afifah indah arofani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sii Bestie

Aku Afifah, aku memiliki seorang sahabat kalo bahasa gaulnya bestie. Ia bernama Winda Aulia Rahma Putri, biasa dipanggil Winda. Pertama kali kita ketemu di saat acara kumpul-kumpul teman bunda. Disitu banyak sekali teman-teman SMP bunda. Waktu itu aku tepat duduk di bangku kelas 1 SD dan Winda tepat duduk di bangku kelas 2 SD. Bunda dan teman-temannya berkumpul di sebuah pantai yang bernama Pantai Pasir Putih. Di situ aku ikut bunda di acaranya. Kebetulan sekali mama dan papa dari Winda adalah teman masa SMP bunda dulu, jadi disitu awal mula kita bertemu. Awal mula aku malu-malu bertemu dengan Winda. Tetapi, Winda sangat ramah dan baik hati. Dia mengajakku untuk bermain di tepi pantai. Aku dan Winda pun bermain berdua di tepi pantai, kita dijagain oleh mama Winda. Kita tidak hanya bermain berdua, tapi ada juga anak dari teman bunda yang ikut bermain di tepi pantai bersama kita. Kita sangat senang bermain di tepi pantai. Setelah bermain, kami pun mandi. Tetapi, aku menangis karena bunda aku hilang entah kemana. Disaat aku menangis, Winda mengajakku untuk mandi bersamanya, aku pun mandi bersama Winda. Dan setelah mandi, ternyata bunda sedang beli baju, hatiku pun lega. Selanjutnya setelah acara selesai kami bergegas untuk pulang.

Singkat cerita, aku dan Winda sering bertemu karena acara teman-teman bunda dan setiap malam di hari Sabtu aku selalu main ke rumah Winda. Jarak antara rumah aku dan Winda lumayan jauh. Walaupun begitu, kita sering bermain bersama. Kami pun menjadi akrab, sefrekuensi dan kami menjadi sahabat sampai sekarang. Aku dan Winda sering bertukar cerita random, cerita tentang orang yang kita suka. Sampai-sampai kita jadi ketawa-tawa ga jelas. Kami berdua pernah saling berjanji bahwa akan selalu ada disetiap suka dan duka. Sebelum terjadinya virus corona aku dan Winda sering bermain bersama. Namun di setelah virus itu datang, kami jadi jarang bertemu. Tetapi kita bisa berbicara dan saling kirim pesan melalui handphone. Tidak terasa, kami sudah bersahabat selama 7 tahun, wah waktu yang cukup lama. Setelah virus corona mulai pudar, kami pun mulai bermain bersama lagi. Kita nonton, makan, cerita-cerita, dan juga pergi ke Mall.

Singkat cerita, pada saat aku ingin lulus SD, ada kabar duka yaitu papa dan mama dari Winda mengalami kecelakaan. Bunda dan teman-temannya bergegas pergi ke rumah sakit untuk menjenguk papa dan mama dari Winda. Bunda dan teman-temannya mengumpulkan uang untuk biaya rumah sakit. Papa dari Winda mengalami koma beberapa hari, namun alhamdulillahnya mama dari Winda hanya luka ringan. Di waktu mama dan kakak dari Winda menjaga papanya di rumah sakit, Winda ditinggal sendiri di rumah. Karena Winda sendirian di rumah, maka aku bergegas untuk menemaninya. Aku menghibur dia, membantu dia untuk menaikan moodnya. Kita pun beribadah dan berdoa bersama, agar papa dari Winda selamat. Beberapa hari setelah papa Winda koma, di saat sore hari tepat pukul 15.00 WIB, Winda mengabarkan bahwa papa Winda telah meninggal dunia. Aku tidak menyangka akan hal tersebut, karena almarhum dari papa Winda adalah orang yang begitu baik. Winda adalah sosok sahabat terbaik yang pernah aku temui. Dia gadis yang cantik,kuat, dan sangat baik. Aku sangat beruntung karena Allah mempertemukan sahabat sepertinya. Jika dia membaca cerita ini aku ingin mengucapkan terima kasih padanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post