Aliva Jesika

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menunggu yang Seharusnya Tak Ditunggu

Nama : Aliva Jesika

Instansi : SMKN 1 Tanjungpinang

Menunggu yang Seharusnya Tak Ditunggu

Mataku sembap, seharian tidak makan dan tidak keluar kamar. Walau dipujuk dan dirayu lewat ketukan pintu oleh mama, aku tetap bersikeras untuk mendapatkan izin. Setelah berjam-jam di kamar, aku pun merasakan lapar. Aku keluar dari kamar dengan mata setengah panda dan rasa gengsi yang tinggi. Ketika aku keluar kamar, ternyata aku disambut dengan tiket untuk pergi ke Yogyakarta.

Rasanya bercampur aduk, antara senang, sedih, dan takut. Tapi menurutku semua itu bisa dilewati, seberat apapun yang aku rasakan. Walaupun sedikit malu karena mendapatkan tiket dengan cara merajuk, hehehehe. Pada saat itu juga aku langsung membereskan koperku yang berisi pakaian, skincare, snack, dan perlengkapan lainnya,

Keesokan harinya, aku sudah siap untuk berangkat, dengan double mask sebagai senjata jitu waktu itu. Dari awal menginjakkan kaki ke tanah untuk berlabuh hingga ke kota tua, kulakukan semuanya dengan diriku sendiri saja. Karena tujuanku harus transit bermalam, aku menginap dirumah temannya mamaku yang direkomendasikan olehnya.

Tiba dimalam hari, cacing diperutku sudah meniupkan terompet nyaringnya seperti burung gagak. Maka aku pun mencari makan di dapur, hanya ada mie yang mereknya sangat asing bagiku. Kata orang melayu, "sedap tak sedap makan ajelah. Begitu terlewat memori kalimat itu di kepalaku, mie itu langsung aku rebus. Ketika aku mencicipi satu sendok, bukan lagi terompet si cacing, gajah pun menendang-nendang perutku. Sungguh, perutku menolak dengan kasar.

Pagi yang cerah, disambut dengan mentari pagi. Aku pergi menuju bandara untuk berangkat ke Yogyakarta. Pertama kali aku pergi sendiri, seperti orang dewasa yang memiliki KTP, padahal umurku masih 15 tahun. Sungguh membingungkan, seketika kepalaku pusing tujuh keliling. Namun ini pilihanku, tidak bisa menyalahkan siapapun karena aku yang bersikeras untuk pergi sendiri.

Dari awal semuanya aman, namun ketika tiba di escalator untuk mencari ruang tunggu, aku tersesat kehilangan arah. Aku menunggu di ruang tunggu yang ternyata tidak seharusnya aku disitu. Aku ditegur oleh cleaning service, hampir saja ketinggalan!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post