Bu Tri, Guru Hebatku

Oleh Angelita Agisca Ababil

Menjadi guru suatu pekerjaan yang berjasa. Karakter setiap guru berbeda-beda. Cara mendidik dan mengajarkan juga beragam. Tugas guru itu sangatlah mulia. Karena, berkat jasa para guru aku bisa berkembang seperti saat ini. Sangat pantaslah guru itu disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Karena, kita yang hidup sukses meraih berbagai prestasi di dunia ini, berkat jasa guru. Aku mempunyai guru impian. Guru tersebut bernama Bu Tri. Bu Tri adalah kepala sekolah di sekolah dasarku. Beliau orang yang tinggi, cantik, gagah, cerdas, dan intinya beliau adalah guru yang terhebat. Banyak guru SDku yang hebat. Tetapi, Bu Trilah yang membuatku sangat kagum. Beliau selalu bersemangat untuk memajukan sekolah. Sekolahku tidak terlalu di kenal banyak orang. Sekolahku bisa dibilang sekolah terpencil. Pernah ada suatu kejadian, di mana aku sudah lelah untuk berjuang. Patah semangat. Di situlah, Bu Tri memberiku motivasi yang hingga saat ini masih kuingat. "Janganlah putus semangat. Teruslah berjuang. Masih ada harapan suatu saat nanti. Kalah satu kali itu wajar, dua kali bisa dimaklumi, dan ke tiga kali insyaallah pasti bisa. Ini semua masih awal. Jangan takut akan kegagalan. Justru dari kegagalan itu, akan membuahkan hasil yang sempurna. Kegagalan bukanlah suatu kehancuran atau akhirnya. Tetapi, awalnya suatu kesuksesan. Teruslah maju. Sesekali lihatlah perjuangan yang pernah kamu alami" Itu yang di katakan beliau kepadaku. Cara beliau berbicara saja sangat lantang dan bijaksana. Seketika hatiku membara. Hatiku berdebar cepat, seolah aku di suruh untuk bangkit lagi. Perjuangan apa yang telah beliau lalui, sampai semangat beliau seperti menyalur kemana mana. Tak hanya aku saja, teman-temanku pasti juga merasakan hal yang sama sepertiku. Setiap kali aku bertemu dengan beliau aku dibuat terkesan akan kegigihannya, keteguhannya, kecerdasannya, ketelatenannya, dan kemuliaan hati beliau. Beliau orang yang bijaksana. Dalam hal apapun itu, beliau seolah tak pernah pantang menyerah. Aku bersyukur bisa bertemu beliau. Semoga suatu saat nanti aku bisa seperti beliau. Bahkan, kalau bisa aku ingin melampau beliau. Aku ingin membuat beliau bangga.Tidak hanya beliau saja. Aku yakin semua guru pasti sudah berusaha keras untuk menjunjung anak didiknya sampai sukses. Tak ada guru yang menginginkan anak didiknya gagal. Meskipun gagal, mereka rela terus mengajari anak didiknya sampai berhasil. Menjadi guru mempunyai tanggung jawab yang besar. Guru harus selalu bersabar dalam mengajar, berjuang untuk keluarga, dan bekerja keras demi diri sendiri dan untuk orang lain. Guru membagi ilmu pengetahuan yang mereka tahu untuk masa depan para pemuda pemudi harapan bangsa. Aku ada pesan buat guru-guru hebat di luar sana. Kalian adalah pilar pendidikan yang paling penting dalam memajuan bangsa ini. Teruslah berkarya. Kalian adalah orang tua di sekolah yang menjaga aku seperti keluarga kalian sendiri. Perjuangan dan jerih payah kalian selama ini tidak akan sia-sia. Jagalah kesehatan kalian guru. Tanpa kalian aku bukanlah apa-apa. Jasa-jasa kalian akan selalu kukenang di hati. Terima kasih, guru. Aku berharap tulisanku ini akan di baca oleh Bu Tri. Jika takdir, pasti tulisanku akan tersampaikan kepada beliau. "Lihatlah Bu, muridmu ini tidak akan bisa dikalahkan oleh siapapun. Muridmu ini akan terus berusaha menggapai cita-citanya. Di manapun keberadaan Bu Tri sekarang, semoga Bu Tri diberi kesehatan, keselamatan, dan keberkahan oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal 'alamin.

Jember, 11 November 2022

Biodata Penulis

Hai hai semua, perkenalkan nama aku Angelita Agisca Ababil, lahir di Batam pada 09 Agustus 2008, aku bersekolah di MTs Negeri 2 Jember, e-mail aku [email protected], Jika kalian ingin menghubungi aku silahkan ke nomor 088217188568. Sekian terima kasih.