemalas ini), tak perlu khawatir kalau bangun agak telat, lebih banyak waktu untuk menuliskan semua plot bertema fantasi yang meminta dikeluarkan dari kepala, dan masih banyak lagi kesenangan yang kuperoleh dari libur pandemi sebagai seorang ambivert.

Yah, meski aku harus mengikhlaskan jabatan Ketua Divisi Komunikasi Dalam Bahasa Asing karena terhalang pandemi dan kekhawatiran orang tuaku. Setidaknya balasan yang kudapat setimpal. Bisa leluasa menonton donghua dan membaca novel serta menulis gila- gilaan, sedikit mengurangi ketidakrelaan di hati karena kehilangan jabatan. Jadi, aku menganggap kondisi ini sebagai berkah dari pandemi. Sebuah berkah dari kebusukan virus corona, hmm... tidak buruk. Benar, ‘kan?

Sudah lebih dua ratus kata, ah saatnya berhenti.

Friendly Note:

Donghua: animasi Tiongkok, merujuk pada animasi yang dibuat di China.

Me time: meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Ambivert: merupakan salah satu kepribadian manusia yang merupakan gabungan dari kepribadian ekstrovert dan introvert.

Sumber: Google- sama

Penulis ingin menyampaikan seusatu:

Kalau kalian mengenal pelesetan judul tulisan ini, berarti kita menunggu donghua yang sama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post