AHMAD FABIYA ALDIN

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pulau Kelayang

Pulau Kelayang

PULAU KELAYANG

(Oleh: Ahmad Fabiya Aldin)

SMA Negeri 2 Tanjungpandan Belitung

Libur sekolah adalah waktu yang tepat untuk melepas jenuh setelah melakukan berbagai aktivitas rutin. Tidak dipungkiri bahwa setiap orang butuh ketenangan disaat-saat tertentu. Ingin jauh dari kebisingan hiruk-pikuk suasana perkotaan. Rindu alam pedesaan untuk melihat pemandangan indah yang sedap dipandang mata, serta menyejukan jiwa. Disaat libur sekolah tiba, setiap orang punya cara tersendiri untuk memanfaatkan hari liburnya. Ada yang menghabiskan waktu libur untuk menenangkan pikiran seorang diri, ataupun mengabiskan waktu bersama orang-orang tersayang. Semua itu tergantung dari kenyamanan masing masing. Sedangakan aku, cenderung senang menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Karena bagiku waktu libur adalah waktu yang paling tepat dan berharga untuk berkumpul bersama keluarga, setelah melakukan beragam kegiatan pada hari sekolah.

Berbagai kegiatan berwisata bisa dijadikan program, supaya dapat dengan baik menikmati momen liburan. Seperti aku dan keluargaku. Menjelang libur sekolah tiba, aku beserta ayah, ibu dan adik-adikku selalu berdiskusi menyusun rencana liburan. Dalam merencanakan kegiatan liburan, biasanya aku dan adik-adikku selalu dimintai pendapat oleh kedua orang tua kami, mengenai tempat yang akan dipilih untuk berlibur. Umumnya tempat wisata utama yang menjadi tujuan adalah tempat yang belum penah keluargaku kunjungi.

Untuk hemat biaya, aku beserta keluarga tidak perlu selalu pergi berwisata keluar daerah, untuk mencari spot wisata keluarga. Karena Pulau Belitung menyimpan bayak kekayaan alam. Berbagai objek wisata dapat dijumpai di Pulau Belitung. Aku bangga sebagai penduduk Pulau cantik ini. Aku tinggal di Kota Tanjungpandan, tidak jauh dari tempat kediamanku banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi bersama keluarga. Salah satu objek wisata yang wajib didatangi di Pulau Belitung diantaranya adalah Pulau Kelayang.

Pada libur kali ini aku bersama keluargaku memilih Pulau Kelayang sebagai tempat wisata keluarga. Untuk pergi kesana, terlebih dahulu aku sekeluarga harus menuju Pantai Tanjung Kelayang. Jarak dari Tanjungpandan ke pantai tersebut sekitar 26 Km, dengan menggunakan mobil waktu tempuhnya lebih kurang 40 menit. Selanjutnya untuk sampai ke Pulau Kelayang, ayahku menyewa perahu motor yang sudah dipesan dari beberapa hari sebelumnya.

Untuk persiapan piknik di Pantai, ibuku selalu membawa bekal nasi. Bukan itu saja, bahkan lengkap dengan sirup dan beberapa makanan ringan untuk kami makan di sana. Khusus untuk lauk-pauk, ibuku selalu membeli ikan di salah satu warung langganan keluargaku. Tempatnya berada di pinggir Pantai Tanjung Kelayang. Sebelum berangkat menuju Pantai Kelayang ibuku sudah meminta bantuan pada pemilik warung tersebut, untuk memasak ikan yang dibeli. Jenis masakan yang diminta tentu saja sesuai dengan selera keluargaku. Masakan “Gangan kepala ikan Ketarap” adalah menu masakan ciri khas daerah Pulau Belitung, menjadi masakan kesukaan aku sekeluarga. Ditambah lauk ikan panggang kecap serta tumis kangkung menambah sempurnya menu makanan yang akan aku dan keluargaku santap setelah pulang dari Pulau Kelayang.

Begitu urusan pemesanan menu selesai, aku dan keluargaku segera menuju perahu dan satu persatu naik ke perahu. Siap berangkat! Dengan menggunakan transportasi laut tersebut, aku sekeluarga segera diberangkatkan. Berkeliling disekitar Pulau Kelayang hingga menuju pulau tujuan. Pulau-pulau kecil yang sempat kami kunjungi sebelum menuju Pulau Kelayang diantaranya adalah Pulau Batu Berlayar dan Pulau Kepayang.

Selain dua pulau yang disebutkan diatas, disekitar Pulau Kelayang terdapat juga satu pulau cantik dan unik yaitu Pulau Pasir. Pulau Pasir dapat terlihat dan disinggahi tergantung dengan kondisi air laut. Pulau Pasir merupakan daratan pasir yang muncul disaat kondisi air laut surut. Pada kondisi tersebut permukaan pasir lebih tinggi dari pada permukaan air laut, dan dataran tersebut pun bisa diinjak. Namun diwaktu lain air bisa lebih tinggi daripada permukaan tanah, yang membuat Pulau Pasir tenggelam. Itulah uniknya Pulau Pasir hanya dapat dikunjungi pada waktu-waktu tertentu.

Kala itu aku dan keluargaku kurang beruntung, karena pulau pasir dalam keadaan tenggelam. Aku sekeluarga hanya dapat melihat dan mengintari Pulau tersebut dari atas perahu. Walaupun demikian aku tidak berkecil hati, aku dan keluargaku tetap bersemangat dan segera melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kelayang. Nampak dari jauh pesona Pulau Kelayang sudah terlihat. Batu besar yang cukup unik yang menjadi ciri khas pulau tersebut seakan memanggil pelancong untuk berkunjung ke pulau cantik itu.

Wah…! Begitu aku tiba di Pulau Kelayang, aku merasa takjub. Ketika aku menginjakan kaki di Pulau ini, aku merasa kakiku dimanjakan dengan pasir putih yang halus dan lembut. Pulau Kelayang memang indah. Tidak salah banyak orang dari berbagai pelosok negeri tertarik untuk berkunjung ke pulau ini. Jejeran perahu pembawa pengunjung tersusun rapi di bibir pantai Pulau Kelayang, bagaikan penghias dan bukti bahwa pulau kecil ini tidak pernah sepi oleh wisatawan.

Bukan itu saja, pantainya yang landai disertai air yang tenang dan jernih sangat baik digunakan untuk aku dan sekeluarga mandi air laut. Terutama adik-adikku, mereka terlihat sangat bahagia karena puas berenang di pantai. Aku merasa bahagia karena di Pulau Kelayang aku dapat melihat penangkaran hewan penyu, yang nantinya akan dilepaskan ke laut lepas. Hewan peliharaan lain yang dapat dijumpai di pulau ini yaitu beberapa kera, yang terlihat lincah bergantung dari ranting ke ranting.

Kenyamanan pengunjung di Pulau Kelayang diperhatikan. Di pulau ini terdapat pasilitas, menyediakan kamar mandi sederhana. Kemudian terdapat juga beberapa warung yang menyediakan makanan. Jadi kita tidak perlu cemas jikalau pengunjung merasa lapar tetapi tidak membawa makanan, warung ini menjual makanan ringan dan makanan berat.

Tidak sampai disitu saja, ternyata Pulau Kelayang menyimpan keunikan lain ciptaan Tuhan YME. Bila kita lanjut berjalan kedalam Pulau kita akan bertemu dengan goa yang diapit batu-batu granit besar yang berwarna kemerahan. Didalam goa tersebut terdapat air yang berasal langsung dari air pinggir pantai Pulau Kelayang. Kedalaman air disana bervariasi, ada bagian tertentu yang hanya ketinggiannya sebatas lulut, pinggang, dan ada juga kedalamannya sebatas dada orang dewasa.

Sungguh takjub! Aku tidak akan menghilangkan kesempatan, untuk mengabdikan moment tersebut dengan berfoto disaat berada di Goa Kelayang. Ingat! Goa merupakan tempat berswa foto yang tidak boleh di lewatkan. Aku tidak lupa disaat menyaksikan keindah Goa, selalu berhati-hati dan waspada karena kondisi bebatuan disana licin.

Aku dan adik-adikku selalu diingatkan ayah dan ibu, untuk tidak membuang sampah sembarangan tempat, supaya keindahan alam Pulau Kelayang tetap terjaga. Alhamdulillah… puas menikmati keindahan alam Pulau Kelayang, aku dan keluargaku segera naik ke perahu kembali ke Pantai Tanjung Kelayang untuk menikmati makan siang yang sudah disajikan.

PROFIL PENGARANG

Pengarang bernama lengkap Ahmad Fabiya Aldin, Lahir di Tanjungpandan Belitung pada 13 Juni 2006. Dia anak pertama dari empat bersaudara. Sekarang dia bersekolah di SMA Negeri 2 Tanjungpandan Belitung.

Hobi membaca buku, bermain bulutangkis. Dia merupakan anggota komunitas “Pundok Literasi Biak Kampong” yang beralamat di Jalan Telek Aik Ketekok Tanjungpandan Belitung. Bercita-cita ingin menjadi dokter. Serta ingin menjadi penulis buku yang hebat.

Bila ingin berkomunikasi dengannya. Dia dapat dihubungi di nomor HP 087713410049 atau dapat juga melalui email [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bang, Belitung memang indah. Rugi kalau tidak berkunjung ke Pulau Kelayang

25 Jun
Balas



search

New Post