Tsunami Aceh
Tsunami di Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember tahun 2004 yang merupakan salah satu bencana alam terbesar di Indonesia.
Adanya lempeng yang bertabrakan membuat getaran memicu gelombang laut setinggi 30 meter, yang menghanyutkan provinsi Aceh. Dalam sekejap, puing-puing kapal dan bangunan runtuh dan hanyut bersama gelombang tsunami, dan itu menyebabkan korban meninggal mencapai 230.000 jiwa lebih, 500.000 orang kehilangan tempat tinggal, hingga Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 3 hari sebagai hari berkabung. Seluruh dunia hadir mengulurkan tangan membantu Aceh, proses rehabilitasi dan rekontrusksi berlangsung sejak 2005 hingga 2009 berhasil memulihkan kondisi Aceh. Rumah-rumah dan berbagai infrastruktur terbangun selama itu. Hal tersebut sangat disyukuri oleh seluruh masyarakat Aceh, dapat dilihat dari banyaknya monumen berbagai Bahasa di dunia berada di lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.
Hingga saat ini setelah beberapa tahun berlalu, masyarakat Aceh setiap tahunnya memperingati bencana tsunami dengan doa bersama, namun hal tersebut tidak hanya menjadi peringatan tetapi dapat menjadi pembelajaran masyarakat akan pentingnya pendidikan kebencanaan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
MasyaAllah
MasyaAllah