Annisa Divya Maharani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesabaran dalam Lapis Legit Khas Lampung

Kesabaran dalam Lapis Legit Khas Lampung

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 34 provinsi, sehingga memiliki beragam suku bangsa dan budaya. Selain itu juga memiliki bahasa, pakaian, dan adat istiadat yang beranekaragam. Begitupun dengan makanan khas masing-masing daerah. Terdapat berbagai macam jenis masakan dan kue pada masa lampau yang merupakan hasil perpaduan budaya, yang di diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah kue lapis legit yang berasal dari Lampung.

Provinsi Lampung yang terletak di ujung selatan pulau Sumatra merupakan tanah kelahiranku di mana aku dilahirkan dan dibesarkan. Sehingga aku sudah tidak asing lagi dengan kue lapis legit Lampung yang rasanya membuat kita ketagihan ingin menikmatinya terus menerus.

Lapis legit merupakan hasil resep perkawinan antara Indonesia dan Belanda, yang secara turun temurun di jaga kelestariannya hingga sekarang. Dinamakan lapis legit karena bentuk serta cita rasa dari adonan kuenya yang berlapis lapis, dan rasanya legit ketika dimakan. Sejak kecil aku sering melihat proses pembuatan kue ini di acara-acara yang di adakan oleh keluargaku. Kue tradisional ini membutuhkan banyak telur ayam di dalam adonannya. Lapis legit khas Lampung sedikit berbeda dari lapis legit lainnya, yaitu tidak menggunakan tepung terigu di dalam adonannya, dan menggunakan lebih banyak kuning telur ayam.

Satu adonan kue lapis legit ini biasanya menggunakan kurang lebih 40 butir kuning telur ayam. Adonan kuning telur ini ditambahkan dengan mentega, gula pasir, dan susu kental manis. Kemudian adonan tersebut dikocok hingga tercampur merata. Agar adonan terasa lebih kenyal, diberikan sedikit bubuk agar-agar. Selain itu, keunikan lapis legit khas Lampung terletak pada proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional. Kue khas Lampung yang masih "asli" biasanya menggunakan cetakan dari bahan kuningan yang dipanaskan di atas bara api.

Proses pembuatan kue ini membutuhkan beberapa tahapan yang memerlukan kesabaran, karena pembuatan kue yang berlapis-lapis dan berbagai macam warna dalam satu adonan. Adonan yang sudah jadi kemudian di tuang ke dalam Loyang kuningan yang sudah di panaskan terlebih dahulu. Setelah di cetak di dalam loyang, adonan kue lapis legit di matangkan dengan teknik pemanggangan tradisional yang biasa disebut "di kekep" dengan tutup tanah liat yang sebelumnya sudah di panaskan. Teknik ini biasanya lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan oven kompor atau oven listrik.

Keunggulan dari teknik kekep adalah tingkat kematangan bisa diatur sendiri sesuai selera, karena bara api pemanggangan di kontrol secara terus menerus sehingga memberikan cita rasa tersendiri setelah kue sudah matang. Proses pemanggangan ini dilakukan secara berulang–ulang, lapis demi lapis sampai ukuran yang di inginkan.

Lapis legit khas Lampung ini disuguhkan oleh masyarakat Lampung pada hari-hari besar maupun pesta perayaan lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kue lapis legit ini sudah banyak di jual di toko-toko kue maupun di pusat oleh-oleh khas Lampung dengan berbagai macam variasi warna dan rasa. Banyak wisatawan dari luar Lampung yang membeli lapis ini sebagai oleh-oleh, sehingga membuat lapis legit Lampung banyak dikenal dan digemari di luar provinsi Lampung.

Dari ceritaku ini selain memperkenalkan kue tradisional khas tanah kelahiranku, aku juga ingin mengajak teman-teman sebagai generasi muda penerus bangsa, tetaplah melestarikan dan mencintai kue-kue tradisional di daerah kalian masing-masing di manapun kalian berada. Sehingga resep turun menurun dari leluhur kita tidaklah punah dan mempunyai cerita tersendiri yang patut dikenang dan dibanggakan oleh kita semua.

Kita juga dapat mengambil pelajaran dari semua proses pembuatan kue lapis legit di atas, di mana membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan lapisan kue yang sempurna. Jadi dalam hidup ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik janganlah menyerah karena segala sesuatunya membutuhkan proses dan kesabaran.

Profil Penulis

Namaku Annisa Divya Maharani, teman-teman dapat memanggilku Divya. Aku dilahirkan di kota Metro, pada tanggal 30 Januari 2012 dari kedua orang tua hebatku, apt. M. Ridwan Wibowo, S.Farm., M.M. dan apt. Ari Diantini, S.Si. Aku merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini aku duduk di kelas 5 SD Muhammadiyah Metro Pusat. Aku tinggal di Perumahan Metro Indah Kav.23 Ganjar Asri Metro Barat, Kota Metro – Lampung.

Nomor WhatsApp: 087893154255

Alamat E-mail: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post