Le Ouverture

~Tanpa disadari, dalam sekotak paket yang terkadang datang dalam bentuk luka, air mata, dan keterbatasan, Tuhan menyertakan sebuah cangkir. Setiap pagi, diisi-Nya cangkir itu dengan harapan, ketabahan, kekuatan, semangat, dan sukacita yang manis; maka teguklah.

+++++

Andai tiap kisah kehidupan dapat dipilih, tentu tak semuanya menjadi sekarang, tak sepenting yang kita butuh. Tapi apa yang terjadi dengan 'barang buangan' yang dipandang sebelah mata oleh manusia lainnya?

Andai tiap kisah kehidupan dapat dipilih, akankah semua manusia dapat bahagia?

Apakah perbedaan akan terlihat seburuk itu?

Bukankah pelangi yang warnanya berbeda saja terlihat indah?

Bukankah keindahan pelangi dapat tercipta dari adanya ketidaksempurnaan?

Bukankah lebih baik menyalakan lilin daripada terus menerus mengutuk kegelapan?

Lalu apalah kita? Yang hanya menikmati keindahan tanpa melihat tiap kepedihan yang melatar belakanginya?

Semoga aku dapat membantumu dalam mendalami sepotong kepedihan yang diaduk luka, air mata, peluh, sakit, perih, dan keterbatasan. Namun ingatlah selalu, kopi yang manis selalu berawal dengan serbuk pahit yang dicampur dengan gula ataupun susu. Begitu pula hidup, ia akan selalu dicampur dengan harapan, ketabahan, kekuatan, semangat, dan suka cita manis. Yang membuat kopi manis, ia melewati susah dan panas untuk menjadi kopi lezat andalan. Kini kupersilahkan kau untuk memilih. Kau bisa memilih, biarkan susahnya kehidupan menimpa dan menjatuhkanmu begitu saja, atau kau mau tercampur menjadi sesuatu yang tak kau duga?

Ingat saja,

Anak panah perlu mundur untuk melesat ke udara secepat kilat

Mutiara perlu terendam begitu lama untuk menjadi idaman semua orang

Begitu pula dirimu.

Aku tunggu sampai kau siap melebarkan sayapmu dan terbang jauh

.

.

Semoga kau berhasil... Bravo pour toi!

Semoga kau menyematkan nama Allah di tiap langkahmu

[Ungaran, Juin 04 2020]