Alya Rizkyna Safira

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengukir Prestasi dari Butiran Kata

Hai. Tema tulisan pada periode bulan Agustus ini adalah “Semangatku Meningkat, Prestasiku Berlipat."

Sebelum melanjutkan tulisan ini, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Karena ada pepatah yang mengatakan ''Tak kenal maka tak sayang". Perkenalkan nama saya Alya Rizkyna Safira, atau akrabnya dipanggil Fira. Saya bersekolah di SMP Negeri 5 Pamekasan dan saat ini telah menjadi siswi kelas 9. Tak teras, sudah 3 tahun saya menempuh pendidikan di SMP Negeri 5 Pamekasan. Selama menjadi peserta didik di sana, saya telah melewati berbagai hal sehingga memiliki banyak pengalaman belajar karena materi pelajaran sudah dikuasai dengan baik. Saya bersyukur bisa bersekolah. Terkadang di luaran sana masih banyak anak-anak yang tidak seberuntung saya. Banyak orang yang mengatakan bahwa bersekolah hanya akan membuang-buang uang, waktu, dan menguras tenaga. Ada juga yang mengatakan "Daripada bersekolah, lebih baik uangnya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari". Padahal, pendidikan merupakan aspek penting pendorong bangsa Indonesia untuk menciptakan generasi penerus yang unggul di segala bidang. Dengan bersekolah para generasi penerus bangsa dapat memiliki bekal berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk membangun negeri yang sukses.

Tahun 2022 memberi banyak kenangan dihati saya. Menjadi seorang siswi sekolah menengah pertama memanglah tidak mudah, butuh proses dalam memahami suatu materi pembelajaran. Persaingan antar siswa dan siswi yang ingin meraih prestasi dan mendapatkan predikat sebagai pelajar terbaik semakin sengit. Tidak ada kata istirahat sejenak, jika ingin tetap menjadi nomor 1. Saya adalah siswi yang tidak meraih prestasi di bidang akademik ataupun non-akademik sekalipun. Hingga pada bulan Oktober 2022 lalu, bapak kepala sekolah mendatangi kelas saya dan memberi informasi bahwa ada lomba menulis surat. Beliau menawarkan saya dan teman-teman untuk mengikuti lomba tesebut. Di saat beliau menanyakan kesanggupan saya untuk berpartisipasi dalam lomba tersebut, kebingungan melanda hati. Keinginan saya yang telah lama terpendam di dalam pikiran, sebentar lagi akan terwujud. Saya ingin menjadi seorang penulis. Tetapi di sisi lain, kebingungan dan kegelisahan yang melanda justru membuat saya takut untuk melangkah dan memulai awal mimpi menjadi seorang penulis. Di samping itu, beliau memberikan semangat kepada anak didiknya untuk menjadi siswa yang berprestasi. Semangat yang beliau berikan membuat saya termotivasi untuk menjadi salah satu siswi berprestasi di sekolah.

Sehari sebelum lomba tersebut terlaksana, saya dan teman-teman dari kelas lainnya dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Di sana kami diberi pengarahan tentang bagaimana cara menulis surat yang baik dan benar. Kami diarahkan ke perpustakaan sekolah dan juga ditugaskan untuk menulis surat di atas selembar kertas sebagai contoh. Pada waktu itu saya bingung karena tidak memiliki ide untuk menuliskan surat tersebut. Sehingga hal pertama yang saya lakukan adalah berkeliling perpustakaan dan mencari sebuah buku yang sekiranya akan memberikan inspirasi menulis. Di perpustakaan sekolah banyak sekali macam buku. Mulai dari buku pelajaran, novel, kumpulan cerpen dan puisi, dongeng anak, kamus bahasa, dan lainnya terkait dengan informasi yang dibutuhkan para pelajar. Setelah membaca beberapa buku, akhirnya saya mendapatkan ide untuk isi surat yang akan dituliskan. Saya suka sekali membaca, karena itu merupakan kegiatan yang menyenangkan. Manfaat dari membaca itu banyak, salah satunya kita bisa mendapatkan hal baru yang belum diketahui sebelumnya.

Selain membaca buku, saya juga suka menulis cerpen ketika ada waktu senggang. Menulis cerpen tidak semudah yang terlihat. Menyusun butiran kata yang berbeda sehingga membentuk sebuah kalimat utuh itu cukup sulit untuk dilakukan. Sehingga, butuh lebih banyak mengetahui berbagai macam kata yang akan digunakan untuk menyusun sebuah cerpen. Selain kata, ide juga menjadi gagasan utama dalam pembuatan sebuah cerpen. Meskipun demikian, saya tidak pernah menyerah dan tetap mencoba sampai bisa.

Tanggal 30 Oktober 2022, tepatnya pada hari Minggu, pukul 07.00. Para peserta lomba menulis surat untuk bapak Bupati Pamekan datang ke Cafe Literasi yang terletak di belakang perpustakaan umum. SMP Negeri 5 Pamekasan mengirimkan siswanya yang berjumlah 8 orang untu ikut berpartisipasi. Lomba menulis surat untuk bapak Bupati Pamekasan ini diadakan untuk memeriahkan hari jadi kota Pamekasan ke-492. Peserta lomba sebanyak 45 orang akan dipilih mulai dari jenjang SD sampai SMA dan karya tulisnya berupa surat akan dijadikan sebuah buku.

Lomba dimulai Pada pukul 08. 10 karena masih menunggu peserta lain yang belum datang. Sembari menunggu peserta lainnya yang belum datang, kami memesan minuman yang dijual di Cafe Literasi.

Lomba pun dimulai. Peserta jenjang SMP bernomor ganjil berada di cafe literasi, sedangkan yang genap di dalam perpustakaan. Sebelum lomba dimulai, psra peserta diberikan selembar kertas untuk menuliskan surat mereka. Dikertas itu akan ditulis surat sebanyak 350 kata untuk jenjang SMP. Waktu yang diberikan untuk menulis surat adalah 60 menit. Tak terasa waktu cepat berlalu. Setelah 60 menit berlalu, para peserta segera mengumpulkan kertas yang erisi surat tersebut kepada panitia. Setelah itu, lomba dinyatakan selesai.

Beberapa hari setelahnya... Ternyata saya dinyatakan masuk dalam kategori 15 besar penulis surat untuk bapak Bupati Pamekasan. Saya mendapatkan urutan ke 14, dan tentunya surat yang sudah tertulis akan dibukukan. Saat itu, saya merasa bingung. Bagaimana bisa hal itu terjadi. Tetapi saya juga bersyukur karena hal tersebut membuat rasa semangat untuk terus mencoba dan belajar menulis semakin membara dalam diri ini. Semangat untuk meraih mimpi menjadi seorang penulis novel hebat telah berkobar seperti api unggun di tengah perkemahan malam. Hal tersebut terus saja memotivasi saya untuk rajin menulis dan membaca.

Tidak sampai di situ... Saya mengikuti lomba menulis cerpen yang diadakan oleh media guru setiap bulannya dengan tema berbeda. Hal tersebut saya lakukan untuk menambah pengalaman di bidang menulis. Dari bulan November sampai Maret, tulisan tersebut masuk dalam daftar peserta yang menang. Bagi peserta yang masuk dalam daftar pemenang, tulisan mereka akan dibukukan bersama dengan karya milik penulis lainnya. Satu langkah kecil sudah saya lakukan untuk menggapai impian. Hal itu membuat saya bersemangat untuk terus berkarya dan dapat menginspirasi banyak orang. Untuk kedepannya ada lebih banyak lagi proses yang harus dilalui untuk mencapai mimpi menjadi seorang penulis hebat. Saya bersyukur, bisa sampai dititik ini dengan dukungan dan doa orang tua yang menyertai. Tanpa semua dukungan dari mereka, saya tidak yakin bisa sampai di titik ini. Tapi saya bangga dengan prestasi yang bisa diraih saat ini. Karena bisa membuat kedua orang tua saya tersenyum bangga atas semua pencapaian yang didapat.

Perjalanan saya untuk menggapai mimpi menjadi seorang penulis novel hebat masih terbilang sangat panjang. Pengalaman saya di bidang menulis masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Dengan berusaha, saya yakin bisa untuk menggapai impian menjadi seorang penulis hebat. Sudah banyak hal yang telah saya lakukan untuk mengembangkan potensi menulis. Mungkin saja suatu hari nanti impian saya akan terwujud. Sehingga semua usaha saya yang telah mengerahkan seluruh pikiran, tenaga, dan waktu itu tidak akan sia-sia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post