Albadiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAGAI SEEKOR RUSA DITENGAH KAWANAN SINGA

BAGAI SEEKOR RUSA DITENGAH KAWANAN SINGA

Sewaktu aku di kelas 9 semester ganjil, aku merasa tidak memiliki motivasi sama sekali untuk belajar ataupun hanya sekedar membaca buku. Entah mengapa aku terlalu terlena dengan handphone dan tidak melaksanakan kewajiban ku sebagai pelajar. Disaat itu aku merasa bahagia saja seolah-olah beban hidupku lepas. Bahkan ketika hendak ujian, yang biasanya aku rajin membaca kini acuh tak acuh.

Tiba saatnya ujian aku merasa kesulitan, walaupun ujian dilaksanakan secara online dan para siswa bisa saja mencontek dari internet aku tetap merasa bahwa aku sama sekali tidak berguna saat itu. Soal demi soal terjawab dengan insting yang entah darimana datangnya, aku hanya menjawab beberapa soal yang memang bisa dipikir menggunakan logika.

Tidak sampai disitu, saat ujian Matematika berlangsung aku merasa sangat bodoh, entah apa yang ada di pikiranku aku memilih opsi jawaban yang asal-asalan, kadang meminta jawaban pada teman dan akhirnya nilai ujian Matematika ku 55. Ada rasa kecewa pada diri sendiri dan ada rasa kesal kenapa aku menuruti perkataan teman ku dan tak mengikuti apa kata hatiku.

Sesampainya dirumah aku marah, kesal, kecewa semua rasa bercampur aduk. Aku memarahi diriku sendiri yang terlalu bodoh hingga tak bisa menjawab soal apapun hingga aku hanya bisa berdoa supaya aku bisa mendapat nilai tinggi dan juara kelas.

Saat hari penerimaan rapor tiba, aku sudah membayangkan nama ku tak akan disebut sebagai juara 1, tak berhenti disitu jantung ku pun berdegup kencang sambil mulutku mengomel kecil karena masih ingat kebodohan ku untuk tidak membaca buku.

Namun ternyata hari itu adalah kemenangan ku, Allah masih memberikan rezeki itu padaku, padahal aku sedikit pun tak menyangka bahwa aku mendapat juara 1 sekaligus juara umum yang kedua kalinya. Disitu aku merasa sadar bahwa aku harus lebih banyak belajar terlebih lagi membaca buku karena aku memikirkan bahwa aku yang tidak membaca pun bisa mendapatkan juara apalagi aku membaca buku sekolah ku.

Ingat dengan pepatah "Buku adalah jendela ilmu" kini aku berusaha untuk terus membaca buku apapun karena itu mulai berarti dalam hidupku. Namun dalam belajar pasti banyak cobaan dan rintangan, walaupun aku sudah berhasil mendapatkan juara kelas dan merasa aku sudah rajin untuk membaca buku, ada saatnya aku merasa down dan tidak memiliki semangat sama sekali untuk belajar. Terkadang aku merasa bahwa membaca buku menyita waktu yang lama dan memerlukan konsentrasi tinggi, sedangkan aku yang mendengar suara bising sedikit saja konsentrasi ku langsung buyar. Aku mencoba mengutarakan segala rasa malas ku melalui menulis di catatan handphone ku. Ketika semangat ku untuk membaca buku kembali aku membaca catatan ku itu aku sedikit tertawa, menertawakan kemalasanku.

Jujur, hidup tanpa membaca buku memang hampa. Segala sesuatu ada pada buku bahkan rahasia dunia yang kita tidak tahu mungkin saja ada pada buku. Tetaplah menjadi kutu buku walaupun kita dikucilkan. Tetaplah mencintai buku walaupun dunia semakin canggih, karena buku jendela ilmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post