Menggapai Mimpi Di Jalan Allah

Oleh:Anisa Nadifatul Qolbi

Sebagai seorang pelajar kita seharusnya memiliki sebuah impian untuk kita capai. Bukan hanya sekedar mimpi yang dijadikan wacana. Akan tetapi, sebuah mimpi yang harus diusahakan dan dilatih agar mimpi tersebut terwujud sesuai dengan harapan. Maka dari itu inilah aku dalam mewujudkan mimpiku.

Aku memiliki sebuah impian untuk menjadi seorang penceramah sekaligus pendakwah yang sukses. Aku ingin mengajak orang-orang untuk mendengarkan ceramahku dan mengamalkannya di kehidupannya masing-masing.

Aku memiliki motivator atas impianku itu. Motivatorku adalah Wirda Mansur putri dari ustad Mansur, ia adalah penceramah sekaligus pendakwah muda, ia juga seorang penulis dan juga seorang hafidzah. Melihat Wirda Mansur aku bermimpi ingin menjadi sepertinya kelak.

Ketika aku melihat banyak sekali anak-anak remaja yang terjerumus dalam lubang dosa seperti, pacaran, zina, minum minuman keras dan lain sebagainya. Itu semua menggerakkan hatiku untuk mengajak mereka kembali pada jalan yang lurus. Bukan hanya remaja akan tetapi banyak juga orang, baik itu muda ataupun tua. Aku merasa ingin menyampaikan kepadanya bahwa yang mereka lakukan itu merupakan jalan yang salah. Akan tetapi aku susah untuk menyampaikannya.

Mulai sejak itu aku memutuskan untuk mondok di pondok pesantren dan memperdalam ilmu agama agar kelak aku bisa menyampaikannya pada masyarakat luar. Karena kebetulan di pondok pesantrenku ada sebuah program muhadhoroh setiap malam Minggu. Itu merupakan sebuah peluang untuk mengejar mimpiku.

Jadilah aku mulai berlatih berceramah. Aku memulai semunya dari nol, dari aku yang tidak bisa apa-apa, dari aku yang grogi untuk berbicara di depan banyak orang. Ketika itu, aku pernah diminta maju kedepan oleh MC. Seketika apa yang ingin aku sampaikan seketika hilang di benakku. Sehingga aku harus mencobanya lagi dan lagi. Sampai saat ini rasa grogi ketika ingin maju ke depan itu masih ada dan alhamdulilah aku sudah bisa mengaturnya, sehingga ketika dipanggil ole MC dan maju ke depan banyak orang aku bisa menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan dengan lancar.

Dan bukan hanya disitu aku melatih diriku ketika waktu perpulangan pondok tiba. Aku memanfaatkan waktu yang aku punya untuk mulai berlatih berceramah kepada tetangga sekitar rumahku secara kecil-kecilan. Hanya ada beberapa orang saja, mulai dari anak kecil yang masih sd dan beberapa nenek-nenek. Tapi itu sangat berguna untukku untuk melatih diriku dalam berceramah. Aku belum berani untuk menyampaikan ceramahku di depan masyarakat luas karena adanya keterbatasan ilmu yang aku miliki. Jadinya aku masih ingin menunutut ilmu agama lebih dalam lagi, agar kelak bisa berceramah di depan masyarakat luas. Dan bisa menjadi seseorang yang hebat seperti Wirda Mansur, yang bermanfaat untuk orang banyak.

Bismillah dengan dukungan kedua orang tuaku aku akan semakin semangat lagi untuk belajar dan melatih diri agar bisa menjadi lebih baik lagi dan lagi. Ayah dan ibuku selalu mengajarkanku untuk terus bersemangat dalam mengejar apa yang aku impikan.

Kata ayah "sukses itu tergantung dari niat dan usaha yang kita miliki dan juga jangan lupa sama allah karna mau secapek apa kita usaha, kalau tidak disertai doa maka akan sia sia". Dari wejangan ayah, aku pun berikhtiar dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam mencapai impianku. Dan bisa menyampaikan apa yang ingin kusampaikan kepada dunia. Dan semua itu hanya bisa dicapai apabila Allah meridhaiku. Karna kunci kesuksesan seorang bergantung pada takwanya kepada Allah, baktinya kepada orang tua dan memperbanyak doa.

BIODATA PENULIS

Assalamualaikum wr wb, perkenalkan namaku Anisa Nadifatul Qolbi, biasanya aku dipanggil Anisa. Aku sekolah di MtsN 1 Jember dan sekarang aku duduk di bangku kelas 9 Tsanawiyah. Hobiku adalah menulis diary dan bersepeda. Umurku 15 tahun, aku lahir di Jember tanggal 7 November 2007. Alamatku di desa Cangkring dusun Krajan kecamatan Jenggawah kabupaten Jember Jawa Timur. emailku **(censored)**. Nomer telfonfonku **(censored)**. Sekian, wassalamu'alaikum wr wb.