Anisa Kamilia Malika

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pendidikan Pengantar Kesuksesan

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh, haii semuaa. Sebelumnya ijinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya adalah Kamilia. Setelah itu mari kita bahas tema bulan ini “Pendidikan: Jalan Terang Mencapai Kesuksesan.”

Menurut kalian, pendidikan itu penting gak sih? Menurut saya sih penting yah, mengapa demikian? Menurut saya dengan adanya pendididikan, kita bisa belajar, dan kita bisa berilmu. Jika diingat-ingat pedidikan merupakan salah satu aspek yang membebaskan kita dari penindasan. Maka dari itu, pendidikan penting bukan?

Kecerdasan begitu diperlukan oleh semua orang. Jika kita tidak berilmu, maka akan mudah dibodohi. Kecerdasan juga dapat membawa kita kepada jalan kesuksesan. Banyak orang diluaran sana yang tidak berkecukupan. Namun dengan kecerdasan yang mereka miliki. Mereka bisa sukses, sampai dapat memperkerjakan orang lain.

Kita belajar selama duabelas tahun lamanya, untuk apa? Itu semua bertujuan agar kita tidak ditindas. Beberapa orang-orang di negara ini masih saja ada yang tidak bisa baca-tulis. Nah hal itu yang membuat mereka cepat dibodohi oleh orang lain. Mereka dimanfaatkan kekuragannya merka untuk keuntungan orang lain.

Maka inilah sebab adanya pendidikan. Kita bisa maju dengan kecerdasan yang dimiliki. Bermimpilah setinggi langit, selagi itu hal yang baik, dengan belajar dan bersungguh-sungguh InsyaAllah kita bisa menggapainya.

Pendidika tlah mudah kita dapatkan dimana saja. Pendidikan bukan hanya bisa kita dapatkan dari bangku sekolah, salah satunya dari pengalaman. Kita bisa belajar dari pengalaman, entah pengalaman baik maupun buruk. Percayalan pengalaman merupakan guru terbaik yang kita miliki.

Bukankah pendidikan merupakan jalan mencapai kesuksesan? Nyatanya tlah banyak orang yang sukses karena pendidikan, mereka menempuh pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi.

Ada seorang perempuan dari keluarga yang kurang mampu, orang tuanya hanya bekerja sebagai petani. Rumahpun masih berbilik bambu, ia nekat melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Meskipun dari keluarga yang kurang mampu, namun dia yakin, ia bisa menyelesaikan kuliahnya dan sukses.

Selama bersekolah, ia slalu menaiki sepeda untuk sampai kekampusnya. Setiap hari ia slalu giat ke kampus, dan belajar dengan bersungguh-sungguh. Setiap pulang sekolah, ia akan pergi ke sawah untuk membantu kedua orang tuanya.

Suatu hari, ketika ia tengah berangkat ke kampus, tetangganya menyapa dirinya. “Eh mau berangkat kerja yah? kerja dimana? toko?” Ia hanya tersenyum mendengar penuturan tetangganya itu. Tetangganya hanya bermaksud merendahkan dirinya, bukan ingin menyapanya. Dia tak menjawab sepatah katapun, hanya tersenyum dan melanjutkan perjalannnya. “Perempuan kok kerja di toko sih, kenapa gak bantu orang tuanya aja di sawah” tutur tetangganya saat ia tlah pergi, namun masih bisa ia dengar.

Di saat hari pengumuman kelulusan tlah tiba, ia di nyatakan lulus. Orang-orang sekitar pun terkejut ketika mendengar kabar tersebut. Mereka semua bertanya-tanya “kapan dia kuliah?” “Bukankah dia selama ini hanya kerja di toko? Lalu kapan dia kuliah?”

Selama ke kampus, buku-buku yang ia bawa memang selalu terbungkus dalam tasnya, makanya banyak yang mengira dia bekerja bukan kuliah.

Saat ia di nyatakan lulus, senyum kebahagiaan slalu tak luput dari bibirnya. Akhirnya ia bisa membalas apa yang dikatakan oaring-orang terhadapnya, “perempuan kok kuliah? Sekolah tinggi-tinggi gak kasian sama orang tuanya? toh akhirnya juga nanti di dapur”

Setelah ia mendapat pekerjaan, hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sekarang ibunya tak lagi bekerja, hanya ayahnya. Namun meski masih bekerja, pekerjaan ayahnya tak sekeras dulu. Setelah ini ia akan membantu orangtuaya menyekolahkan kedua adiknya. Hal ini ia lakukan agar ayahnya tak bekerja sekeras dulu lagi, dan ingin melihat kedua adiknya sukses. Rumah yang dulu hanya berdindingkan bilik banbu, sekarang tlah berubah batu bata. Ia bersyukur bisa membahagiakan orang tuaya, yang tlah berkorban untuknya, apalagi dulu saat menyekolahkannya.

Bagaimana? Apa hal yang bisa kalian petik dari cerita di atas? Bukankah benar, pendidikan memang sebegitu pentingnya bagi kehidupan? Ia bisa sukses karna pendidikan, hidupnya pun lebih baik setelah ia sukses karna pedidikan yang slalu bersamanya Selama ini.

Jika ada orang yang berkata seperti di cerita itu ”perempuan kok sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya di dapur juga.” Memang semua perempuan akan slalu di dapur bukan? Bahka para perempuan yang kaya saja masih suka masak sendri di dapur. Bukankah perepuan adalah Madrasah pertama untuk ananya kelak? Maka tidak salah kan jika perempuan menempuh pendidikan setinggi-tingginya?

Semoga kita semua bisa sukses dan selalu dekat dengan pendidikan. Belajalah setinggi-tingginya sampai dirimu dikenal oleh banyak orang karna kecerdasanmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post